Tiga Puluh Tujuh ✨

27 3 0
                                    

Karena kejadian Rion kehabisan uang, Felicia terdiam. Memasang raut wajah yang sedang kesal, bukannya wajar saja jika uang habis?kenapa terlalu dibawa emosi?

"Fel," panggil Rion sambil menyantap makanan.
"Apa?" Felicia tidak menatap ke arah Rion, dia hanya fokus pada layar handphone. Mungkin sedang melampiaskan amarahnya.

"Besok uangmu aku ganti," ujar Rion to the point.
"Nggak usah nggak apa," Felicia hanya memutar bola matanya.
Rion semakin kesal dengan tingkah Felicia seperti ini, kesannya tidak menghargai seorang laki-laki. Amarahnya pun meluap.

"Terus?kenapa kamu gini?!" nada bicara Rion sedikit kasar.
"Nggak apa Rion," Felicia mengelaknya.

"Kalau ngambek cuma karena gini doang. Besok-besok nggak usah ngerengek minta aku dateng ke Bekasi!" ancam Rion beranjak dari kursi restoran. Berniat untuk pergi ke Gramedia, melihat stok buku terbaru.

"Aa.. Rion sayang maafin aku. Kamu mau kemana?" Felicia meraih tangan Rion, langkah Rion terhenti.
"Mau lihat buku!Habisin dulu makanmu. Kalau selesai, telfon aja aku," ujar Rion lalu pergi begitu saja.

"Rionnn!!!" teriak Felicia begitu kencangnya. Menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di restoran, karena malu Felicia tidak menghabiskan makanannya dan langsung keluar dan menghirup udara segar.

Sudah lama Rion menunggu telfon dari Felicia, dia menikmati aroma lembaran buku baru. Setidaknya, hanya itu yang bisa membuatnya melepas rindu dengan Grizelle. Kali ini, Rion benar-benar merindukan Grizelle. Andai saja Grizelle ada disini, dia pasti selalu ada disamping Rion. Rion mulai khawatir dengan Felicia, takutnya ada sesuatu hal terjadi yang tidak diharapkan. Rion pun menelfon Felicia.

Rion : Fel, kamu dimana?
Felicia : Di Gucci
Rion : Yaudah tunggu, aku kesana.
Felicia : Hmm, iya.
Panggilan suara berakhir...

Rion berlari, mencari keberadaan Felicia. Dan akhirnya, dia menemukannya. Felicia sedang berdiri didepan Gucci stan, dengan wajah datar.

"Kemana lagi?pulang?" tanya Rion.
"Iya aku mau pulang aja," jawab Felicia dengan datar.
"Yaudah ayo," Rion menggandeng tangan Felicia. Tidak mau Felicia lepas dari pandangannya walau hanya satu detik.

Dalam perjalanan pulang, diatas sepeda motor. Suasananya begitu canggung, tidak seperti biasanya. Felicia terdiam membisu, dijalanan hanya terdengar suara daun-daun yang menari. Rasanya Rion benar-benar ingin hari ini cepat berakhir dan bekerja lebih keras. Agar fikirannya tidak monoton hanya berpaku dengan Felicia, sangat rumit.

"Kamu istirahat ya," ujar Rion saat sudah sampai di depan rumah Felicia.
"Heem," jawab Felicia dengan lemas.
"Yaudah aku pulang dulu. Bye Fel," Rion langsung melaju begitu saja, dan segera pulang.
Felicia kesal, menggerutu dengan dirinya sendiri. Lalu segera masuk ke rumahnya.

********

Sampai di rumah, Rion frustasi ingin mengistirahatkan pikirannya. Rumah memang tempat paling terbaik. Audrey yang melihat wajah abangnya kusut, dia memiliki niat untuk ke kamar abangnya sambil membawakan sereal.

Tok!Tok!
Audrey mengetuk pintu kamar abangnya, sambil membawa semangkuk sereal dan segelas susu.

"Masuk aja," teriak Rion dari dalam.
Audrey pun masuk ke kamar Rion.
"Ini bang gue buatin sereal," ujar Audrey lalu meletakkannya di meja belajar Rion.

