MY BODYGUARD-13

3.6K 45 13
                                    

Mobil terus berjalan menyusuri jalanan pegunungan, dan tak lama setelahnya berhenti di sebuah rumah yang sangat megah.

Mulut Ana menganga kagum, sedari perjalanan ia tak henti-henti menatap di luar jendela, dan kini di depan matanya terlihat rumah bak kastil-kastil kerajaan, halaman yang sangat luas di hiasi oleh rumput hijau nan segar, bunga-bunga bermekaran terlihat asri dan memanjakan mata.

"Kita udah nyampe," ucap Jack membukakan pintu untuk Ana yang masih melotot tidak percaya.

"Jack kita dimana?" tanya Ana masih dalam kekagumannya, amarah yang tadinya mengobar tampak meletus di udara kala kedua matanya melihat tempat indah bagai surga.

Jack tersenyum, menghela napas lega kala melihat raut wajah Ana yang tampak sangat menikmati, senyuman gadis itu terlihat sangat manis.

Dia mengulurkan tangannya, dan Ana menyambutnya dengan baik, entah gadis itu sedang tidak sadar atau sengaja, namun hanya genggaman tangan saja mampu membuat jantung Jack tidak aman.

Keduanya melangkah melewati beberapa bodyguard yang membungkuk selama mereka melangkah, memasuki kastil di sambut oleh pelayan berseragam yang berbaris rapi menunduk hormat.

"Ini rumah gue waktu kecil.. lebih tepatnya gue dan Felix," ucap Jack memberitahu, mengajak gadis itu menaiki tangga.

Ana mengangguk, kedua matanya tak henti bergerak melihat isi kastil yang benar-benar seperti kastil kuno tapi terlihat indah, ini sama seperti di cerita-cerita dongeng.

"Dulu waktu gue dan Felix kecil, kita berdua suka banget jadi Pangeran, maka dari itu orang tua kita bikin kastil ini buat gue dan Felix bermain." Jack membuka pintu kamarnya, mempersilakan Ana masuk.

"Pangeran Vampire?" tanya Ana tersenyum geli, dan Jack mengangguk malu.

"Gue Pangeran Vampir, dan Felix Alpha werewolf," ucap Jack tertawa mengenang masa kecilnya yang sangat menyukai dunia fantasi.
"Ini kamar gue," lanjutnya.

Ana tersenyum, kedua matanya kembali di manjakan melihat isi kamar Jack, bahkan kamar pria itu lebih besar dari pada rumahnya. Sungguh, Ana tidak tahu seberapa kaya apa lagi keluarga Jack ini.

"Jadi ortu lo langsung buat kastil pas tau lo dan Felix suka sama dunia fantasi?"

"Gak juga, sebelumnya ini cuma rumah biasa, tapi di renov kembali biar keliatan kayak kastil."

Ana mengangguk paham. "Btw, tadi di jalan gue gak liat kendaraan lain, kok sepi banget ya..?"

"Iya emang, gak ada kendaraan asing yang masuk kesini, selain para pekerja dan keluarga gue," ucap Jack duduk di di kasur dengan ranjang kayu, menatap Ana yang tampak terlihat antusias melihat-lihat benda-benda yang ada di kamarnya.

"Jujur, ini bener-bener keren banget, Jack. Meskipun awalnya gue marah dan kesel sama lo, tapi makasih udah ajak gue ketempat masa kecil lo. Gue suka banget disini," ucap Ana dengan tulus, tersenyum manis pada Jack.

Jack menghela napas, lega luar biasa, awalnya dia ragu membawa Ana, namun karena perasaan cintanya, dia menjadi yakin membawa gadis itu di tempat yang sangat bersejarah baginya.

Jack bangkit berdiri menghampiri Ana.
"Lo tau? Lo cewek pertama yang gue ajak kesini, sahabat gue Justin, Alex, Lucas dan Carla aja gak tau tempat ini. Hanya orang spesial yang bisa gue ajak, dan bagi gue lo orang spesial dan juga lo sangat-sangat spesial di hati gue.."

"Jack.." Ana kehilangan kata-kata, dari nada pria itu terdengar sangat tulus, Ana melihat kejujuran di kedua mata hijau pria itu.

Jack tersenyum, lantas melangkah membuka pintu menuju balkon.
"Ayo.." Jack menggenggam tangan Ana.

MY BODYGUARDWhere stories live. Discover now