Lebih Cocok

337 68 155
                                    

Pagi hari ini Hana sambut dengan rasa syukur dan gembira

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Pagi hari ini Hana sambut dengan rasa syukur dan gembira. Bersyukur karena Allah masih memberikannya kehidupan setelah semalaman tidur dengan nyenyak. Tidur adalah istirahat alami berbagai macam makhluk hidup, khususnya manusia, hewan, serta makhluk hidup yang memiliki tulang belakang.

Dalam tidur normal, biasanya fungsi saraf motorik juga saraf sensorik untuk kegiatan yang memerlukan koordinasi dengan sistem saraf pusat akan diblokade, sehingga pada saat tidur cenderung tidak bergerak dan daya tanggap pun berkurang. Fase peralihan dari sadar ke tidur disebut sebagai pradormitium dan fase peralihan dari tidur kembali ke sadar disebut sebagai postdormitium.

Tidur menjadi sesuatu yang esensi dalam kehidupan kita. Karena dengan tidur, kita menjadi segar kembali. Tubuh yang lelah, urat-urat yang mengerut, dan otot-otot yang dipakai beraktivitas seharian, bisa meremaja lagi dengan melakukan tidur. Tidur pun merupakan keadaan di mana manusia berada di antara dua dimensi yaitu sadar dan tidak sadar.

MashaAllah, betapa besar dan hebatnya kuasa Allah. Allah tidak hanya menciptakan makhluk tetapi juga mengatur dan memelihara makhluk-Nya. Salah satunya yaitu melalui kegiatan yang mungkin terlihat sederhanaㅡtidur, hanya satu dari sekian banyak bentuk pemeliharaan dan kasih sayang dari-Nya.

Terukir senyum penuh syukur dari bibir merah jambu Hana, setelah selesai memakai jilbab, Hana mengambil ransel kesayangannya lalu mengenakannya. Ransel ini adalah pemberian dari ibu ketika Hana berulang tahun.

Ia sangat suka dengan warnanya yaitu biru laut dan hitam. Tidak ramai dengan hiasan atau pun gambar, polos saja. Jadi terkesan simpel dan elegan. Itu, sih, penilaiannya. Hana memang tidak terlalu suka dengan hal-hal yang terlalu menarik perhatian, sekali pun itu benda yang dipakai.

Kawan dekatnya akan heboh jika ia memakai jilbab bermotif atau ransel bermotif. Mereka bilang Hana terlihat lebih manis. Sampai sekarang ia tidak mengerti. Bagian mana yang membuat manis? Memangnya ada hubungannya, ya? Ya, ampun Hana jadi berpikir kemana-mana. Ia menggelengkan kepalanya sambil mengerjapkan kedua matanya.

Dengan gerakan tegas ia segera melihat ke arah jam tangan, masih ada waktu 30 menit. InshaAllah ia tidak akan terlambat kalau begini. Terukir senyum manis di wajahnya. Hana mulai menuruni susunan tangga. Kebetulan kamarnya ada di lantai dua, jadi tidak perlu menggunakan lift. Ia ingin tetap sehat di usia mudanya. Hitung-hitung olahraga pagi.

Setelah berpamitan dengan Bibi Zaenab dan sarapan tentunya, Hana bergegas menuju halte bus. Sepanjang jalan ia terus memperhatikan ke samping kanan dan kiri lalu sesekali menengok ke belakang. Pandangan matanya seperti mencari seseorang.

Biasanya Ji Soo berangkat di waktu sekarang. Ke mana dia? Belum muncul juga. Apa karena Hana terlalu banyak merepotkannya selama ini? Bisa jadi, sih.

Hana mendengus lesu dan kesal, lagi-lagi ia hanya bisa menyusahkan saja. Seharusnya Hana tahu diri, ia hanya teman biasa. Meminta sesuatu hingga sejauh itu, menurut Hana sedikit berlebihan.

TWO 너와나 | TELAH TERBITحيث تعيش القصص. اكتشف الآن