MY BODYGUARD

MY BODYGUARD-20

Tandai typo🦄
.

"Kak Felix!" seru Chilla dengan riang melihat pria tampan nan gagah yang berhasil membuatnya jatuh cinta melangkah menghampirinya di sofa. Sembari memeluk boneka poninya, Chilla berdiri dan memberikan Felix senyuman terbaiknya. Sudah lama ia duduk disini, makan dan menonton televisi hingga bosan, Felix sama sekali tidak memperdulikannya.

"Ayo cepetan siap-siap, kita kerumah sakit," ucap Felix datar.

"Ngapain kerumah sakit? Kak Felix sakit ya?"

"Bokap gue sakit, buruan. Kalo gak gue tinggal."

"Kok bisa sakit.. eh yaudah tungguin Chilla dulu." Chilla segera berlari menaiki tangga, tidak melanjutkan pertanyaannya kala melihat tatapan tajam dari Felix, gadis itu membongkar baju-baju yang telah di belikan oleh Maria, um maksudnya calon mertuanya padanya kemarin.

Mengambil salah satu gaun pink, mengenakannya dengan cepat, membasuh muka dengan singkat, lantas mengambil ponsel bercasing pink itu, lalu berlari menemui Felix diruang tamu.

"Ck." Felix berdecak, melihat Chilla tampak ngos-ngosan, wajah imut gadis itu masih tampak basah oleh air, bahkan poni Chilla terlihat meneteskan air.

Dengan kasar Felix mengusap wajah gadis itu dengan sapu tangan yang selalu ia bawa. "Jorok amat jadi cewek," ucapnya lalu melemparkan sapu tangan itu ke wajah cantik Chilla.

Membuat gadis itu terkikik geli, lalu mengikuti langkah lebar Felix sambil menciumi sapu tangan pria itu.
"Kak, ini buat Chilla ya.."

"Hm."

"Beneran boleh buat Chilla?" tanya gadis itu lagi, keduanya kini sudah berada di mobil.

"Iya bocil."

Bibir Chilla berkedut menahan senyuman malu-malu, menggenggam erat sapu tangan di dadanya, memeluk dengan sayang. Sementara Felix menatapnya dengan aneh.

Padahal itu hanya sapu tangan, namun gadis itu tampak bahagia sekali. Dasar, ck ck.

"Kak Felix tau gak?"

"Gak tau dan gak mau tau. Mending lo diam."

"Ih gak asik, yaudah kalo gak tau biar Chilla kasih tau. Kak Felix tau gak, Chilla bakal pindah sekolah disini, biar ketemu kakak tiap hari.."

Citt!!!

Mobil mendadak berhenti akibat rem mendadak dari Felix, pria itu menatap tajam gadis berpakaian pink itu.

Chilla mengusap keningnya, akibat terbentur oleh dasboard karena tidak memakai sabuk pengaman, dia menatap ke arah Felix tak kalah tajam. "Kak Felix ini kenapa sih? Tiba-tiba rem mendadak?! Kalo Chilla jatoh gimana?!"

"Apa yang lo bilang tadi?"

"Yang tadi apa?" tanya Chilla galak.

"Lo bilang mau pindah kemana?"

"Yaia, Chilla mau pindah jadi tetangga kak Felix. Biar bisa liat kakak tiap hari."

"Jangan ngaco, gue gak mau."

"Bodo, Chilla gak minta persetujuan kakak." Chilla menjulurkan lidahnya mengejek.