Dug Dug Dug

395 73 60
                                    

"Ini hari minggu, bukan? Kamu tetap bekerja?" tanya suara yang terdengar tepat di balik punggung Hana, suara yang terdengar cukup keras

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ini hari minggu, bukan? Kamu tetap bekerja?" tanya suara yang terdengar tepat di balik punggung Hana, suara yang terdengar cukup keras.

Hana menoleh ke belakang, terlihat Ji Soo sudah berdiri dengan sepeda biru kesayangannya. Pria itu tersenyum manis sambil melambaikan sebelah tangan. Hana membalas senyum itu dan melambaikan tangannya juga.

"Iya, saya ingin cepat-cepat menyelesaikan tugas," jawab Hana sedikit berteriak sambil menunggu Ji Soo yang menghampirinya.

"Ayo naik, saya antar sampai halte bus," ajak Ji Soo ramah. Ia sudah menaiki sepedanya terlebih dulu.

Hana masih berdiri terdiam, ia seperti sedang berpikir. Entah mengapa akhir-akhir ini ia merasakan perasaan yang aneh ketika berada dekat Ji Soo. Ia tidak tahu pasti perasaan apa itu. Ia hanya merasa perasaan itu tak boleh terus berada di hatinya. Apalagi semakin tumbuh.

"Apa mengantar juga termasuk tugas seorang tour guide?" tanya Bimo yang tiba-tiba sudah berada di antara Hana dan Ji Soo. Pria berkumis tipis itu sudah berdiri di depan mobil hitamnya dengan menggunakan kemeja polos berwarna biru laut dan celana jeans panjang.

Ekspresi wajah Hana berubah menjadi tegang.

"Ji Soo, bukankah ini hari Minggu untuk santai?" tanya Bimo sambil menatap Ji Soo dengan senyum simpul.

Ji Soo menatap Bimo sambil tertawa renyah, ia menundukkan kepalanya sebentar lalu mendongakkan kepalanya dan menatap Bimo dengan tatapan tajam.

Senyum dan tawa yang barusan Ji Soo perlihatkan tiba-tiba menghilang begitu saja. Jujur saja, Hana sudah merasakan suasana yang cukup panas di sini. Begitu pun Bimo, pria itu menatap Ji Soo dengan tatapan mata yang dalam juga serius. Senyum ramah yang ia perlihatkan pun menghilang entah kemana.

"Kamu benar, Bimo, ini hanya kebetulan. Saya ingin ke taman kota, untuk ke sana melewati halte bus. Jadi, saya hanya berinisiatif mengajak Hana. Bukankah ini normal? Saya hanya berusaha menjadi tuan rumah yang baik," jawab Ji Soo tenang. Pria itu tersenyum, tapi terlihat seperti dipaksakan.

Bimo menganggukkan kepalanya sambil tersenyum simpul. Ia langsung mengalihkan pandangannya dari Ji Soo dan melihat ke arah Hana sambil tersenyum lebar.

"Dengan saya saja. Saya akan antar kamu sampai kantor."

Hana menghela napas, kenapa situasinya semakin sulit begini? Hana menatap Bimo sebentar, lalu ia melihat ke arah Ji Soo yang berdiri di belakangnya. Ji Soo tersenyum sambil menundukkan kepalanya ke arah Hana.

"Ji Soo," panggil Hana masih sambil melihat ke arahnya.

Ji Soo tersenyum, ia pun bersiap-siap menaiki sepedanya. Hana berjalan menghampiri pria Korea itu lalu duduk di kursi belakang sepeda. Setelah itu Hana menundukkan kepalanya sopan ke arah Bimo.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumusallam," jawab Bimo dingin.

Bimo menundukkan kepalanya murung, lalu melihat ke atas langit sambil menarik napas kasar. Ia merasa kesal dengan kejadian barusan. Kenapa Hana lebih memilih pria yang baru saja ia kenal?

TWO 너와나 | TELAH TERBITWhere stories live. Discover now