Pertemuan

211 41 125
                                    

Setelah kejadian itu sudah tiga hari lamanya Ji Soo tidak terlihat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah kejadian itu sudah tiga hari lamanya Ji Soo tidak terlihat. Begitu pun dengan kabarnya yang tidak diketahui. Ia seperti hilang ditelan bumi. Hyeon Soo selalu datang dikala senggang ke rumahnya, tapi yang didapati hanyalah rumah kosong yang terkunci.

Ponsel Ji Soo pun tidak aktif. Sudah berapa kali Hyeon Soo mengirimnya pesan, chat dan telepon tetap saja tak ada jawaban. Ji Soo benar-benar keterlaluan. Hyeon Soo ingin bertemu dengannya karena ada hal penting yang harus Ji Soo tahu. Sebelum pria bodoh itu semakin jatuh dalam kesalahpahamannya sendiri.

Inilah yang Hyeon Soo tidak suka dari Ji Soo sejak dulu. Ia selalu saja memendam semuanya sendiri. Pemikirannya, perasaannya dan bahkan masalahnya juga. Dasar manusia sombong, batinnya kesal.

Satu sisi Hyeon Soo sempat menyalahkan dirinya juga. Kenapa ia dulu begitu cuek pada Ji Soo? Sampai-sampai tidak tahu dan tidak mengerti masalah Ji Soo. Sayangnya, Hyeon Soo adalah tipe manusia yang harus dipukul dulu baru mengerti. Hyeon Soo tidak sepeka Ji Soo. Kenapa Ji Soo tidak bisa mengerti itu?

Sekarang Ji Soo benar-benar berhasil membuatnya merasa bersalah. Bagaimana Hyeon Soo bisa mencemaskan pria itu? Jika selama bersama, Ji Soo sama sekali tidak pernah menunjukkan kalau ia memiliki masalah yang sangat berat. Hyeon Soo tersenyum sinis, ternyata Ji Soo pandai berakting juga, ya. Kenapa tidak sekalian ikut audisi artis saja, sih?

Saat ini Hyeon Soo benar-benar merasa terluka karena dua hal. Pertama, karena ia merasa tidak berguna dan kedua karena ia merasa bersalah. Rasanya ingin Hyeon Soo memukul wajah sok cool Ji Soo. Jadi, selama ini apa yang membuat mereka tetap bersama? Sudah jelas, kepribadian mereka jauh berbeda. Ditambah mereka berdua pun sering bertengkar. Itu yang terus mengganggu pikiran Hyeon Soo.

Apa itu? Apa karena hal itu mereka masih tetap bersama sampai sekarang? Ya, merasa senasib. Dan Hyeon Soo akui bahwa ia terlalu banyak menerima dari Ji Soo. Sekarang gilirannya, pikirnya mantap. Hyeon Soo juga bisa membantu menyelesaikan semua masalah Ji Soo. Seperti Ji Soo yang sejak dulu selalu setia membantunya. Hyeon Soo pastikan itu, ia bisa menjadi pahlawan untuk Ji Soo.

Kedua langkah kaki Hyeon Soo semakin lebar. Ia melihat ke layar ponselnya. Sudah pasti jam makan siang seperti ini Ji Soo ada di restorannya. Hyeon Soo harus segera ke sana dan membicarakan semuanya.

"Hyeon Soo?" panggil suara wanita itu di hadapan Hyeon Soo.

"Hana?" Hyeon Soo menghentikan langkahnya dan tersenyum simpul pada Hana.

"Kamu baru pulang bekerja?" tanya Hyeon Soo sambil menaruh ponselnya ke dalam kantung jacket jeans yang ia kenakan.

"Iya, kamu mau ke mana?" hari ini Hana terlihat sangat manis menggunakan jilbab berwarna merah marun dipadukan dengan atasan kemeja putih dan rok payung berwarna senada dengan jilbabnya. Sederhana, tapi terlihat anggun.

"Bisa temani? Saya ingin bertemu Ji Soo," jawab Hyeon Soo.

"Baiklah, ayo!" ajak Hana lalu memutar tubuhnya kembali dan berjalan lebih dulu dari Hyeon Soo.

TWO 너와나 | TELAH TERBITWhere stories live. Discover now