Tiga Puluh Delapan ✨

27 3 0
                                    

Akhir-akhir ini, Rion sedang menyibukkan diri. Dia sudah tidak terlalu memikirkan Felicia, tetapi rasa sayang tentunya masih ada dan melekat di hati. Karena kejadian waktu itu, Rion berupaya bekerja dengan giat. Sebagai barista dan juga photographer, mengumpulkan uang yang sudah dia habiskan bersama Felicia.

Hari ini, Rion sedang tidak enak badan. Sehingga dia meminta izin untuk bekerja di rumah saja. Sekarang dia sibuk, mengedit hasil fotonya kemarin. Kepalanya sedikit pusing, mungkin karena dia belum makan dan meminum obatnya.

Audrey mencoba masuk ke kamar Rion, untuk melihat kondisinya. Sudah 3 hari terakhir, wajah Rion sudah tampak pucat.

"Abang,nggak makan?mama udah masakin ayam lada hitam tuh," ujar Audrey.
"Iya nanti gue ke bawah," jawab Rion sambil fokus dengan layar laptopnya.

"Wajah lo pucat banget bang. Gue bawain kesini aja ya?" audrey benar-benar khawatir dengan Rion.
"Emm.. Yaudah terserah drey. Thankyou," ucap Rion sambil tersenyum ke arah adiknya.

"Iya. Pakai gue bawain susu juga nggak?"
"Iya. Rasa coklat."
"Oke, siap," Audrey keluar dari kamar Rion untuk mengambilkan Rion makanan.

Rion mulai jenuh dengan pekerjaannya, dia pun memutuskan beristirahat sebentar dan melihat handphonenya. Daritadi, dia mengatur handphonenya dengan mode silent sehingga tidak tahu siapa saja yang kali ini menghubunginya. Ada panggilan suara tidak terjawab masuk lima kali dari Felicia. Rion hanya bisa menghela nafas, lalu menelfonnya kembali.

Rion : Halo?ada apa Fel?
Felicia : Ayang balesnya lama banget ih.
Rion : Aku lagi sakit, ini aja aku sampai kuliah sama kerja di rumah.
Felicia : Kamu sakit?gws ya. Btw, kamu kapan ke rumahku lagi?aku malu tahu. Tetangga aku setiap aku lewat mereka bilang "Pacar gantengnya mana?kapan nikah?" gitu ayang.
Rion : Felicia.. aku nggak mungkin nemuin kamu terus. Aku sibuk kuliah sama kerja, itu juga buat kamu, masa depan aku. Terakhir kita ketemu aja, karena aku nggak bawa duit aja kamu marahnya kayak gitu. Kamu mau aku kehabisan uang lagi, nggak kan?
Felicia : Ya maaf, waktu itu aku pms. Maafin aku ya?nggak ke kontrol tahu.
Rion : Iya terserah. Kamu yang sabar ya sayang, kalau aku ada waktu aku juga pasti kesana.
Felicia : Iya, tapi kapan?
Rion : Sabar aja, aku pasti mampir. Udah dulu ya Fel, aku makan dulu. Pusing aku, bye sailormoon!
Panggilan suara terputus...

"Abang!" Audrey membuka pintu kamar Rion dengan wajahnya yang ceria.
"Iya sini," Rion duduk di meja belajarnya.

"Cepat makan bang, minum obatnya juga," ujar Audrey.
"Iya tenang," jawab Rion lalu melahap makanan yang dibawakan Audrey.

Audrey menatap wajah Rion dengan penuh makna.
"Abang," panggilnya.
"Apa?"
"Abang, ada masalah?" tanya Audrey.
"Hmm.. ya biasa sama si Feli," jawab Rion.

"Abang kerjanya jangan terlalu keras lah. Fokus aja dulu sama kuliah. Kecapekan kan jadinya," ujar Audrey.
"Gue kerja buat bayar kuliah sendiri Fel, sama buat kebutuhan gue. Gue disuruh mama belajar buat mandiri, mungkin lo besok juga gitu. Dan gue kerja juga nabung buat masa depan, lo pikir nggak masa Feli ngode buat dinikahin?umur gue kan masih muda drey. Gilak nggak sih?" Rion curcol panjang lebar dengan Audrey.

"Hah?ngode nikah?" Audrey terkejut.
"Iya. Pusing gue," ujar Rion.
"Bang, andai waktu bisa di putar gue suka lo kayak dulu bang. Lo bebas, nggak terikat kayak gini. Nggak stres kayak gini," kata Audrey.

