MY BODYGUARD-37

1.5K 33 16
                                    

2457 kata🌸

Tandai typo, happy reading🌞
.
.

"Jack, ini kenapa gelap banget?" tanya Ana, setelah ia di persilakan memasuki apartemen oleh Jack, kedua matanya mengedar melihat-lihat sekitar tampak gelap gulita.

"Gak apa-apa, sayang. Ayo." Jack berkata, menarik lembut tangan gadisnya, masuk kedalam kamar.

Malam ini Jack begitu tampan mengenakan kemeja putih di padukan dengan celana hitam panjang, dua kancing kemeja di biarkan terbuka memperlihatkan dada bidangnya yang terdapat tato. Sementara untuk Ana sendiri, gadis itu tampil cantik dengan off sholder dress senada dengan warna kemeja Jack, rambut panjangnya di biarkan tergerai menutupi sebagian bahunya yang terbuka.

Jack mengajak Ana berdiri di sebelah jendela kaca, disana cukup terbantu oleh penerangan dari sinar rembulan. Jack meraih tengkuk Ana, menarik pelan dan mengecup kening Ana dalam-dalam.

Ana yang di perlakukan seperti itu hanya bisa mengulum senyum bahagia, kupu-kupu seakan berterbangan di sekitarnya, wajah cantiknya memerah padam. Detik selanjutnya dia membungkam mulutnya melihat Jack kini berlutut di hadapannya, seraya menyodorkan sebuah cincin putih berkilau.

"Jack.." lirih Ana kehilangan kata-kata. Beberapa menit yang lalu, Jack menjemputnya di rumah, pria itu mengatakan mengajak Ana kesuatu tempat, dan tempat itu adalah apartemen Jack sendiri.

Jack menarik napas dalam-dalam, kalimat-kalimat yang ia hafal sedari tadi pun menghilang seketika, malam ini gadisnya begitu cantik dan seksi dalam waktu bersamaan, membuatnya gugup tak jelas, bibirnya kelu hanya untuk sekedar merangkai kata-kata yang berusaha ia ingat-ingat, akh peduli setan, Jack mendesah kasar. Oh come on, dude. Lo pasti bisa!

"Ana.. aku bukan cowok yang romantis, pandai menggombal dan pintar merangkai kata-kata. Aku hanya cowok biasa yang mencintai kamu dengan luar biasa. Aku berjanji bakal tanggung jawab atas seluruh ucapan aku selama ini dengan mencintai kamu, setia, dan memberikan seluruh hati dan jiwaku buat kamu. So.. will you marry me? Jadi teman hidupku, istriku, dan Ibu dari anak-anakku?"

Ana menggigit bibirnya bersama kedua pipinya yang di basahi oleh air mata, bibirnya melengkung kebawah menahan rasa haru dan bahagia. Kedua tangannya saling meremas gugup, rasanya dadanya sesak luar biasa karena menahan serangan euforia yang dashyat ini. Dengan bibir bergetar dia mencoba tersenyum dan mengangguk.
"I-iya, aku mau," jawabnya dengan amat gugup.

Jack tersenyum, bukan hanya Ana, bahkan kini kedua manik hijaunya pun ikut berkaca-kaca, dia menyematkan cincin di jari manis gadisnya, kembali berdiri dan memeluk tubuh Ana erat-erat, dia mendengar isakkan kecil dari gadisnya ini. Ia mengecup kening Ana dalam-dalam.

"Thank you, baby. Aku janji bakal berusaha jadi yang terbaik buat kamu."

"Me too. Jangan pernah sungkan buat negur aku, kalo aku ada salah kedepannya ya, Jack?"

"Iya sayang," ucap Jack di depan bibir Ana, mengecup sekilas, dia membawa bibirnya dan berbisik kecil di telinga gadisnya. "Happy birthday, baby. I love you now and forever.." dia mengecup cuping telinga Ana.

Wajah Ana memanas serta tubuh merinding, dia mendongak melihat wajah tampan Jack dengan tatapan haru.
"Jack.. kamu tau dari mana?" tanyanya dengan raut bahagia dan tidak percaya.

"Aku tau semua tentang kamu," ucap Jack sambil terkekeh kecil. "Oh ya, hadiah kamu nanti ya setelah kita menikah."

Pipi Ana semakin memanas, dia memukul dada prianya dengan pelan.
"Kehadiran kamu dihidupku adalah hadiah terindah dari Tuhan, Jack. Jadi aku gak mau apa-apa lagi."

MY BODYGUARDWhere stories live. Discover now