MY BODYGUARD

MY BODYGUARD-31

Jack kembali kerumah Ana setelah beberapa menit menenangkan diri usai hampir membunuh Jeff, kini pria gagah itu melangkah menaiki tangga, memasuki kamar gadisnya yang terbuka, disana tampak Bibi Imelda sedang membujuk kekasihnya untuk makan.

"Bi, biar aku aja yang nyuapi Ana."

Imelda mengangguk, lalu wanita itu pun keluar dari kamar, di gantikan oleh Jack mengambil piring dan duduk di samping gadisnya.

Kekasihnya yang cantik itu terlihat pendiam, tidak ada binar galak ataupun jutek seperti biasanya, tatapan mata indah itu tampak kosong.

"Sayang.. ayo makan," ucap Jack lembut.

"Aku gak laper, Jack. Aku gak mau makan."

"Dikit aja, hm? Jangan siksa diri kamu, sayang."

Ana menghela napas, membuka sedikit mulutnya lantas Jack pun menyuapinya dengan penuh kesabaran.
"Udah.."

"Hem, yaudah sekarang mau istirahat?" tanyanya setelah memastikan Ana meminum susu.

Ana menggeleng, bibirnya melengkung kebawah, dia kembali menangis.

Jack segera mendekat, membawa gadis itu agar bersandar di dadanya, mengusap rambut  Ana dengan lembut.
"Calm down, baby. aku disini buat kamu."

"Jack.. a-aku kotor.."

"Sstt. Gak boleh ngomong gitu, kamu tetap bersih dan suci di mata aku."

"T-tapi aku gak pantas buat kamu," isak Ana kesegukkan, dia memisahkan wajahnya mendongak menatap wajah prianya yang selalu terlihat tampan, membuatnya semakin bersedih. "Aku gak butuh rasa kasihan kamu, Jack. Kalo emang kamu gak bisa nerima perempuan kotor kayak aku.. k-kamu boleh ninggalin aku."

"Aku gak kasihan sama kamu, sayang." Jack menangkup wajah cantik Ana. "Aku cinta kamu... Mencintai hati dan jiwa kamu, Ana. Dan ninggalin kamu adalah suatu hal yang gak bisa aku lakukan.."

"Kamu bisa dapat yang lebih baik, Jack. Yang bisa jaga diri, aku gagal.. aku gagal jaga diri aku sendiri. Aku merasa bersalah dan gak pantas buat kamu."

"Jangan pernah merasa bersalah, sayang." Jack mengusap pipi Ana lembut. "Aku gak peduli apapun itu, kamu bakal selalu jadi milik aku dan aku milik kamu. Aku cinta kamu sekarang dan untuk selamanya.."

Tangisan Ana pecah, bagaimana bisa ada laki-laki setulus Jack? Ana tidak menyangka betapa besar rasa cinta pria itu padanya.
"Aku gak tau harus ngomong apa, aku masih merasa bersalah, tapi di lain sisi aku beruntung karna di cintai sama kamu."

Jack tersenyum tipis, menarik Ana kedalam pelukannya, memberikan kecupan di puncak kepala gadisnya. "Mulai sekarang gak usah merasa bersalah. Dan soal Jeff, aku pastikan dia bakal mendekam di penjara, atau mati di tangan aku."

Ana terdiam, tidak tahu harus mengatakan apa. Dia amat syok karena masih tidak percaya Jeff melakukan hal serendah ini padanya, pria yang dulu yang selalu ia bela dan kagum-kagumi, namun kini pria itu pula yang memberikan kesedihan untuknya dan juga Jack...