Follow akun untuk membuka bab-bab terkunci !
.
"Oh Jack.., please..."
"Please for what?"
"Udah, please berhenti.."
.
[SEQUEL BASTARD!]
Warn21+
Cerita mengandung aktivitas seksual dan bahasa kasar, di harap bijak!
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Alert 18+🌞 .
Tampak seorang gadis menggeliat di bawah selimut, kedua matanya mengerjab pelan, menatap ruangan sekeliling yang terlihat sangat asing, dia melenguh pelan merasakan denyutan di kepalanya. Ana berpaling kesamping, kedua matanya membulat menatap Jack yang sedang tidur menyamping sembari menatapnya dengan tatapan nakal.
"JACK?!" teriak Ana terkejut luar biasa, terlebih pria itu tidak pakai baju alias bertelanjang dada, sedang tidur menyamping menghadapnya dengan raut nakal khas pria itu.
"Morning, my wife," ucap Jack dengan suara beratnya, tersenyum geli mendengar ucapannya sendiri sekaligus merasa gemas melihat wajah terkejut milik gadisnya.
Astaga, betapa bahagianya Jack sedari semalam tanpa bosan menatap wajah cantik Ana hingga keduanya tidur bersama dan bangun berdua pula di atas ranjang bersama.
Mendengar ucapan Jack membuat kedua mata Ana membulat terkejut, tapi bukan itu intinya sekarang. "Jack, kita lagi dimana?!" tanya Ana menatap sekeliling ruangan.
"Kok malah nanya? Lo lupa sama kejadian tadi malam?" tanya Jack tersenyum nakal.
"S-semalam?" Suara Ana bergetar, dengan cepat mendudukkan tubuhnya dan menarik selimut ketika menyadari dia hanya memakai bra dan celana dalam di balik selimut.
"Hei," protes Jack menarik kembali selimut, sementara Ana melotot kaget melihat Jack hanya memakai bokser saja.
"Kejadian apa?" Ana meringsut mundur sembari memeluk selimut erat-erat di dadanya. "Jack, pleasee bilang kalo gak terjadi apa-apa tadi malam.." lirihnya terdengar bergetar.
Membuat Jack mengulum senyum geli. "Segitu takutnya lo kalo gue sentuh?" ucapnya seraya mendekat, menyebabkan Ana semakin mundur hingga punggung gadis itu membentur kepala ranjang, Jack mengecup bibir Ana dengan lembut. Tangannya terangkat lalu mengusap kepala gadisnya. "Lo tenang aja, gak ada yang terjadi apa-apa kok."
Ana tertegun, jantungnya berdegup kencang mendengar suara menenangkan milik Jack, terlebih kedua mata hijau itu tampak cerah terlihat sangat indah. Ana menghela napas lega, lalu segera mengeyahkan lamunannya karena sudah terlalu sering memuji pria brengsek ini.
Ana berdehem, kedua matanya berkeliaran melihat tubuh indah Jack. Dengan kaku dia mendorong dada keras pria itu, lantas turun dari ranjang sembari tetap memeluk selimut.
Ana tidak merasakan apa-apa di selangkangannya, berarti memang tidak ada kejadian apapun tadi malam. "Tapi kenapa gue gak pake baju?!" ucap Ana, ia sekarang ingat, terakhir kalinya ia sedang makan bersama di Kastil pria itu, lalu kenapa tiba-tiba berada di tempat ini.
"Kotor pas lo makan, seharusnya lo berterimakasih sama gue karna gue dengan baik hati membuka baju lo," ucap Jack menggoda, semakin gemas melihat wajah merah Ana tampak menahan amarah.
