Diam

645 124 197
                                    

       Hari ini Hana akan pergi menepati janjinya yang kedua pada Ji Soo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

       Hari ini Hana akan pergi menepati janjinya yang kedua pada Ji Soo. Ia berangkat satu jam sebelum jam 09.00 pagi. Karena ini hari Sabtu, akhir pekan. Sudah pasti macet dimana-mana. Jalanan Bogor yang sekarang tidak selenggang seperti dulu, sudah sama seperti Jakarta. Tiap akhir pekan pasti selalu macet.

    Hana mengenakan kemeja berwarna biru dan rok levis model payung lebar jadi tidak menyulitkannya untuk berjalan. Tidak lupa sepatu model sporty yang ringan dan nyaman ia kenakan di kedua kakinya. Karena Hana tahu betul, mereka tidak berjalan-jalan di ruangan tertutup. Jadi Hana harus membuat dirinya senyaman mungkin dengan apa yang ia kenakan.

      Tidak lupa topi putih kesayangannya ia sematkan di atas kepalanya. Sudah pasti terik matahari akan semakin panas. Hana memang tidak begitu peduli dengan trend kebanyakan orang-orang masa kini. Prinsipnya dalam berpakaian yaitu sesuai aturan agamanya, simple, sederhana dan satu yang paling penting kenyamanan.

       Untuk apa memaksakan mengikuti trend kalau itu sama sekali tak membuat kita nyaman, malah terkesan menghamburkan uang. Karena uang yang seharusnya digunakan untuk keperluan yang lebih penting malah digunakan untuk  membeli ini-itu hanya untuk kelihatan kekinian. Untung tak didapat, malah buntung.

     Ia lihat ke arah jam tangannya, sudah lima menit lamanya Hana berjalan menuju ke Jalan Raya. Karena rumahnya berada di dalam, jadi untuk menaiki angkot harus berjalan keluar terlebih dahulu.

      Ia berlari–lari kecil untuk menghemat waktunya dan berhenti sejenak begitu sampai di depan jalan raya.

      Lalu setelah itu menyeberang dan berdiri di tepi jalan untuk menunggu angkot datang. Hana melihat ke kanan dan ke kiri, itu dia! Angkotnya sudah datang.

      Ia melangkahkan kaki nya kedalam angkot dan duduk di ujung kursi di dekat supir. Belum selesai ia menghela napas lega, ponselnya sudah berdering, tanda telepon masuk.

    Ekspresi Hana langsung berubah kaku dan sedikit tegang begitu tahu yang meneleponnya adalah Ji Soo.

      Hana geser tombol berwarna hijau, baru saja ia membuka mulutnya tetapi Ji Soo sudah menyerocos lebih dulu.

      "Di pintu III Kebun Raya Bogor, saya tunggu," ujar pria yang selalu seenaknya itu.

     Setelah memberitahu secara mendadak, tanpa memohon maaf Ji Soo langsung mematikan teleponnya.

      Hana menghela napas berat dan panjang, sepertinya ia harus menyediakan stok sabar lebih banyak untuk pria yang satu ini.

🔲🔳

       "Kenapa tidak lewat pintu utama saja?" tanya Hana begitu sampai di depan pintu III Kebun Raya Bogor.

     Ji Soo hanya mengedikkan pundaknya lalu berjalan lebih dulu masuk ke dalam tanpa menghiraukan Hana.

TWO 너와나 | TELAH TERBITWhere stories live. Discover now