"Iya, ini pertama kalinya gue jatuh cinta dan serumit ini. Entahlah, gue jalanin aja dulu. Nanti kalau Tuhan ngasih petunjuk, pasti semua ini berhenti dengan sendirinya."
"Bang, thankyou sekarang lo sering terbuka sama gue. Kalau lo terlalu stres, mending curhat juga sama mama papa. Biar fikiran lo lega," ujar Audrey memberikan saran kepada abangnya itu.

"Iya pasti. Gue juga makasih sama lo, lo suka nyabarin gue. Meskipun gue cuek sama lo dan nggak pernah perhatian sama lo. Sorry gue nggak bisa jadi kakak yang baik selama ini," ucap Rion merasa bersalah.
"Nggak apa santai aja. Oh iya bang, tadi Kak Izel telfon gue. Besok pagi dia ke Indonesia, sorenya dia mau ketemu sama lo. Ngasih tahu sesuatu," ucap Audrey menyampaikan pesan dari Grizelle.

"Grizelle?mau ketemu gue?" Rion terkejut.
"Iya bang. Besok datang ya bang?Kak Grizelle kangen sama lo," ucap Audrey.
"Oke siap,"
"Yaudah bang. Gue balik ke kamar dulu," Audrey beranjak dari tempat duduk.
"Yoi," jawab Rion.

*********

Hari yang akan bersejarah bagi Grizelle, dia akan mempersiapkan pertunangannya besok di Indonesia. Cukup mendebarkan baginya,tetapi dia senang akhirnya ucapan Rion selama ini sudah terkabul.

"Gue berharap, semoga lo bisa nemuin cowok yang lebih baik dari gue."
Itulah yang pernah Rion ucapkan untuk Grizelle. Terimakasih Rion, Tuhan mengabulkan doamu. Grizelle sudah menemukan laki-laki yang lebih baik darimu, yaitu Daffa. Daffa akan menjadi calon suami untuk Grizelle.

Besok setelah Grizelle dan Daffa mempersiapkan gedung,fitting baju, atau yang lainnya. Grizelle memutuskan untuk bertemu dengan Rion, untuk melepas rindu sejenak saja dan akan memberikan berita bahagia kalau sebentar lagi dia akan bertunangan. Kali ini Grizelle membuka album foto smanya, kenangan bersama teman-teman membuatnya flashback ke masa lalu.

"Zel," panggil Daffa.
"Iya apa?" Grizelle menoleh ke arah Daffa. Daffa sekarang berada di ruangannya, mempersiapkan barang-barang penting. Karena Grizelle cukup ceroboh dengan hal seperti ini.

"Besok jadi ngasih tahu teman-teman kamu kalau kita mau tunangan?" tanya Daffa.
"Iya Daff," jawab Grizelle sambil tersenyum bahagia.
Daffa mendekati Grizelle dan duduk disampingnya.

"Kamu nggak apa kalau ketemu Rion?"
"Enggak apa Daffa sayang... I'm fine," Grizelle mencubit pipi Daffa dengan gemas.
Daffa tersenyum lalu memeluk Grizelle dengan erat.

"Aku nggak nyangka kalau kamu bakal jadi calon aku. Waktu itu, kamu cari kebaya di butik aku. Aku kira kamu udah punya pacar, gini ya rasanya pernah mengagumi orang. Dan sekarang orang itu ada di dekat aku," bisik Daffa.
"Wkwk.. makasih udah ada di hidup aku," ujar Grizelle malu-malu.

"Nggak sabar deh, fitting baju di butik sendiri," goda Daffa.
"Enak dong gratis," Grizelle tertawa lepas.
"Iyalah!nggak gratis gimana atuh. Kamu tanggung jawab aku," ucapnya.
Mendengar itu pipi Grizelle langsung memerah, dan dia pergi berpura-pura mengambil minum.

"Cieee..... salting," Daffa paling senang membuat Grizelle tersipu malu.
"Enggak!!biasa aja," Grizelle menyembunyikan rasa saltingnya.
"Sa ae tunangan gue!"
"Apaan sih.."

Hai!
Gimana?kalian suka sama part ini nggak?
Jangan lupa follow, vote, dan comment ya!
Butuh kritik dan saran yang membangun.
Maaf mungkin akhir-akhir ini up jarang, karena lagi ikutan lomba novel😭🙏.
Semoga bisa mengisi waktu kalian saat dirumah saja!
Stay healthy semua.
Thankyou..

- Happy Reading ☺-

SAILORMOON [ Completed] Where stories live. Discover now