Empat✨

79 5 0
                                    

Rion sudah puas menghabiskan waktu dengan Grizelle, dia pun segera mengantarkan Grizelle pulang dan tentu juga kembali ke rumah.

"Langsung istirahat ya zel," ucap Rion saat Grizelle turun dari mobil.

"Iya, kamu juga," Grizelle mengangguk.
Rion pun mengemudikan mobilnya.

"Assalamualaikum, we udah pulang," Rion membuka pintu &mengucapkan salam.
"Waalaikumsalam bang," jawab Audrey dengan excited.

"Ini pacar lu dek?" tanya Rion dengan ekspresinya yang menganga.
"Pasti dong bang. Gimana gimana?" Audrey bergelantungan di badan Rion seperti monyet.

"Lumayan. Biasa aje dong, jangan gelantungan. Lu nggak malu sama pacar lu?" ledek Rion.
"Kenalin bang, saya Zidan pacarnya Audrey," Zidan menjabat tangan Rion.

"Iya kenalin gue Rion abangnya Audrey. Kalau ngomong sama gue jangan aku-kamu ya, terlalu formal. Gue lo an aja gaapa kok," ucap Rion.
"Siap bang,"

Tiba-tiba mama Rion menghampiri dengan wajah yang sangat serius.
"Rion, mama mau bicara sama kamu," ucap mamanya.
"Ada apa ma?" tanya Rion.
"Udah sini, ke kamar kamu,"
"Iya"

Sampai dikamar, mamanya menutup kamar. Sepertinya akan membicarakan hal yang sangat serius.

"Rion, lulus sma kamu rencana mau apa?" tanya mamanya.
"Kuliah dong ma. Mama kan nyuruh aku kuliah," jawab Rion.

"Mama mau kamu kuliah sambil kerja," ucap mama Rion.
"Em.. kerja apa ma?"

"Terserah Rion, kamu baru lulus SMA. Pastinya perusahaan nggak ada yang bisa nerima, kamu sementara nyari kerja paruh waktu buat biayai kuliah kamu,"
" Iya ma, Rion bakal nyari kerja," Rion menuruti apa kata mamanya.

"Ini keputusan mama sama papa ion, papa ingin kamu mandiri. Nggak jagain hartanya mama sama papa terus," mama Rion terus terang.

"Iya ma, Rion bisa ngertiin kok," jawab Rion.
"Makasih ya,"
"Iya ma sama-sama,"

*******

Rion mulai bingung dengan hidupnya yang usianya semakin bertambah. Tanggung jawabnya yang dipikul semakin berat.
Dia bingung cara membagi waktunya antara keluarga, sahabat, teman band, dan pendidikannya.
"Ah!menyebalkan," umpat Rion dalam hati.
D

ering handphone Rion membuyarkan lamunannya, "Siapa sih nelfon-nelfon gue?!" gerutu Rion.

Panggilan suara masuk "Bang Angga"
Rion               : "Assalamualaikum bang, ada ape?"
Bang Angga : " Waalaikumsalam. Lo punya waktu nggak?"
Rion              : "Punya bang. Emang ada apa?"
Bang Angga : "Bisa ketemu nggak?kebetulan gue belum balik"
Rion               : "Emm oke bang. Dimana?"
Bang Angga : "Di mall yang kemarin kita ketemu aja. Gue tunggu di starbucks oke?"
Rion              : "Oke, otw bang"
Panggilan Suara Berakhir..

Rion dengan cepat berganti pakaian, karena sedari tadi seragamnya masih ia kenakan. Dan bergegas keluar dari kamar.

Audrey bingung, melihat kakaknya tergopoh-gopoh seperti itu.

"Buru-buru banget bang. Mau kemana?" tanya Audrey.
"Eh dek, ini gue mau ketemuan sama bang Angga. Teman band gue," jawab Rion.

"Oh gitu, yaudah buruan berangkat. Nanti gue pamitin ke mama," ucap Audrey.
"Thanks. Pacar lo udah pulang?" Rion menoleh kesana kesini tidak ada gerak-gerik pacar Audrey.

"Udah bang daritadi," jawab Audrey sembari menyisir rambutnya yang sudah berantakan.
"Oh oke. Assalamualaikum,"
"Waalaikumsalam,"

Rion pun melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata dia merasa tak enak jika ditunggu lama-lama oleh seseorang.

"Bang, sorry ya agak telat," ucap Rion dengan nafas yang tidak teratur ketika sudah sampai di Starbucks.
"Eh Ion. Ya nggak apa santai aja bro, sini duduk," Angga mempersilahkan Rion untuk duduk.

" Ada apa bang, ngajak ketemu?" tanya Rion to the point.
"Gini ion. Gue cuma mau tanya, lo kuliahnya di Indonesia kan?nggak ke luar negeri?"

