MY BODYGUARD-35

2K 43 20
                                    

Masih dalam suasana duka, istri Justin itu telah di makamkan sejam yang lalu, saat ini semuanya berkumpul di rumah Lucas, termasuk Ana dan Chilla.

Tampak Justin yang sedang duduk di single sofa, pria itu masih terus melamun, tidak mau berbicara, bahkan kedua mata pria biru itu selalu berkaca-kaca.

Ana yang melihat hal itu sungguh tidak tega, dia pun tidak percaya bahwa Alea telah pergi secepat ini. Awalnya dia terkejut ketika Felix memberitahunya bahwa prianya telah pergi ke London, semula Ana kecewa, pasalnya Jack sama sekali tidak mengabarinya.

Namun setelah ia tahu, Ana pun memakluminya, prianya pasti ikut merasakan sakit ketika kepergian Alea, bagaimanapun Alea merupakan cinta pertama bagi Jack.

"Gak tega liat Justin kayak gini," celetuk Lucas, dia mengusap sudut matanya. Jack menepuk bahunya dengan pelan.

"Ini semua gak mudah bagi Justin. Kita biarkan dia dulu, gue yakin perlahan-lahan Justin pasti bisa menerima kepergian Alea."

Lucas mengangguk setuju, semuanya tampak diam, tidak ada yang mengeluarkan suara, hingga tak lama kemudian kedatangan seseorang membuat semuanya menoleh kearah objek.

"Maaf gue telat," kata Alex.

"Gak masalah, bro. Silakan duduk," kata Jack, sambil bersalaman ala laki-laki dengan Alex.

Rupanya bukan hanya Alex, tak lama setelahnya datanglah seorang wanita di temani oleh pria dewasa yang sedang menggendong bayi.

Wanita itu melangkah dengan tergesa-gesa dengan raut wajah yang penuh air mata.
Kedatangannya membuat semua orang yang duduk di sofa menatapnya terkejut.

"Justin.. god, kenapa ini bisa terjadi?" Carla berkata lirih, dia mendekati Justin yang tampak menatap kosong kedepan.
"G-gue turut berduka cita," lanjutnya memecahkan isakkannya. Meskipun dulu Alea pernah menjadi saingan dan pernah pula ia benci, namun terlepas semua itu Carla mengakui bahwa Alea merupakan wanita yang sangat baik, berhati malaikat.

"Just.." Carla ingin menyentuh pundak Justin, namun dengan cepat pria itu menepis sentuhannya.

"Gak usah sentuh gue," ucap Justin dingin, dan menatap Carla tajam.
"Lo seneng kan sekarang? Istri gue udah gak ada, lo pasti bahagia liat gue menderita kayak orang gila, ini yang lo mau kan, Carl?!"

Kedua mata Carla membulat, air matanya jatuh menatap Justin tidak percaya, bahkan sampai sekarang sahabatnya ini masih begitu membencinya.
"Just.. gue gak merasa gitu. Gue juga terpukul mendengar berita ini. Dulunya gue emang jahat, tapi gue pernah merasakan kebaikan Alea, Alea juga sahabat gue, Just. Lo tega ngomong kayak gini ke gue.."

Justin berdecak, menurutnya omongan Carla yang keluar itu semuanya hanya drama belaka.
"Udah, mending lo pergi, gue gak butuh orang kayak lo."

"Justin, lo gak boleh ngomong gitu," tegur Jack, pusing jika kedua orang itu bertemu. "Sampai kapan lo benci sama Carla? Carla udah berubah, Just."

Justin diam, pria itu bangkit berdiri dan melenggang meninggalkan ruang tamu, membuat Jack hanya bisa bernapas kasar.

"Sayang, kamu yang sabar ya?" Pria bernama Ken merupakan suami Carla pun berkata, dia mengusap bahu istrinya.

"Iya, makasih ya.."

Jack berdehem pelan. "Carl. Sebelumnya makasih lo udah datang jauh-jauh kesini, tapi atas nama Justin gue minta maaf, Justin lagi kehilangan, dia gak bisa ngontrol emosinya."

"Gak apa-apa, Jack. Gue ngerti kok." Carla menghembuskan napasnya, tak sengaja dia dan Alex saling bertatapan, namun detik kemudian memutuskan kontak.

"Gue mau nyusul Justin dulu," kata Alex, lama-lama tidak tahan juga melihat Carla, terlebih anak laki-laki yang sedang di gendong oleh suami Carla itu, yang merupakan anak kandungnya sendiri, melihat kenyataan itu membuat hatinya sakit.

MY BODYGUARDWhere stories live. Discover now