MY BODYGUARD

MY BODYGUARD-34

Tampak Maria, Jason, Jeff dan Felix sedang duduk bersama di ruang tamu, bercengkrama dengan tiga orang di hadapan mereka yakni, pasangan paruh baya dan seorang gadis cantik.

Tujuan pertemuan mereka adalah membahas pertunangan Jeff dengan seorang gadis muda nan cantik itu.

Semuanya sudah di atur, pertunangan bahkan hingga tahap pernikahan. Ini memang merupakan pernikahan bisnis, pernikahan ini di lakukan semata-mata untuk menyatukan dua perusahaan agar menjadi semakin kuat dan besar.

Jeff tidak peduli akan itu semua, bahkan tentang pernikahannya yang sudah di depan mata. Rasanya Jeff sudah hancur, semuanya berantakan tidak tersisa, hatinya seolah mati rasa, penyesalan dan rasa bersalah kini memenuhi pikiran dan hatinya.

Jeff akan benar-benar di hantui rasa bersalah sampai mati jika Ana.. gadis yang masih ia cintai itu tidak memaafkannya.

"Nak, gimana pendapat kamu? Kamu setuju kan pernikahan kalian diadakan dua bulan lagi?" tanya Maria lembut. Mungkin ini jalan terbaik bagi Jeff untuk bisa melupakan masalah yang ada, ia berharap Jeff cepat move on dari Ana setelah menikah nanti.

Jeff tersenyum pada Maria, wanita ini rupanya begitu baik padanya, ia salah menilai Maria bahwa wanita itu tidak peduli padanya, buktinya setelah ia keluar dari penjara, Maria sangat memperhatikannya, bahkan Jeff dapat merasakan kasih sayang seperti yang Ibunya berikan padanya dulu.
"Aku ngikut aja, Mom."

"Apa kamu yakin?" sahut Marvin, Ayah dari Aurelia Zefira, gadis yang akan menjadi calon istri Jeff. Dia sedikit ragu pada pria ini, tapi melihat senyuman putrinya, dia seperti melihat anaknya tertarik pada Jeff. "Ini memang pernikahan bisnis. Tapi saya harap pernikahan kalian nantinya bisa bertahan, karena saya ingin putri saya menikah sekali saja."

"Saya yakin, om," jawab Jeff, sejujurnya sudah muak dengan pembahasan membosankan ini.

Marvin dan istrinya menghela napas.

"Menurut kamu gimana, nak Lia?" Kini Maria beralih bertanya pada Aurelia, gadis muda berusia sembilan belas tahun itu.

"Em, Lia ngikut ortu aja, tante," jawabnya gugup, terlebih saat ia dan Jeff tak sengaja bertatapan, membuat wajahnya memanas dan salah tingkah.

"Yasudah. Karena sekarang sudah jelas.  Seminggu lagi tunangannya akan di adakan...bla-bla.."

Berbeda dengan Felix, pria itu hanya berdiam diri sembari menatap gambar seorang gadis yang menjadi walpaper ponselnya saat ini. Gadis yang akhir-akhir ini membuatnya tersenyum-senyum tak jelas.

Melihat ponselnya berdering, tertera nama Chilla disana membuatnya terkejut, hampir menjatuhkan ponsel dari tangannya.

"Sayang, kamu gak apa-apa?" tanya Maria, di balaskan gelengan dari Felix.

"Gapapa, Mom. Aku ke kamar dulu ya." Ia bangkit melangkah menuju kamarnya, sedari tadi dia memang tidak ikut menyimak, hanya saja Felix sangat menghargai kedua orangtuanya dan membuatnya mau tak mau ikut bergabung dengan mereka di ruang tamu.