MY BODYGUARD-16

3.1K 41 0
                                    

Felix berulang kali mendesah kasar, menatap gadis yang sedang makan lahap di hadapannya. Chilla ⎯gadis SMA itu menginap di rumahnya sudah dua hari, membuat Felix di landa darah tinggi mendadak karena sikap nakal gadis itu.

"Sampe kapan lo disini? Lo gak takut di cariin sama nyokab lo?" ucap Felix tak habis pikir, jika bukan karena Ayahnya, dia sudah mengusir anak ini sedari semalam.

Jason berkata, biarkan saja Chilla menginap, mendadak gadis itu demam, lagi pula dia merupakan pacar Felix.

Bibir Chilla menyerucut, dia meminum segelas susu lalu menatap Felix tajam.
"Chilla mau sama kak Felix, lagian Chilla masih demam," ucapnya meraih tangan Felix lalu ia tempelkan di keningnya.

Benar juga, gadis itu masih demam, badan Chilla terasa sangat panas hingga ke leher, herannya yang biasanya jika sakit orang tidak nafsu makan, berbeda dengan Chilla, gadis itu tetap lahap makan.

"Terserah lo, nanti kalo nyokap lo marah, jangan sebut-sebut nama gue."

"Udah kok, Chilla udah kasihtau Mommy kalo Chilla lagi dirumah kak Felix, kakak tenang aja, Mommy gak marah kok."

Felix menjambak rambutnya frustasi. "Serah lo, bocil. Kalo lo udah sembuh, langsung pulang dan jangan pernah temui gue lagi."

Meskipun ucapan Felix membuat Chilla sakit hati, namun dia tetap berusaha tersenyum, Chilla tidak akan berhenti memperjuangkan cintanya.
"Iya-iya, kakak tenang aja."

"Felix, Jack! Mommy Pulang!!"

"Nyokab gue udah pulang, awas aja kalo lo ngomong aneh-aneh," ucapnya pada Chilla, saat mendengar teriakan Ibunya. Setelahnya ia berjalan ke ruang tamu dan di susul oleh Chilla dari belakang.

"Sayang.. Felix, Mommy ada sesuatu nih buat kamu," ucap Maria penuh semangat, mengambil beberapa paperbag lalu menyerahkan pada Felix. "Oh ya Adik kamu mana..." Ucapan Maria terpotong melihat seorang gadis mungil yang berjalan ke arahnya.

"Eh, kamu Chilla kan?" tanya Maria tak yakin, sepertinya ia pernah melihat gadis ini saat ia mengunjungi Felix di Swiss, gadis itu pernah mengantarkan makanan untuk Felix.

Chila mengangguk antusias.

"Rumahnya di dekat apartemen Felix?" tanya Maria lagi, membuat Chilla lagi-lagi mengangguk.

"Yaampun, sekarang kamu udah besar ya, tambah cantik dan manis banget." Maria mendekati Chilla lalu mencubit pipi gadis itu.

"Makasih, Mommy. Momny juga cantik banget..."

Mendengar itu membuat Maria terkekeh geli, berbeda dengan Felix, kedua mata pria yang sedang mengeluarkan barang-barang dari paperbag itu melotot ke arah Chilla.

"Makasih, sayang. Trus kok kamu bisa nyampe kesini sih?"

"Tau tuh anak, kesasar kali. Udah aku usir tapi gak mau pulang."

Chilla menunduk mendengar ucapan Felix, membuat Maria segera menegur anaknya.
"Gak apa-apa, sayang. Mommy cuma nanya aja, takut di cariin sama orang tua kamu."

"Chilla gak di cariin kok, Mommy. Lagian Chilla udah pamit sama Mom Dad."

"Cih." Felix berdecih malas. "Gak usah cari muka di depan nyokab gue, pake manggil-manggil Mommy segala lagi."

"Emang kenapa? Mommy kak Felix kan juga Mommy Chilla." Chilla menjulurkan lidahnya, mengejek Felix, membuat tawa Maria meledak.

"Ah yaampun kamu lucu banget. Jadi ceritanya kamu pacaran sama Felix?"

"Iya Mom.."

"Gak Mom!"

Chilla dan Felix berucap bersamaan, membuat Maria tersenyum geli. Menurutnya anaknya Felix cocok dengan Chilla, gadis itu tampak penuh semangat dan di sandingkan dengan Felix si pria kaku.
"Udah-udah, Mommy sekarang paham," ucapnya lalu merangkul Chiila, dan merasakan tubuh panas gadis itu.

MY BODYGUARDWhere stories live. Discover now