Follow akun untuk membuka bab-bab terkunci !
.
"Oh Jack.., please..."
"Please for what?"
"Udah, please berhenti.."
.
[SEQUEL BASTARD!]
Warn21+
Cerita mengandung aktivitas seksual dan bahasa kasar, di harap bijak!
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
18+ kalo gak suka silakan skip;) . . 2121 kata🐰 .
"Ana tadi sore keluar bareng Jeff, nak." Imelda meletakkan dua cangkir teh buatannya untuk Jack dan Felix, lantas bergabung duduk di sofa.
Rahang Jack mengetat geram, namun tetap memaksakan senyuman mendengar ucapan Imelda. Sial, rupanya Ana suka bermain-main dengannya, lihat saja apa yang akan dia lakukan untuk menghukum gadis nakal itu.
Felix merasakan aura kemarahan pada Adiknya, dia menepuk bahu Jack pelan.
"Bibi, itu siapa namanya.." ucap Jack, tidak sudi menyebutkan nama Jeff.
"Namanya Jeff," jawab Imelda tersenyum, dia menyadari amarah di wajah tampan Jack. Jujur saja, Imelda menyukai Jack bersama Ana, namun di lain sisi Imelda tahu jika Jeff merupakan cinta pertama ponankannya itu, Imelda hanya bisa merestui apapun pilihan Ana.
"Terserah apa namanya, mereka tadi kemana, Bi?" Jack berusaha mengontrol emosinya.
"Bibi kurang tau, nak. Sepertinya jalan-jalan.."
Jack mendesah kasar, berulang kali menatap ke arah pintu berharap kedatangan Ana, Jack sudah tidak sabar memberi gadis itu hukuman.
"Jack, Mom nelpon," ucap Felix memberitahu, lalu mengangkat panggilan Maria.
"Iya, Mom?"
"Nak, cepat pulang Daddy sakit."
"I-iya, Mom. Aku dan Jack pulang sekarang." Panggilan terputus. "Jack kita pulang, Daddy sakit," dia berkata dengan nada khawatir.
Tangan Jack terkepal erat, dia menghela napas panjang, baiklah jika bukan karena Ayahnya, Jack akan menunggu gadis nakal itu hingga pulang.
"Bi, kami pamit pulang ya.."
"Hati-hati ya, nak. Semoga Ayah kamu cepat pulih."
Jack dan Felix mengangguk, membungkuk lantas melenggang pergi. Ketika mobil Jack meninggalkan perkarangan rumah Ana, mobil lain dari arah berlawanan juga berhenti tepat di depan rumah Ana.
"Gak mau mampir dulu?" tanya Ana dengan gugup. Sehabis dari pantai, keduanya sempat makan malam bersama, bahkan Ana di ajak jalan-jalan ke kantor pria itu.
"Lain kali ya, aku ada urusan penting. Kalo kamu ada waktu, besok pulang kerja aku ajak kamu makan malam lagi, mau?"
Ana mengangguk tanpa ragu. "Iya aku mau, kamu hati-hati di jalan ya."
"Iya sayang," ucap Jeff mengusap rambut Ana lembut. "Oh ya, bisa gak kamu berhenti kerja jadi bodyguard? Aku gak mau kamu kenapa-kenapa, kamu bisa kerja di perusahaan aku."
Ana sedikit merasa tergiur, namun dia tidak mudah lepas dari Jack, karena dia masih tau diri, pasalnya Jack sudah banyak membantunya, setidaknya dia kerja hingga hutangnya lunas. "Aku gak apa-apa kok, yaudah aku masuk dulu ya.."
