Pria

281 39 146
                                    

Wanita manis bermata bulat itu berdiri mematung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Wanita manis bermata bulat itu berdiri mematung. Ekspresi wajahnya berubah kaku, kedua tangannya terasa lemas. Bahkan mungkin hingga menjalar ke seluruh tubuhnya. Kedua matanya tak berhenti menatap satu titik di seberang sana.

"Hana," panggil suara itu menyadarkan. Terlihat seorang pria manis tersenyum lebar dengan setelan jas rapih berwarna biru laut.

Hana tak berani menatap wajah pria yang berdiri tepat di hadapannya ini. Perasaan Hana langsung gugup dan takut. Tidak jelas, rasanya seperti semangkuk ramyeon yang diaduk-aduk secara kasar. Berantakan, sangat berantakan.

"Aku sudah berjanji tidak akan mengganggumu lagi waktu itu. Tapi, aku hanya mengawasimu. Karena aku hanya bisa seperti itu. Entahlah, aku sendiri sudah bingung. Ini, ambillah ini. Sebelumnya, terima kasih banyak dan jaga dirimu baik-baik," ujar Bimo sambil menyodorkan sekotak berukuran sedang berwarna hijau.

Tangan Hana yang dingin karena menahan emosinya itu mengambil kotak pemberian Bimo.

"Aku sudah tidak tahu harus bagaimana lagi. Aku ... Aku lelah. Tapi, terima kasih, Hana Nur Sabrina," ujar Bimo lagi dengan nada suara yang terdengar putus asa. Terlihat senyum getir di wajahnya. Setelah itu ia berlalu pergi meninggalkan Hana yang masih mematung sambil melihat ke arah kotak yang ia pegang itu.

Kedua mata Hana semakin terasa panas, napasnya mulai terdengar berantakan. Kedua tangannya gemetar memegang kotak berwarna hijau itu. Hana ingin melihat apa isi kotak ini, tapi entah mengapa perasaannya tak enak. Hana menarik napas cukup panjang. Mencoba mengumpulkan keberanian.

"Ikuti Pria itu," perintah Ji Soo pada Hyeon Soo. Hari ini seharusnya mereka bertiga melanjutkan perjalanan wisata di Seoul. Keadaan Hyeon Soo sudah membaik maka dari itu Ji Soo mengajaknya untuk ikut.

Sebenarnya, begitu melihat Bimo berbicara dengan Hana. Baik Ji Soo mau pun Hyeon Soo sudah mengawasi dari kejauhan. Dan sekarang Ji Soo merasa semakin cemas akan Hana. Setelah menyuruh Hyeon Soo untuk mengikuti Bimo, Ji Soo berlari menghampiri Hana.

"Ha ...," suara Ji Soo tercekat begitu melihat Hana sudah membuka kotak itu dan melihat isinya.

Kotak itu berisi kumpulan foto banyak tempat-tempat terkenal di dunia seperti tembok china, tokyo tower dan lainnya. Juga, ada beberapa foto Hana yang memang terlihat di ambil tanpa sepengetahuan Hana. Foto itu terlihat sudah cukup lama. Melihat wajah Hana yang berbeda di foto itu. Semua foto itu di ambil di Indonesia. Dan ada beberapa amplop yang sepertinya surat, juga banyak desain kartu undangan pernikahan.

Cukup, Ji Soo mengerti. Setelah melihat isi kotak itu sebentar tanpa sama sekali mempedulikan Hana yang menangis tersedu Ji Soo masuk ke dalam penginapan Bibi Zaenab. Tidak menunggu cukup lama, Ji Soo kembali ke luar dengan sekotak korek api bakar setelah itu ia merebut kotak itu dari Hana dan melemparnya ke bawah membuat Hana terkejut bukan main. Pria yang wajahnya terlihat marah itu mulai menginjak-injak kotak yang ia lempar dan mulai membakarnya.

TWO 너와나 | TELAH TERBITWhere stories live. Discover now