MY BODYGUARD-02

9.6K 96 7
                                    

~Joyanna Beatrix on mulmed~

Moga suka sama Mulmednya ya.

Tandai typo*

Selamat membaca..

Selamat membaca

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.

Sebenarnya Ana tidak tahu waktu itu dia akan bekerja dengan Jack, pasalnya setelah di pecat oleh Briana, lalu Alea merekomendasi dirinya pada seseorang, dan seseorang itu adalah Ibunya Jack yang ternyata membutuhkan seorang pengawal wanita yang menemaninya kemanapun dia pergi.

Itu hanya berlaku selama satu bulan, dan selanjutnya pria gila bernama Jack dengan seenak jidatnya memerintahkan dirinya agar mengkawali pria itu, saat itu Ana sangat membutuhkan biaya untuk pengobatan Imelda pun terpaksa menyetujui hal tersebut.

..hingga sekarang, Jack semakin lama semakin memerintahkannya ini-itu, Jack juga posesif, melarangnya berdekatan dengan pria manapun termasuk teman dekat Ana sedari kecil yang baru saja bertemu setelah lama berpisah.

Ana merasakan ada sesuatu yang aneh pada Jack, entah apa motifasi pria itu melarangnya bertemu dengan laki-laki lain. Ana sempat berpikir jika Jack menyukai dirinya, namun dengan cepat ia menepis pemikiran konyol tersebut. Mana mungkin pria seperti Jack menyukai seonggok angsa buruk rupa seperti dirinya sementara Jack memiliki hidup yang bergelimangan harta, wajah rupawan dan Ana juga tahu jika pria itu memiliki kekasih.

Oh shit! Sudahlah, lupakan soal pria bodoh itu. Saat ini Ana harus berpikir kemana lagi dia harus meminjam uang untuk biaya rumah sakit Imelda. Tabungan Ana benar-benar terkuras akibat penyakit ganas yang di derita Imelda. Ana sama sekali tidak menyesal menghabiskan uangnya untuk pengobatan wanita itu, dia hanya menyesal jika nantinya perjuangannya selama ini sia-sia dan tidak dapat melihat Imelda sembuh.

Hari sudah menjelang sore, Ana yang sempat tertidur lantas terkejut mendengar bunyi monitor menampilkan garis sedikit lengkungan dan gadis datar yang panjang, membuat Ana panik setengah mati.

"Bibi! Please.. bibi harus kuat!!" Ana berteriak, kedua matanya memanas melihat wajah Imelda tampak pucat.

Dengan cepat dia keluar dari ruangan lalu memanggil para Dokter. Beberapa Dokter dan perawat pun datang memeriksa keadaan Imelda yang kini semakin parah, perempuan itu harus segera di tindak lanjuti!

"Kami tidak bisa berbuat apa-apa lagi, bu Imelda harus segera melakukan transplantasi."

Mendengar itu membuat Ana ingin rasanya berteriak dan menangis, dia kembali melihat Bibi Imelda dengan sendu. Ana tidak punya pilihan lain selain menerima bantuan dari Jack, pasalnya ia tidak mau kehilangan Imelda, biarlah jika pria itu mengejeknya, dari pada ia tak bisa melihat Imelda tersenyum lagi.

Ana segera berlari kecil keluar dari ruangan, dan dia terkejut melihat seorang pria tertidur di kursi panjang dengan wajahnya di tutupi oleh jaket.

"Jack.."

Ana menggeleng pelan, tidak mengerti apa yang ada di dalam pikiran pria gila ini. Apakah dia tidak memiliki pekerjaan lain?
"Jack, bangun."

Jack langsung saja mendudukkan tubuhnya, lalu menurunkan jaket, mendongak ke arah Ana. Oh shit, kenapa jika di tatap dari dekat, gadis itu semakin cantik saja?!

Ana juga merasakan hal yang sama, jantungnya tidak aman jika berada di samping Jack, apalagi kedua manik berwarna hijau itu tampak sayu seksi. Astaga, apa yang ada dipikiran Ana?! Kenapa malah memuji cowok itu?
"Em, saya ingin berbicara denganmu."

"Ngomong aja."

"S-saya terima kebaikan anda."

Alis Jack terangkat satu. "Yakin?"