"Wih mantap. Thanks drey," Rion berterimakasih. Tetapi dilihat dari wajahnya, Audrey bisa menebak kalau abangnya baru saja mendapatkan masalah. Untuk menghilangkan pertanyaan yang ada di otaknya, Audrey pun menanyakannya dengan hati-hati.

"Abang?"
"Apa?" jawab Rion sambil menyantap sereal buatan Audrey.
"Ada masalah?" tanya Audrey.

"Iya. Lo mau denger curhatan gue?gue nggak pernah curhat loh ke elo," jawab Rion to the point.
"Ya mau lah bang. Lo abang gue," jawab Audrey.

"Yaudah. Gue tanya, menurut lo kalau pacaran. Setiap jalan nih, yang harus bayar itu siapa?" tanya Rion.
"Gantian lah bang. Kan hubungan belum resmi nih ya, belum sah. Ya gantian lah, cowok nggak harus selalu bayarin cewek."

"Tadi Felicia ngambek sama gue, gara-gara duit gue habis buat beli charger hp. Nggak bawa duit lebih soalnya gue," ujar Rion.
"Ngambek?karena nggak lo jajanin?" Audrey mulai kesal.

"Iya, tadi dia laper pengen makan. Nah gue bilang kalau sementara pakai uangnya dia dulu," kata Rion.
"Parah!Bang gue saranin nih," Audrey mulai memberi nasehat.

"Saran apa?"
"Putus aja lah bang!"
"Kenapa?"

"Pakai kenapa lagi, ya jelas-jelas itu cewek matre plus manja. Kalau dia sayang sama lo, dia nggak peduli lo punya duit apa nggak. Cewek yang baik itu mau nemenin cowok dari nol," kata Audrey.

"

Kok putus sih, gue masih sayang sama dia. Kayaknya gue bakalan berusaha ngurangin ketemu dia, gue mau kerja keras nyari uang," ucap Rion.

"Bang bang, nggak bosen apa si Felicia terus!dunia lo itu banyak bang. Kayak dulu lo SMA bebas banget sumpah," ucap Audrey.
"Kayaknya nggak bosen," jawab Rion dengan datar.
Audrey hanya bisa mengelus dada, karena abangnya yang sudah terkena kadar bucin terlalu berlebihan.

*******

Mama Felicia curiga, baru saja datang wajah anaknya sudah murung seperti ini. Apakah Rion menyakiti hati anaknya, mama Felicia lalu berusaha mencari tahu.

"Feli sayang.. anak mama cantik," panggil Mama Felicia.
"Iya apa ma?" Felicia menoleh ke arah mamanya.

"Berantem sama Rion?" tanya mamanya.
"Iya," jawab Felicia dengan singkat.
"About?"
"Money," jawab Felicia to the point.
"Ha?" Mama Felicia terkejut.

"Iya ma. Rion itu anak orang terpandang, tapi dia berusaha belajar nggak ngambil uang orang tuanya. Dia sekarang lagi kuliah sambil kerja paruh waktu. Nah tadi kita ngemall, dia beli charger. Kan jelas laper ya kan?Felicia minta bayarin. Lah ternyata uangnya habis dong," Felicia menceritakan kejadian tadi secara rinci.

"Ya ampun Rion itu gimana sih. Yaudah nggak apa, mungkin dia lupa bawa uang lebih. Kenapa?kamu mau ganti pacar?mau mama kenalin sama anak temannya mama?" mamanya menawarkan masalah tentang perjodohan.

"Ih mama!aku tuh sayang sama Rion!aku tuh fans yang beruntung loh. Bisa pacaran sama idola sendiri," Felicia menggerutu kesal.

"Ululu.. Iyaya maafin mama. Yaudah sana bersihin diri, terus istirahat, oke?"
"Iya ma. Aku ke kamar dulu," pamit Felicia.
"Iya sayang."

Good night, hihi!
Maaf nih up malem-malem. Ya barangkali ada yang begadang.
Gimana menurut kalian part ini?kasih kritik dan saran yang membangun ya..
Lagi nggak punya ide, jadi partnya pendek😭.
Thankyou semua.
Stay healthy!

- Happy Reading ☺ -

SAILORMOON [ Completed] Where stories live. Discover now