MY BODYGUARD-25

2.3K 26 2
                                    

Ana membawa secangkir kopi yang telah ia buat untuk sang kekasih, dengan perasaan luar biasa gugup, dia mendorong pintu kaca di hadapannya, langsung saja ia melihat Jack sedang bersandar di kursi sembari memejamkan kedua mata

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.


Ana membawa secangkir kopi yang telah ia buat untuk sang kekasih, dengan perasaan luar biasa gugup, dia mendorong pintu kaca di hadapannya, langsung saja ia melihat Jack sedang bersandar di kursi sembari memejamkan kedua mata.

Tubuh Ana membeku di tempat, menelisik wajah rupawan Jack, jakun yang menonjol seksi dan tubuh menggoda yang telah di baluti oleh jas mahal, membuat Ana menelan ludah susah payah.

“Letakkan di atas meja.” Jack berkata tanpa membuka matanya, dia sudah tahu yang datang itu adalah gadisnya.

Ana pun gelapakan, dengan kikuk dia meletakan cangkir di atas meja dengan perasaan tak karuan takut jika kopi buatannya tidak enak. Saat ini Ana sudah memastikan membuatnya dengan benar, meskipun membutuhkan waktu yang lama.

Akhirnya kedua kelopak mata Jack terbuka pelan, menatap Ana dengan tatapan sayu seksi, membuat Ana menahan napas karena merasakan sesuatu yang bangkit, ah astaga.. kenapa dia tiba-tiba menjadi gadis mesum sekarang?

Melihat kedua bola mata menggoda Jack membuat Ana merinding, dia merasakan sesuatu yang aneh di bawah sana. Tatapan mata Jack membuatnya tersiksa hingga terpaksa dia mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Jack tersenyum, amat tipis bahkan Ana tidak menyadarinya. Dia tahu gadisnya sedang salah tingkah, terlihat dari wajah yang memerah dan kedua mata tak tenang, berkeliaran melihat kesegala arah. Ia juga tahu jika gadis itu mencuri-curi pandang kearahnya. Di dalam hati ia tertawa geli.

Pintu terbuka, menampilkan Matteo yang membawa makanan untuk Jack. Kedatangan pria itu seolah-olah memecahkan kecangguan antara sepasang kekasih itu, Matteo berdehem melihat ke arah Ana dan Jack bergantian. Pasalnya ia sudah tahu kisah asmara anak manusia itu, tapi Matteo memilih menutup mulut, bahkan ketika Maria menerornya dengan beberapa pertanyaan, ia tetap bungkam.

“Tuan, saya membelikan anda sarapan. Um untuk nona Ana juga,” kata Matteo pelan, takut-takut jika tuannya itu malah marah.

“Hm.” Jack berdehem sembari membuka kancing jasnya. Dia menatap Ana dengan matanya yang sayu.
“Kalau kamu mau makan, silakan.”

“Ah, tidak, terimakasih, tuan. Lebih baik tuan saja yang sarapan.”

“Hm. Kalau begitu, kamu Matteo, silakan makan bagian Ana.”

“Eh?” Matteo menatap Jack tak yakin. Ada apa dengan pasangan ini? Dia pun ikutan merasakan aura kecangguan. “Anda yakin tuan?”

“Apa perlu saya mengulangi ucapan saya lagi?”

Matteo menggeleng, seraya membuka kresek dan mengambil bagiannya, menjauh duduk di salah satu sofa.

Sementara Ana? Gadis itu hanya diam kikuk seperti patung. Dia menatap Jack diam-diam, pria itu tidak memperdulikannya, Jack juga kembali membuka berkas-berkas.

Ana mendengus kasar, bibirnya menyerucut sebal, menatap Jack dengan tatapan amat kesal. Ada apa dengan pria itu? Kenapa malah menempatkannya di situasi canggung ini.

MY BODYGUARDWo Geschichten leben. Entdecke jetzt