MY BODYGUARD-30

2.2K 33 3
                                    

"Ana dimana, Bi?" tanya Felix tergesa, khawatir kala melihat Imelda langsung datang kemansion, mengatakan jika Ana tak mau keluar dari kamar, hingga kini ia dan Imelda sudah tiba di rumah Ana.

Bibi gadis itu terus menangis kala menceritakan kala ponakannya tidak pulang kerumah semalaman, dan ketika kembali kerumah, penampilan Ana sangat berantakan, bahkan sudut bibir gadis itu tampak robek.

"Dia lagi di kamar, nak. Sedari pagi hingga malam ini, Ana tak mau keluar kamar. Bibi hanya mendengar teriakan dan tangisannya saja. Bibi mohon, bujuk dia untuk keluar dari kamar, soalnya Bibi gak bisa hubungi Jack, nomernya tidak aktif."

"Bibi tenang dulu ya, biar aku bantu bujuk Ana. Soal Jack, Adik aku lagi melakukan meeting di kantor," ucap Felix lagi-lagi berbohong. Melihat raut cemas Imelda membuatnya tak tega.

Wanita berumur itu mengangguk, mengajak Felix menaiki tangga dimana kamar ponakannya berada.

Felix menarik napas, bahkan kabar ini masih belum ia beritahu pada Jack. Ia tidak tahu apa yang terjadi pada Ana, namun begitu dia juga merasa sedikit bersalah.
"Ana.. ini gue Felix, tolong buka pintu kamar lo. Gak baik ngurung diri, kalo ada  masalah, bicarakan dengan baik-baik."

Brak!!

"Pergi!!"

Terdengar suara benda yang terlempar ke arah pintu, dan teriakan dari Ana, membuat Felix dan Imelda semakin cemas.

Namun begitu Felix tetap mengetuk pintu kamar Ana, mencoba membujuk dengan segala cara, namun yang ada gadis itu semakin histeris. Tak lama kemudian, Lucas datang dengan napas tersengal.

"Gimana? Ana udah mau keluar kamar?" tanyanya dengan khawatir. Lucas bisa memastikan sebentar lagi dia akan mendapatkan bogeman mentah dari Jack.

Felix menggeleng lemah.

"Dobrak aja pintunya. Kita gak tau di dalam Ana ngapain aja." Lucas berseru, membuat Felix segera menatap ke arah Imelda meminta persetujuan.

"Silakan, nak. Dobrak saja pintunya, Bibi takut terjadi sesuatu pada Ana.."

"Baik, Bi." Felix mengangguk, mengisyaratkan bahwa Imelda menjauh terlebih dahulu, sementara ia dan Lucas mengambil ancang-ancang untuk mendrobrak pintu.

Di dorongan ke empat, akhirnya pintu kamar Ana terbuka paksa membuat gadis yang duduk di atas ranjang semakin meringsut mundur, wajah cantik itu tampak memerah, rambut berantakan, kedua mata membengkak di hiasi oleh lingkaran hitam bawah kantung mata, menatap kearah Felix dan Lucas ketakutan.

"Keluar!! Gue gak mau liat kalian!!" pekik Ana histeris. Kenyataan yang membuatnya seperti ini, semalaman Ana tak dapat tidur karena di hantui rasa bersalah, menyesal, takut di saat bersamaan. Bersalah pada Jack, karena ia tak bisa menjaga dirinya, ia selalu menolak untuk memberikan pada prianya, namun sesuatu yang ia pertahankan malah berakhir pada pria lain. Ana sangat menyesal, karena begitu ceroboh memilih pergi ke club, menuruti rasa amarahnya, dan akhirnya menjadi seperti ini.

Ana merasa tidak pantas lagi, ia juga takut jika nantinya Jack malah membencinya dan lebih parahnya lagi jika pria itu meninggalkannya.

"Ana.. lo tenang dulu," ucap Felix pelan, menatap Ana dengan lekat, ada apa dengan gadis itu? Ana tampak ketakutan saat melihatnya, gadis itu pun semakin meringsut mundur.

"Gak.. gue gak mau! Kalian keluar dari sini!" Ana berteriak. Rasanya dia begitu kotor sekarang, dia merasa malu dan marah pada dirinya sendiri, dan dia tidak mau ada seseorang yang melihatnya dengan tatapan iba.. seperti tatapan Bibi, Felix dan Lucas.

Brak!!

Felix segera menangkap vas bunga yang terbuat dari kaca yang Ana lempar, lalu kembali meletakkannya di atas sofa. Felix menjadi prihatin melihat kondisi Ana yang tampak seperti... hanya satu yang ada di dalam pikiran Felix saat melihat Ana sekarang.. ya..Ana seperti korban pelecehan.

MY BODYGUARDWhere stories live. Discover now