Seperti Apa

528 112 121
                                    

"Kenapa wanita di Indonesia kebanyakan memakai penutup kepala?" tanya Ji Soo tiba-tiba membuat Hana yang berniat diam akhirnya angkat bicara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kenapa wanita di Indonesia kebanyakan memakai penutup kepala?" tanya Ji Soo tiba-tiba membuat Hana yang berniat diam akhirnya angkat bicara. Ia sedikit terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba Ji Soo itu.

"Karena itu perintah agama," jawab Hana sambil tersenyum karena melihat Ji Soo sibuk melihat wanita-wanita yang lewat dengan jilbab di kepalanya. Mungkin karena itu ia jadi bertanya pada Hana.

"Perintah dari Tuhan?" tanya Ji Soo lagi sambil melihat lawan bicaranya.

"Iya, betul," jawab Hana tegas sambil terus berjalan di samping Ji Soo. Langkah kaki Ji Soo yang panjang membuat Hana harus berjalan lebih cepat dari biasanya.

"Jujur saja, waktu pertama kali saya melihatnya, itu agak aneh. Bagaimana mereka kelihatan cantik jika seperti itu?" Ji Soo nampaknya sangat penasaran akan hal ini. Ia menatap lawan bicaranya dengan ekspresi wajah herannya, keningnya berkerut ke dalam.

Karena memang ini adalah sesuatu yang membuatnya penasaran. Selama di Indonesia waktu itu Ji Soo tidak pernah berani menanyakannya. Ia takut hal itu akan menyinggung. Tapi entah, begitu Ji Soo menanyakannya pada Hana. Ia merasa semakin lega, jadi ia tak takut untuk bertanya ini-itu. Hana ternyata wanita yang cerdas dan bijak. Ia bahkan tidak marah atau merasa tersinggung di saat Ji Soo banyak bertanya dan berbicara soal ini dan itu secara terus terang.

Hana yang mendengar pertanyaan itu hanya tersenyum. Ia malah senang karena Ji Soo nampaknya orang yang cukup kritis terhadap lingkungan sekitar. Ini jelas jauh lebih baik daripada sikap apatis.

"Menurutmu cantik itu apa?" Hana balik melihat lawan bicaranya sekilas begitu bertanya, lalu segera mengalihkan padangannya lagi ke arah sepatunya.

Ji Soo seperti berpikir.

"Cantik itu, berwajah cantik dan memiliki tubuh yang indah."

Hana tertawa mendengarnya,

"Dengan berjilbab sama sekali tidak mengurangi kadar kecantikan. Kenapa? Karena bukan dengan apa yang kita kenakan akan terlihat cantik. Yang membuat cantik adalah diri kita sendiri. Percuma jika kamu memakai baju bermerk, berdandan begitu cantik tapi sikapmu buruk. Bukan, begitu?"

Ji Soo mengangguk pertanda ya.

"Tapi kebanyakan orang sekarang tidak begitu."

"Lalu apa masalahnya? Apa hanya karena hal itu kita bisa mati?" tanya Hana pada Ji Soo.

"Tidak juga, sih," ujar Ji Soo sambil menekuk bibirnya.

"Jangan hidup karena pandangan orang lain, hiduplah dalam hidupmu bukan kebanyakan orang. Jika kamu hidup seperti itu terus, justru itu akan membuatmu ingin mati. Yang terpenting terus tingkatkan kualitas diri dan berbuat baiklah pada sesama," terang Hana bijak.

Ji Soo terdiam begitu mendengar perkataan Hana, itu memang benar. Tapi menurut Ji Soo pandangan hidup seperti itu terlalu naif.

Idealis yang tidak mendasar, bagi Ji Soo hidup di zaman sekarang rasanya sulit memiliki prinsip hidup seperti itu. Dunia saja sudah menyulitkannya, apalagi ditambah hidup dengan prinsip seperti itu. Menyusahkan.

TWO 너와나 | TELAH TERBITWhere stories live. Discover now