Ujian Hidup

222 42 140
                                    

     Hana berlari mengejar Hyeon Soo dan Ji Soo yang sudah berada di depan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

     Hana berlari mengejar Hyeon Soo dan Ji Soo yang sudah berada di depan. Sangat jelas terlihat wajah Hyeon Soo penuh emosi. Kedua matanya yang biasa menatap dengan hangat tiba-tiba terlihat tajam seperti tatapan Ji Soo waktu itu.

    "Hyeon Soo!" panggil Hana berteriak dari belakang. Tapi Hyeon Soo terus berlari mengejar Ji Soo tanpa mempedulikan Hana.

    "Berhenti!" teriak Hana lagi kini mulai mempercepat larinya.

     Hyeon Soo terus berlari, punggung lebarnya terlihat semakin kecil menjauh. Hana terus berusaha agar tidak tertinggal.

    Alhasil, ia lihat Hyeon Soo dan Ji Soo berhenti di pinggir taman di seberang. Hana lihat ke arah lampu merah. Terpaksa ia menghentikan langkah kakinya.

    Kedua matanya yang bulat terus menatap Hyeon Soo dan Ji Soo dari kejauhan dengan cemas.

    Kenapa lama sekali, sih? Batin Hana kesal masih terus melihat ke arah lampu merah penyebrangan.

       "YA (Hei)!"

     Ji Soo menoleh ke belakang melihat Hyeon Soo yang sudah berdiri dengan tegap walau napasnya terdengar terengah-engah.

     "Apa itu maksudnya? Kau menyebut dirimu pria, huh?" Hyeon Soo berjalan maju dengan kedua mata yang sedikit melotot. Terdengar gemeretak giginya.

     Ji Soo hanya berdiri menunduk. Ekspresi wajahnya sulit digambarkan. Ia terus tertunduk lesu.

    "Jawab bodoh! Apa itu maksudnya? Bisa tidak? Sekali saja kau belajar menjadi lebih dewasa? Belajarlah untuk mengungkapkan apa yang kau rasa! Kalau terus seperti ini kau seperti anak kecil!" cerocos Hyeon Soo kini nada suaranya terdengar semakin menaik.

     "Kau membuat Ibu menjadi salah paham. Saya mengerti maksudmu. Kau tak sejahat itu. Jadi, tolong katakan apa yang kau rasa padanya!" lanjut Hyeon Soo dengan kedua tangan yang gemetar dan kedua mata yang mulai berkaca-kaca.

     Ji Soo masih tertunduk lesu. Bibirnya terlihat pucat dan bulir-bulir keringat berjatuhan dari rambut hitamnya. Membasahi seluruh keningnya. Napasnya terdengar sangat berantakan. Pandangan matanya kabur kemana-mana seperti orang linglung.

     "Ji Soo," panggil Hana di belakang Hyeon Soo. Akhirnya Hana bisa menyusul mereka.

    Ji Soo langsung melihat Hana dengan tatapan kesal campur terkejut, "Pergi!" teriaknya membuat Hana terkejut hingga ia tak sadar berjalan mundur karena takut.

     DUAG

     Tiba-tiba Hyeon Soo memukul tepat di bagian pipi kanan Ji Soo hingga ia tersungkur jatuh ke bawah.

     Ji Soo berusaha bangun, ia berdiri kembali. Hana yang melihat kejadian itu hanya bisa terdiam dengan kedua tangan dan kaki yang bergetar. Napasnya seperti tertahan. Kedua matanya tak berkedip.

TWO 너와나 | TELAH TERBITWhere stories live. Discover now