Dua Puluh Empat ✨

27 2 0
                                    

Rion mengendarai motor kesayangannya, sebenarnya dia bisa saja mengendarai mobil. Tetapi kedua orang tuanya menyuruhnya untuk berpenampilan sederhana dan belajar mencari penghasilan sendiri.
Rion masih dalam tahap melakukannya.

Sebagai laki-laki yang baik, Rion datang ke rumah Felicia itu menjemputnya. Meminta izin kepada orang tua Felicia, untuk mengajak anaknya keluar.
Sampai di depan rumah Felicia, Rion menghela nafas, merapikan penampilannya. Setelah itu memencet bel rumah Felicia.

Ting!Tong!!
"Ya ampun, pacarnya si Feli yaa?" sambut mama Felicia dengan antusias ketika melihat Rion dihadapannya sekarang.
"Ah?hehe iya tante. Saya Rion," Rion mencium punggung tangan Mama Felicia dengan gemetar.

"Iya atuh. Tante sudah tahu lah, kamu tuh bikin anak tante kegirangan setengah mati. Ayo masuk dulu.. bentar lagi Feli selesai," Mama Felicia mempersilahkan Rion masuk.

Baru saja Rion duduk di sofa, keluarlah Felicia dari pintu kamarnya. Rasanya seperti melihat bidadari, Felicia sekarang benar-benar anggun menggunakan dress berwarna cream, rambutnya terurai dengan rapi. Ada aksesoris bentuk kupu-kupu terjepit di kepalanya.

Cantik.. hanya itu kata-kata yang terlintas difikiran Rion saat ini, ketika melihat Felicia. Visual Felicia memang bukan main-main, kecantikannya bisa membuat semua terhipnotis.

"Rion?Hei?" Felicia membuyarkan lamunan Rion.
"Eh, iya?"
"Ayo berangkat," ajak Felicia.

"Iya," jawab Rion. "Tante, saya izin ya ngedate sama anak tante," pamit Rion.
"Duh.. Iya si Feli udah izin kok. Tapi jangan malam-malam ya?" ujar Mama Felicia.

"Iya tante," jawab Rion lalu menggandeng tangan Felicia. Felicia tidak mengira Rion seberani ini.
"Dadah Mama," Felicia melambaikan satu tanganya ke arah mamanya dengan gembira.

********

Rion mengajak Felicia ke salah satu restoran yang cukup terkenal di Bekasi, diperjalanan Rion sangat bahagia. Felicia memeluknya dengan begitu erat, seolah-olah enggan melepaskannya.

Sampai di restoran, mereka pun duduk. Semua pandangan orang tertuju kepada mereka berdua, mungkin karena ketampanan dan kecantikan yang Rion dan Felicia miliki? Memang mereka adalah pasangan serasi.

"Pesan suka-suka kamu ya," ujar Rion sambil tersenyum.
"Beneran nih?" jawab Felicia.
"Iya," Rion mengangguk.

Mereka sudah memilih makanan, setelah itu pelayan pun menghampiri meja mereka. Tiba-tiba Rion punya inisiatif untuk memberikan Felicia bunga, dan kebetulan disebelah restoran ada toko bunga yang masih buka.

"Fel?" panggil Rion.
"Hem?" Felicia menaikkan alisnya.
"Aku keluar sebentar ya," ucap Rion.

"Kemana?" tanya Felicia.
"Dompet ketinggalan di jok motor," Rion beralasan agar Felicia tidak curiga.
"Oh iya yaudah nggak apa," jawab Felicia.

Rion segera berdiri, lalu mengusap puncak kepala Felicia dengan gemas. Rion pun dengan cepat menuju toko bunga itu.

"Mau bunga apa mas?" tanya penjaga toko kepada Rion.
Rion berfikir sejenak, lalu berkata, " Satu buket mawar merah ya mbak".
"Siap mas," jawab penjaga itu.
"Nggak tambah kartu ucapan?"
"Eh iya. Boleh pinjem pulpennya?" tanya Rion.
"Iya boleh," penjaga itu mengulurkan pulpen.
Rion mengambil kartu ucapan berbentuk hati, dan menuliskannya.

"Hey Sailormoon"
I Love You!

"Ini mbak uangnya. Terimakasih," Rion mengulurkan uangnya. Lalu mengambil buket bunga mawar itu.
"Iya sama-sama," jawabnya.

Memakan waktu yang cukup lama, mungkin Felicia sudah curiga kalau Rion berbohong. Ketika masuk ke restoran, Rion menyembunyikan buket dibelakang badannya. Dari raut wajah Felicia tampak kesal, karena menunggu Rion yang sangat lama. Sampai makanan mereka sudah tiba.

