MY BODYGUARD

MY BODYGUARD-23

Jack kembali ke Indo dengan waktu yang lebih cepat karena memakai jet, langkah lebarnya memasuki mansion, di ikuti oleh bodyguard pria yang membawa kopernya, di ruang tamu, Matteo tampak berbicara dengan Jason mengenai tambang minyak yang berhasil Jack atasi.

"Jack sayang.." Maria datang lalu memeluk putranya. "Kamu kenapa? Kok mukanya murung gitu?"

"Aku gak apa-apa, Mom. Yaudah aku mau istirahat."

"Oke, sayang." Maria melihat anaknya yang berlalu menaiki tangga, meskipun ada banyak yang ingin ia tanyakan termasuk tentang siapa pacar dari putra keduanya itu, karena tidak sempat pasalnya Jack terus sibuk di kantor.

Maria mengedikkan bahu acuh, mungkin Jack akan bercerita nanti, dia hanya perlu percaya pada anaknya, akhirnya dia memilih bergabung dengan suaminya.

Baru saja saat akan membuka pintu kamar, kening Jack mengerut melihat kamar Felix yang berada tepat di sebelah kamarnya terbuka, memperlihatkan seorang gadis yang pernah membuatnya emosi, rahang Jack mengetat, melihat keduanya tampak tidak menyadari posisinya.

Felix mendorong Valerie di tembok dan melumat bibir kekasihnya, dan juga menggelitik perut gadis itu.

"Hei, kalian pikir rumah ini tempat berbuat dosa?!" Suara Jack meninggi, melangkah mendekati sejoli itu yang tampak terkejut lalu melihat ke arah Jack.

"Jack, kapan lo pulang?" tanya Felix, memisahkan dirinya dari Valerie.

Jack sedari tadi malam sudah menahan amarah pun kini seakan meledak sudah kala melihat wajah Valerie, gadis yang tidak jelas.
"Kenapa cewek ini ada disini?" tanya Jack mengabaikan pertanyaan Felix.

"Kenapa lo nanya gitu? Valerie cewek gue, apa gak boleh dia nginap disini?"

Jack terkekeh, melihat wajah pura-pura polos Valerie membuatnya naik pitam.
"Dengarin gue, El. Ini rumah kita, tapi bukan tempat penampungan, jadi gue mau lo usir cewek ini keluar dari rumah sekarang juga!"

"Lo apa-apaan sih?" tanya Felix heran, dia melangkah mendekat menatap Adiknya tajam. "Sedari kemarin-kemarin lo benci sama cewek gue, apa salah cewek gue ke lo?!"

"Iya, cewek lo salah!" pekik Jack lantang, kedua matanya memerah. Detik kemudian dia terkekeh pelan. "Lo gak tau apa yang cewek lo lakuin di belakang lo, El. Lo gak tau kalo sebenarnya cewek lo ini adalah pelacur!"

Bug!

Dengan penuh amarah, Felix meninju rahang adiknya, membuat Jason, Maria dan Matteo terkejut dengan keributan di lantai dua, mereka berlari cepat untuk melerai dua saudara itu.

Jason menahan tangan Felix, sementra Matteo sudah siap-siap di samping Jack apabila pria itu ingin melawan.

Jack tidak marah, pria itu malah tersenyum geli.
"Lihat.. lo sebegitu bucinnya sama cewek gak jelas ini, padahal lo gak tau kalo dia main sama cowok lain di belakang lo."

"Tutup mulut lo, brengsek!" Felix menggeram, dia memberontak, namun Ayahnya tetap menahan tubuhnya.

Di sisi pintu, Valerie tampak menangis dengan air mata buayanya, di dalam hati dia mati-matian menahan takut melihat tatapan tajam Jack yang pria itu layangkan padanya. Dari mana pria itu tahu? Bukankah mereka hanya bertemu sekali?

"Ada apa ini?!" Jason marah, menatap kedua putranya bergantian. "Kalian berdua bukan anak kecil lagi, jadi berhenti bertengkar karena hal konyol!"

"Dad, ini bukan hal konyol. Dia udah ngehina pacar aku!" Balas Felix tak kalah tajam, dia menatap geram pada Jack.

Jason yang memang sudah mengetahui isu-isu tentang pacar Felix itu pun hanya bungkam tak tahu harus mengatakan apa. Lima hari yang lalu gadis bernama Valerie itu datang kemansion, Jason dan Maria tidak tahu harus berbuat apa kala melihat Felix begitu bahagia melihat kedatangan Valerie.