BAB 2| WABYO

30.7K 2K 97
                                    

-Raksa Kanagara-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-Raksa Kanagara-

***
Lama terikat dalam sebuah kata persahabatan membuat mereka mekiliki hobi yang sama juga. Salah satunya adalah bolos.

Sekarang keenamnya ada di sana, di sebuah tempat yang dinamakan WABYO atau Warung mang Boyo, letaknya tak jauh dari sekolah jadi tak heran bila mereka sering datang ke tempat ini di tengah waktu pembelajaran sekolahnya.

Perlu di ingat, bukan berati siapapun bisa datang dan jajan di warung tersebut, sangat bahaya jika ada orang yang berani menempati tempat itu selain mereka. Tempatnya memang umum, tapi cerita masa lalu Dargez yang sudah menyebar luas membuat tempat ini hanya bisa di pijaki oleh mereka saja, seakan sudah menjadi hak paten dan tidak boleh ada siapaun yang datang selain anggota Dargez.

Dargez adalah sebuah geng yang memiliki 250 anggota total setelah kelulusan angkatan sebelumnya yang membuat anggota-anggota senior mereka tidak ikut andil secara gamblang lagi.

Dargez adalah perkumpulan remaja yang terkenal di kalangan para pelajar lainnya, mulai dari lingkungan sekolah mereka bahkan hingga sekolah luar. Tak ada yang bisa mengambil posisi mereka sebagai raja jalanan, entah dari hal baiknya atau bahkan hal buruknya. Dargez tak bisa di samakan atau bahkan di tiru, karena sebuah cerita tahun lalu cukup membuat sejarah bagi nama mereka. Dari desas-desus yang beredar jumlah Dargez adalah 400, tetapi salah satu anggotanya dinyatakan meninggal dunia pada 25 April 2021 sehingga total keseluruhan anggota di angkatan 12 adalah 399. Maka dari itu mereka sering membulatkan jumlah anggota Dargez menjadi 400. Sebagai pengenang.

Suara senar gitar mengalun semu dari dalam warung itu.

Raksa, Galuh, Arza, Divel, Banu dan Kenzo sekarang duduk di bangku panjang, di dalam Wabyo yang suasananya terbilang sunyi. Wabyo adalah tempat ternyaman bagi mereka selain markas. Tempat yang selalu mereka singgahi jika merasa penat berada di area sekolah, tempat yang selalu mereka singgahi ketika berkumpul malam hari, juga tempat yang menjadi saksi persahabatan mereka sejak lama.

Dan jangan lupakan mang Eboy, sang pemilik warung yang ramah dan asik, sering bercanda dengan keenamnya.

"Mang, gimana udah ada kemajuan sama Bi Yuyun? Masa udah setahun gak ada pergerakan gini mang, maju atuh mang harus pake effort." Saut Kenzo menyebut nama Bibi kantin yang sering cowok itu comblangi kepada pemilik warung ini.

Mang Eboy datang dengan enam mangkuk mie di nampannya. "Apa atuh den, dianya aja udah punya suami, bulan lalu hajatan."

"Widih malah jadi sad boy gitu mang." Kata Galuh lalu tertawa.

Mang Eboy meletakan mangkuk mi di meja mereka seraya menggeleng. "Perempuan banyak, mamang mah gak pelu sad boy sad boy gitu den, yang penting mah masih bisa hidup."

"Kirain mau kaya si Galuh, putus cinta gamon nya seabad." Ujar Banu yang tertawa bersama Kenzo sedangkan orang yang di sebut melirik tajam.

Tahu akan ada keributan mang Eboy hanya pergi meninggalkan mereka seraya menggelengkan kepala. Kenzo dan Banu memang dua orang yang paling bisa mencairkan suasana. Tak Heran jika wabyo selalu ramai karena sautan dan candaan mereka. Lagi pula sudah biasa warungnya ramai seperti pasar meski isinya hanya ada enam orang.

ARUNIKA [END]Where stories live. Discover now