MY BODYGUARD-04

6.8K 81 18
                                    

First kiss
.
.

Kesehatan Imelda semakin hari, semakin membaik, namun Dokter menyarankan harus melakukan kemoterapi, meskipun sudah di lakukan transplantansi, memoterapi masih tetap di butuhkan, pasalnya Imelda menginap leukemia akut.

Lagi, Jack membantu seluruh biaya kemoterapi sang Bibi, membuat Ana semakin tak enak pada Jack.
Saat ini Imelda pun sudah kembali melakukan rutinitas sehari-hari, walaupun setiap saat pula Ana selalu mengomelinya, meminta wanita tua itu agar beristirahat saja.

"Bibi, Aku berangkat kerja dulu," ucap Ana seraya mengecup pipi Imelda, wanita itu sedang memasak.

"Sarapan dulu dong sayang," katanya mengusap rambut Ana.

"Nanti di tempat kerja aja, Bibi."

"No, kamu harus sarapan dulu."

"Gak usah, Bi. Aku minum susu aja," ucap Ana, duduk lalu meminum susu buatan Imelda.

Melihat itu membuat senyuman Imelda mengembang, sebenarnya dia tidak tega melihat Ana banting tulang setiap hari demi kebutuhan mereka, di tambah penyakit ganas yang ia derita membuat Imelda merasa bersalah. Tidak seperti dulu dimana suami masih berada di sampingnya, setidaknya dia memiliki tempat mengadu.

"Bibi.." Ana dapat melihat kedalam bola mata Imelda yang berkaca-kaca. Wanita itu pasti teringat lagi pada suaminya.
"Bibi baik-baik aja?"

"Bibi baik, sayang. Bibi minta maaf ya, Bibi selalu ngerepotin kamu."

Ana tersenyum lalu menggeleng pelan.
"Bibi sama sekali gak ngerepotin aku kok, Bibi jangan ngomong gitu ya, aku sayang sama Bibi." Dia bangkit berdiri lalu memeluk wanita kembaran Ibu kandungnya tersebut.

Tangisan Imelda pecah, membalas pelukan Ana.
"Sayang, bibi berharap ada seseorang yang bisa  membuat kamu bahagia."

Mendengar itu membuat Ana teringat kepada Jeff, pria itulah yang akhir-akhir ini membuat jantungnya berdegup kencang. Setelah terpisah sekian lama, wajah pria sahabat masa kecilnya itu tidak berubah, tetap tampan, hanya saja saat ini Jeff terlihat lebih gagah dengan garis rahang yang tegas, serta tubuh yang tegap.

Jeff lah alasan Ana tersenyum-senyum sendiri.

"Jack pasti bisa bahagiain kamu.."

Lamunan Ana pun buyar, senyumannya memudar kala mendengar nama Jack. Pria angkuh, arogan, dan gila, penjahat kelamin, pemaksa, ya itulah gambaran pria itu yang Ana kenali selama ini. Tidak ada sisi yang baik di dalam diri pria itu, jauh berbeda dengan Jeff, pria yang selalu bersikap lembut, maupun bertutur kata.

"Kok jadi Jack sih, Bi?"

"Kenapa? Tapi Jack bilang kalian pacaran?" tanya Imelda bingung.

Ana memejamkan kedua matanya sekilas, tidak mungkin dia mengatakan jika ia menerima Jack karena terpaksa, karena Ana tahu jika Imelda menyukai Jack, Bibinya itu tidak tahu saja watak buruk Jack.

"Gak, yaudah aku berangkat dulu ya. Bibi gak boleh sedih-sedih, kalo ada apa-apa telpon aku," ucap Ana seraya memeluk Imelda, dan mengecup pipi wanita itu.

Imelda terkekeh. "Iya sayang, salam sama Jack ya, kalo kamu gak keberatan, bawa Jack kerumah."

"Em, yaudah bye Bibi."

"Bye.."

.
.

"Selamat pagi Mr. Miller." Ana membungkuk sopan menghampiri Jason Miller duduk di sofa.

"Selamat pagi, Ana. Bagaimana pekerjaanmu?"

"Baik, tuan," jawab Ana sembari tersenyum.

"Jack tidak menyusahkanmu?" tanya Jason.

MY BODYGUARDWhere stories live. Discover now