BAB 26| Ambisi Mantan Ratu Dargez

16.5K 1.7K 522
                                    

"Jadi namanya Reana Rubi Anastasia, anak tunggal Abraham, direktur rumah sakit terbesar di Jakarta."

Alda memiringkan senyumnya saat mendengar penjelasan Rachel. Mereka duduk di kursi kantin seraya meminum jus buah yang telah mereka beli. Keduanya tidak berniat pulang lebih awal meskipun jam belajar sekolah sudah usai sejak setengah jam yang lalu. Suasana sore hari di kantin sekolah memang selalu menjadi favorit Alda.

"Seru juga." Ujar Alda

Rachel lantas mengernyit. "Lo kenal dia?" Tanya Rachel. Sepertinya Alda tengah merencanakan sesuatu.

Alda mengendikkan bahunya. "Enggak, lo mungkin yang kenal dia." Balas Alda.

Sedangkan Rachel mendadak diam saat mendengar balasan dari temannya. Alda pun tertawa melihat ekspresi Rachel. "Serius amat sih? Gua bercanda kali, lagian gua gak ada urusan sama dia."

Rachel mengaduk jus pada gelas dengan sedotannya. "Lo ada hubungan apa sama Gevariel?"

Alda yang ditanyai seperti itu menarik napas panjangnya. Pikirannya kembali pada Gevariel yang kemarin baru saja mengajarinya cara bertarung jalanan.

"Kalo lo mau jadi petarung, yang pertama itu nyali lo."

Alda berusaha menghindari tinjuan Gevariel dan tetap fokus memasang posisi pertahanan.

"Yang ke dua itu emosi."

Satu layangan tinjuan meleset lagi. Gadis itu menarik napas kasar dan menatap Gevariel kesal. Seluruh tubuhnya sudah basah karena keringat, tapi cowok itu belum mendapatkan luka sedikitpun.

"Dan yang ketiga, siapa lawan lo di pertarungan."

Alda meneguk ludah. Keterdiamannya membuat Gevariel semakin penasaran. Sampai saat ini tidak ada yang tahu apa alasan gadis itu meminta Gevariel untuk mengajarinya cara bertarung. Tapi dilihat dari ekspresinya, Gevariel yakin bahwa ada yang sedang gadis itu rencanakan, hanya saja tanpa ada campur tangan orang lain.

"Yakin lo kuat?" Cowok itu menarik sudut bibirnya berusaha memancing.

Gadis itu diam menahan amarah yang sudah meluap naik ke ubun-ubun, ia tidak suka di remehkan apalagi dengan cowok menyebalkan itu.

"Jadi gua tanya, lo mau lawan siapa?"

Emosi menyebar ke seluruh kepalan tangan Alda. "Gua gak lemah."

"Yang ke empat, lo terlalu nekat."

Suara riuh deruman motor membuat kening Alda mengernyit. Gadis itu menatap ke arah luar di mana deretan motor panjang motor itu memasuki area sekolah. Jangan lupakan jaket hitam dengan logo serigala perisai yang puluhan orang pakai membuat rasa penasaran Alda semakin meningkat.

"Kenapa mereka ke sekolah lagi?"

"Biasa, kumpulan Darz. Penerimaan anggota baru." Balas Rachel ketus, ia kesal karena harus menunggu Raffa sejak 30 menit yang lalu.

Ah ya, Alda baru ingat jika hari ini ada perkumpulan besar-besaran di gimnasium sekolah. Sejak pagi semua orang membicarakan Dargez yang katanya akan melakukan perkumpulan seluruh anggota untuk menerima sepuluh anggota baru.

Alda kemudian menyedot jusnya hingga habis. Gadis itu bangkit hendak pergi namun Rachel mencekal tangannya. "Jangan bilang lo mau datang ke sana."

"Kenapa? Gua penasaran siapa ratu Dargez kali ini, siapa yang bisa berdiri di depan 340 anggota." Ujar Alda.

Rachel menutup matanya dan bangkit. "Al, jangan nekat. Itu 340 anggota!"

Sedangkan Alda melepas cekalan Rachel, gadis itu menggeleng seraya tersenyum. "Emang. Gak ada Chel, gak ada yang kuat liat jejeran anggota sebanyak itu, bahkan lo."

ARUNIKA [END]Where stories live. Discover now