"Yakin, please.. bibi saya harus di operasi." Ana tidak pernah memohon seperti ini, namun jika itu demi bibinya, Ana akan melakukan apapun.

"Oke." Jack bangkit berdiri, kedua tangannya ia masukkan kedalam saku bersama wajah yang datar, berbeda di dalam hatinya yang kini bersorak.
"Gue bantu, asal lo harus ikutin syarat dari gue."

"Apapun itu! Yang terpenting sekarang adalah Bibi saya."

Jack mengangguk, lantas pria itu melangkah lebar menghampiri Dokter pria yang sedang keluar dari ruangan Imelda, memberitahu bahwa dialah yang akan menanggung seluruh biaya pengobatan Imelda.

Setelahnya beberapa perawat pun bekerja untuk memindahkan Imelda keruang operasi, Jack dapat melihat air mata yang jatuh di kedua pipi Ana, namun gadis itu dengan cepat menghapus air matanya.

"Bibi lo pasti baik-baik aja." Jack mengusap lengan mulus Ana dengan perlahan.. .. biasa.. modus..

Ana menatap tajam ke arah Jack, menepis kasar tangan pria itu.

Jack berdehem sejenak, dia menatap Ana dari bawah hingga atas, gadis itu tampak sangat cantik jika terbebas dari pakaian formal hitam yang biasa gadis itu pakai, saat ini Ana memakai celana jeans panjang, serta kaos putih, meskipun tertutup, Jack bisa melihat lekuk tubuh Ana yang begitu ramping, dan barusan juga dia merasakan kulit Ana yang terasa sangat lembut.

Membuat pikiran cabul Jack melayang kemana-mana, memikirkan apa saja yang akan ia perbuat pada gadis cantik ini. "Gue mau mulai sekarang berhenti bicara formal sama gue."

Ana menatap Jack dengan tatapan tak suka.

"Jangan ngebantah, ini salah satu dari syarat gue."

"S-syarat?" ucap Ana terbata, sepertinya dia tadi tidak begitu memahami ucapan Jack, sehingga dengan cepat menerima bantuan pria itu. Namun begitu, Ana tidak bisa berbuat apapun, karena yang membantunya saat ini hanyalah Jack seorang.

Ana memejamkan kedua matanya sekilas, dan mengangguk setuju.. yah apa boleh buat.
"Oke, gue setuju."

Mendengar itu membuat Jack tersenyum miring.
"Gue punya syarat lain.."

"What?!" Ana terkejut, oh astaga.. lagi-lagi Ana keliru, bukankah tadi Jack mengatakan bahwa itu adalah salah satu syarat pria itu? Yang artinya akan ada lagi syarat-syarat yang lain!
"Hm, apa?"

"Mulai sekarang lo pacar gue."

"L-lo! Lo gak bisa seenaknya kayak gitu!" Ana geram, menatap Jack tajam, wajah tampan menyebalkan pria itu membuat darah Ana seakan mendidih. Bisa-bisanya pria itu memanfaatkan situasi sulitnya seperti sekarang. Tapi apa yang harus Ana lakukan selain menyetujui?! Akhhh! Rasanya Ana ingin sekali memukul wajah Jack.

Tapi jujur, saat ini Ana merasa sangat lega karena tidak lagi berbicara kaku pada Jack.

"Gak ada penolakan, sayang. Tadi lo udah setuju, dan mulai saat ini lo resmi jadi pacar gue," ucap Jack terkekeh, merasa puas melihat wajah masam Ana.

"G-gue gak mau pacaran sama lo.."

"Eits, ingat ya. Kita gak pacaran, lo cuma pacar gue, yang artinya gue bukan pacar lo."

Ana mengetatkan rahangnya, memangnya ada yang seperti itu?! Astaga pria ini benar-benar geger otak.
"Terserah lo! Gue gak peduli!" Baiklah, Ana hanya mengikuti apa yang di katakan oleh Jack hingga pria itu bosan sendiri, Ana yakin Jack tidak akan tahan dengan sikap cueknya, dan memilih untuk mengalah. Ana yakin itu.

Berbeda dengan Jack, di dalam otak pria itu sudah ada banyak hal-hal cabul tentang Ana, Jack harus menjinakkan gadis cuek itu, karena Jack sudah mulai tertarik pada Ana.

Tbc

MY BODYGUARDWhere stories live. Discover now