"Kemana aja sih?Emang motor kamu di Arab?Lama amat," Felicia kesal.
Rion gemas ketika melihat Felicia kesal, untuk meredam emosinya Rion pun mengeluarkan buket mawarnya.
"Jangan ngambek dong. Luntur tuh bedak!" ledek Rion.

Felicia tertawa kecil, lalu berdiri menerima buket itu.
"Aaaaa!Thankyou Rion!"
Mereka berdua pun duduk. Rion memandangi Felicia yang akan membuka kartu ucapan itu.
"Apaan nih," Felicia memgambil kartu ucapan yang ada didalam buket.

"Bukan apa-apa," jawab Rion dengan malu.
"Uwww so sweet. Love you more, love you too!" ujar Felicia ketika membuka ucapan manis dari Rion.
"Haha!"
"But waitt.."

"Apa?" baru saja Rion akan menyendok sesuap nasi.
"Kenapa aku sailormoon?" tanya Felicia.

"Aku deskripsiin sailormoon itu adalah lautan bulan? Kami tahu kan, bulan selalu bersinar nerangin bumi biar nggak gelap? Bulan sama kayak kamu Fel, awalnya didalam diri aku gelap, membosankan. Tapi karena ada kamu, cahaya kamu terpancar dan buat aku ikut bersinar juga," ujar Rion dengan manis. Membuat Felicia luluh.

"Rion..." rengek Felicia sambil menutup wajahnya.
"Ya?"
"Berlebihan banget.. but you are so sweet," Felicia menjadi salah tingkah dengan panggilan itu.
"Itu panggilan kesayangan aku," goda Rion.

"Ih udah ah makan yuk," Felicia mengalihkan pembicaraan. Wajahnya sekarang sudah merah, tahu begini dia tidak usah memakai blush on. Mendengar perkataan manis Rion saja, sudah membuat wajahnya memerah.

"Haha!Iya"
Mereka pun makan sambil bersenda gurau, menurut Rion ini adalah kencan yang sangat manis. Felicia juga berfikiran seperti itu.

******

Keadaan dirumah Rion sangat sepi, biasanya Rion selalu menyalakan lagu-lagu yang bersemangat. Apalagi jika ada Grizelle, rumah terasa ramai sekali.

Jujur, Audrey sangat merindukan Grizelle. Dia sudah menganggap Grizelle seperti kakak kandungnya sendiri, dan pernah berfikiran kalau Rion akan menikah dengan Grizelle. Dan Grizelle menjadi kakak iparnya, tapi semua itu memang hanya sebuah harapan.

Tuhan menciptakan perasaan Rion hanya untuk jatuh cinta kepada Felicia.
Audrey duduk termenung di ruang tamu, mengingat masa-masa ketika Grizelle masih dekat dengan Rion. Tiba-tiba mamanya datang menghampirinya.

"Anak mama sayang kok ngelamun," ucapnya sambil merangkul.
"Kangen kak Grizelle mah," jawab Audrey.
"Tenang aja. Pasti kak Izel balik kok ke Indonesia," ujar mamanya.

"Balik tapi tetap sebagai temannya bang Rion,"
"Ya kan memang teman?"
"Kak Izel itu sayang tahu ma sama abang. Tapi abang nggak suka, abang malah suka sama si Felicia itu," rengek Audrey.

"Yang ngasih perasaan itu Tuhan drey, bukan kita. Felicia itu cinta pertamanya abang kamu, baru pertama kali pacaran dia," mamanya berusaha menenangkan.
"Kak izel udah aku anggep kayak kakak ma. Jadi Audrey sedikit nggak rela,"

"Udah ah, nggak usah difikir. Mama nanti bakalan telfon Kak Izel nyuruh dia buat mampir ke Indonesia sebentar," rayu mamanya.
"Beneran ya ma?" Audrey memastikan.
"Iyalahh," mamanya pun memeluk dirinya.

Selain itu, yang disukai Audrey dari Grizelle adalah karena dia ahlinya dalam menjinakkan sifat emosi Rion.
Sifat asli Rion adalah temperamental, gampang marah ketika ada sesuatu hal yang tidak sesuai dengan pemikirannya. Tetapi Grizelle bisa meredam itu semua, sekarang?tidak lagi. Rion berubah seperti semula.
Entahlah, terserah Tuhan ingin menciptakan skenario seperti apa. Untuk hari hari berikutnya.

Haloo guyss..
Gimana menurut kalian ceritanya?
Udah tahu kan definisi dari SAILORMOON itu sebenarnya apa?cerita ini bukan anime jepang tahu😆.
Kasih pendapatnya ya guys, butuh kritik dan saran yang membangun🙏.
Jangan lupa follow, read, comment , dann vote dong.
Daripada bosen #dirumahaja baca wattpad aja. Jangan keluar keluar ya..
Staysafe..
Thankyou.

- Happy Reading 😊 -

SAILORMOON [ Completed] Where stories live. Discover now