BAB 1| Kanagara

37.6K 2.4K 222
                                    

FOLLOW

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

FOLLOW

***

"Pagi yang!"

Kanagara bermata elang.

Julukan Raksa dari mereka yang mengenalnya. Dia adalah seorang ketua geng, dimana DARGEZ selalu menjadi judul pada cerita hidup Raksa ketika menjadi topik obrolan siswa-siswi di sekolah ini.

Tak mengindahkan sapaannya Alda memilih berjalan pergi mengabaikan Raksa, ia masih kesal karena kejadian tadi. Yang diabaikan bukannya marah, ia malah berjalan mengejar gadis itu yang sudah berjalan menelusuri lorong utama.

"Sapaan pacar sendiri di cuekin." Katanya seraya merangkul bahu Alda.

"Berisik." Ketus gadis itu.

Raksa seketika merasakan dejavu. Jawaban Alda persis terulang seperti jawaban Raksa satu tahun lalu saat Alda menyapanya pagi-pagi di sekolah.

Cowok itu menatap gadis yang ia rangkul dengan senyum tipis. Hal itu pun membuat Alda meliriknya. "Kenapa malah senyam-senyum?"

"Lagi semangat."

"Semangat?"

Raksa mengangguk. "Cantik lo gak berubah."

"Apasiii.." Alda mencubit pinggang cowok itu membuat sang empu terkekeh geli. Semburat merah di pipi Alda muncul, hal itu membuat Raksa semakin gemas.

Ia menyetujui pendapat orang-orang yang jatuh cinta, mereka bilang pasangan adalah penyemangat hidup.

Kemudian mereka membelokan tubuhnya memasuki kelasnya, hingga mendapati teman-teman Raksa yang sudah ada di dalam kelas beserta sura riuh anak kelas XI IPA 3 yang ribut membicarakan topik gosip mereka masing-masing.

"Pagi Al," sapa Galuh yang saat ini tengah mendudukan dirinya di atas meja kelas XII IPA 3.

Galuh Daksayuda. Cowok dengan tingkat kepercayaan diri yang melebihin tinggi menara paris. Tapi jangan salah, begitu-begitu dia adalah Wakil Ketua Dargez. Jangan lupa, dia adalah sahabat Raksa yang sudah berteman sejak mereka SD, jangan pertanyakan lagi bagaimana keakraban mereka.

Raksa hanya mendelik malas dan meletakan ranselnya di kursi. Resiko pacar cantik, dimana-mana pasti di ganggu.

Sedangkan Alda duduk di bangkunya, yang berada tepat di sebelah kanan Raksa.

"Sapa pacar lo Sa, masa pagi cerah gini dipake buat anggurin bidadari." Ujar Galuh menepuk bahu Raksa.

"Gua wakili aja bro." Saut laki-laki yang duduk di atas bangku dengan senyum khasnya. Sebut saja dia Kenzo, Da Kenzo Andrana.

"Bubur sumsum campur ikan teri. Assalamualaikum calon istri!" Kata Kenzo membuat Galuh segera mengusap wajah temannya itu.

"Mana ada bubur sumsum campur ikan teri, geblek." Desis Galuh.

ARUNIKA [END]Where stories live. Discover now