"Nggak kok bang. Sebenarnya gue pengen banget ke luar negeri. Tapi mama gue nyuruh gue harus nyari kerja paruh waktu sambil kuliah. Ya jelasnya di Indonesia bang," jawab Rion .

"Oh gitu, iya bagus deh. Biar lo juga bisa nge band juga, beberapa bulan lagi lo UN kan?" ucap Angga.
"Iya bang 5 bulan lagi," jawab Rion.

"Fokus aja ke UN lo, setelah UN lanjut band lagi ya?
"Pastinya bang. Oh iya, bang lo mau nggak bantu gue nyari kerja ?" Rion meminta bantuan kepada Angga.

"Emm.. apa ya ion. Menurut gue, kan lo masih baru mau lulus. Mending kerja di minimarket aja gitu, atau nggak jadi driver," Angga memberi saran.
"Ha?harus gitu banget ya bang?" Rion kaget.

"Rion.. adek gue, nggak apa kerja gitu yang penting halal. Lagian cuma sementara kan? Sabar aja. Kan sambil kuliah, cepat selesaiin kuliah lo, lo dapat gelar. And.. lo bisa nyari kerja yang layak," Angga menjelaskan.

"Hemm.. oke bang. Makasih ya masukannya. Btw, pacar abang kemana?" Rion basa-basi.
"Pacar gue keluar sendiri, shopping sama teman-temannya," jawab Angga.

"Ohh, iya gue titip salam ya bang," ucap Rion.
"Yoi. Lo mau pulang nih?"

"Iya bang,"
"Cepat banget dah," ledek Angga. "Nongkrong bentar sama gue," sambung Angga.
"Ya ampun, iya deh bang," jawab Rion hanya bisa pasrah.

*******

Hari ini,  Bricia menginap di rumah Ane. Karena orang tua Bricia sedang sibuk dengan pekerjaannya, sehingga Bricia kesepian dan memutuskan untuk menginap di rumah Ane.

"Ane........." rengek Bricia.
"Apaan sih njir?!gue fokus nonton drakor nih," bentak Ane.

"Yailah ne, gitu dong marah. Gue bosen banget nih," Bricia gulung-gulung di kasur Ane.
"Ya serah lu, sini nonton drakor aja sama gue," ucap Ane.

"Nggak suka," tolak Bricia.
"Pacaran aja sono," ledek Ane.
"Nggak punya lah Ane!!" teriak Bricia.

"Dasar jomblo,"
"Ah Ane nyebelin sumpah. Gue tidur aja deh," Bricia ngambek.
"Tidur aje sono,"

Perdebatan mereka berdua telah berakhir dengan Bricia yang sudah menutup matanya, terlelap di pulau kapuk.

Tiba-tiba handphone Bricia berdering.
Bricia mengucek-kucek matanya untuk memperjelas penglihatannya melihat layar handphone. Itu adalah telfon masuk dari Nino.

"Ha?Nino? ngapain nelfon gue coba?" batin Bricia. 
Panggilan Suara Masuk "Nino"
Nino : "Hey, good night"
Bricia : "Ha?"
Nino : "Udah tidur ya lu?haha maaf gue bangunin lu"
Bricia : "Nggak kok, ada apa no?nelfon gue?"
Nino : "Gue cuma pengen ngobrol aja. Tapi waktunya ga tepat malem-malem"
Bricia : "Oh?em, Yaudah besok aja. Lo ke kelas gue, serah. Gue ngantuk sekarang"
Nino : "Okey, thankyou. Have a nice dream ma Bricia"
Bricia : "Ha?my Bricia?"
Panggilan Suara Terputus..

Sebenarnya Ane masih belum tertidur lelap, sehingga dia bisa mendengar Bricia sedang telfonan dengan Nino. Lalu Ane membuka matanya dan mengageti Bricia.

"Cieee... punya gebetan nggak bilang-bilang gueeee," ledek Ane.
"Apaan sih!!!siapa yang bilang kalau itu gebetan gua," Bricia mengelak.

"Lah dia aja bilang 'my bricia' berarti dia suka sama lu," ucap Ane.
"Bodo amat, serah lu. Gua ngantuk," Bricia menutup wajahnya dengan bantal.

Gimana ya.. Rion menghadapi semua tantangan hidupnya?
Emm..  kalian kepo nggak Nino itu siapanya Bricia?tiba-tiba nelfon malam-malam..
Terus baca SAILORMOON ya :)
Budayakan follow sebelum baca..
Yang pasti jangan lupa vote juga..
Thankyou ..

- Happy Reading ❤-

SAILORMOON [ Completed] Where stories live. Discover now