MY BODYGUARD-12

3.5K 33 3
                                    

Fuck👿
.
.

"Abis minum Jus, lo harus pulang."

"Gak mau, Chila mau sama kak Felix," ucap Chila dengan bibir cemberut, kembali menggigit kerupuknya.

Felix mendesah kasar. "Gak bisa, lo harus pulang, gimana kalo lo di cariin sama ortu lo?."

"Chila udah pamit sama Momny Daddy kok, kak Felix tenang aja."

Felix menjambak rambutnya frustasi, tak lama Jack datang bersama seorang pelayan yang membawa segelas jus alpukat.

Dengan kedua mata berbinar, Chila menerima pesanannya meminum dengan cepat hingga tandas.

Kening Jack mengerut. "Lo yakin pacaran sama dia?" tanyanya kurang percaya.

"Gak, pacar gue itu Valerie," jawab Felix.

"Tapi tadi dia bilang lo udah itu.."

Felix menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Cuma salah paham, udahlah gak usah di bahas."

"Gue gak nyangka ternyata lo itu pecinta loli, dasar pedofil."

"Sialan, gue bukan pedo, lagian umur dia udah tujuh belas tahun," ucap Felix seraya mengumpat, lantas beralih menatap Chila tajam.

Jack manggut-manggut meskipun kurang percaya dengan umur gadis kecil itu, tapi peduli setan? Saat ini yang ia pikirkan hanyalah Ana. Entah kemana gadis itu di hari minggu ini.

"Ayo gue anter pulang."

"Gak mau!" teriak Chila memeluk toples cemilan dan bonekanya erat-erat.

"Chila Aurora!" bentak Felix di sisa-sisa kesabarannya.

Mendengar itu membuat wajah Chila menunduk, bibirnya bergetar menahan tangisan, jika pria itu menyebut nama lengkapnya, itu menandakan bahwa Felix benar-benar marah. Kedua orang tuanya saja tidak pernah membentak dirinya, hanya Felix saja yang berlaku seperti itu.
"Chila gak mau," cicitnya dengan suara bergetar.

"Jangan sampai gue seret lo keluar dari rumah gue."

Tangisan Chila pecah, Jack segera mendekat. "Udah-udah gak usah nangis, lo boleh tinggal disini."

"Lo apa-apaan sih."

"Udah biarin dia dulu, sekarang kita harus pergi."

Felix mendesah lalu mengangguk setuju. "Gue dan Jack mau pergi dulu, tunggu disini, kalo mau makan minta sama pelayan."

Raut sedih Chila yang tadi mendadak berubah menjadi cerah kala mendengar kata makan.
"Makasih kak, Felix.. um kak Jack..?" Lanjutnya dengan tatapan polos menatap ke arah Jack.

Jack terkekeh kecil. "Bagus, nanti gue kasih restu buat pacaran sama Kakak gue."

"Jangan sembarangan lo."

"Udah mending kita cabut, gue gak tau Ana ngapain aja sama si bajingan itu." Jack melangkah tergesa-gesa di ikuti oleh Felix. "Kita udah terlambat, El! Gimana kalo terjadi sesuatu sama Ana?!"

"Gak usah lebay, gue yakin mereka masih belum ngapa-ngapain." Felix masuk kedalam mobil menyalakan mesin, di susul Jack duduk di sampingnya.

"Maksud lo apa, brengsek?"

"Eh maksud gue mereka pasti gak ngapa-ngapain," ucap Felix sembari tertawa, membuat Jack cemberut.

.
.

Karena ide dari Felix, membuat Jack terpaksa mengikuti kemauan Kakaknya itu, keduanya kini berada di sebuah restoran, duduk di meja paling sudut, kedua mata tajam Jack menatap punggung gadis bergaun cream sedang tertawa kecil bersama pria.

MY BODYGUARDWhere stories live. Discover now