Tiga Puluh Tiga ✨

31 2 0
                                    

Rion berusaha menjalani kehidupan dengan normal, tidak selalu menghampiri Felicia. Dia selalu merengek, meminta Rion untuk menemui dirinya karena tak kuat menahan rasa rindu. Benar-benar lebay bagi Rion. Dia sudah menghabiskan pengeluaran cukup banyak, hanya untuk sekedar jalan bersama dengan Felicia.

Rion sekarang sedang menikmati #metime, karena dia tidak pernah menghabiskan waktu untuk dirinya sendiri. Mengisi waktu kosong, dia mengerjakan tugas-tugas kuliahnya yang belum dia gapai. Agar fokus, dia me non-aktifkan handphonenya. Terdengar suara ketukan pintu dari luar.

"Siapa?!masuk aja!" teriak Rion.
Audrey pun masuk, lalu menutup kembali pintu kamar Rion.
"Abang," panggil Audrey.
"Hem?" respon Rion pandangannya fokus terhadap layar laptop.
"Tumben nggak ke Bekasi," sindir Audrey.
"Nggak punya duit!" jawab Rion singkat.

"Ih iya bang. Pacaran terus bikin dompet seret tahu!lagian si Feli manja banget sih!" protes Audrey.
"Apaan sih. Yang sopan.. pakai kak," ujar Rion.
"Ya maaf," ucap Audrey. "Bang," sambung Audrey.

"Apa lagi?" Rion malas menimpali pembicaraan adiknya.
"Udah siang, ayo makan. Mama lagi bikin waffle tuh. Makan diruang makan apa dikamar aja?Gue anter wafflenya," Audrey menyampaikan pesan yang sebenarnya.

"Disini aja deh, tugas kuliah gue numpuk. Mama juga bikin susu kan?" tanya Rion.
"Iya," Audrey mengangguk.
"Oke. Tolong ya drey," ujar Rion.
"Siap," Audrey beranjak dari kasur Rion. Lalu keluar dari kamar Rion.
"Thankyouuu bro!!" teriak Rion.

Tak sengaja, dia mengintip layar handphonenya. Felicia menelfonnya berkali-kali. Rion hanya menghela nafas, lalu mengangkat telfonnya.

Panggilan Suara Masuk...
Felicia : Ion ayangg!!
Rion    : Iya ada apa?
Felicia : Kamu kok udah jarang kerumah sih. Aku tuh nggak kuat nahan kangen.
Rion     : Feli.. ya maaf, aku sekarang lagi sibuk. Aku lagi sibuk kuliah Fel.
Felicia  : Ih kamu, lebih milih kuliah ya daripada aku?
Rion     : Feli.. aku ngejar kuliah itu buat masa depan aku. Kan buat kamu juga, aku pengen hubungan kita serius Fel, nggak kayak cinta monyet.
Felicia : Ya masa kamu nggak bisa ngeluangkan waktu buat aku?
Rion    : Kalau kesibukan aku udah selesai, aku bakalan mampir kesana
Felicia : Ah Rion!
Rion    : Udah dulu ya Sailormoon!aku makan dulu, nanti lagi. Bye!
Panggilan Suara Terputus...

"Pusing gue sumpah!!" teriak Rion mengacak-acak rambutnya. Sudah frustasi dengan tingkah Felicia. Pintu kamarnya tiba-tiba terbuka, Audrey membawa nampan yang diatasnya terdapat waffle dan susu.
"Bang?kerasukan bang?" tanya Audrey dengan wajahnya yang melongo.

"Eh?!Enggak, gue sehat. Alhamdulillah," Rion bertingkah normal.
"Kenapa?Kak Feli lagi?" Audrey berusaha menebak.
"Hmm iya. Pusing gue," ujar Rion.

"Udah lah nggak usah difikir bang. Hidup ini ya bang, enggak selalu monoton tentang pacar. Banyak yang perlu kita gapai," ucap Audrey.
"Bijak amat lo. Udah ya.. lo keluar dulu. Oke?tugas gue sebejibun nih," Rion mengusir Audrey dengan halus.
"Oke bang. Bye!" Audrey keluar dari kamar Rion.

Audrey kesal, kakaknya setiap saat selalu terbawa emosi. Karena permasalahannya dengan Felicia, sehingga Rion melampiaskannya dirumah. Audrey pun kena imbasnya.
"Marahnya sama Feli, tapi gue kena imbasnya juga!" gerutu Audrey ketika akan ke ruang makan.

"Mamaa..." rengek Audrey, mamanya masih menyiapkan makan siang.
"Apa?"
"Mah!abang semenjak pacaran sama si Feli gukgukguk jadi gampang emosian!Audrey jadi ikutan emosi!" ujar Audrey lalu meneguk segelas susu. 

"Heh!gukgukguk itu si Heli!Nggak boleh gitu ah," mamanya menegurnya.
"Ya terserah lah. Ya abisnya kesal ma, abang melampiaskannya itu dirumah. Lama-lama abang Audrey tersayang jadi gile," kata Audrey.

Mendengar keluhan anak perempuannya itu, mama tiba-tiba ingin curhat juga. Cepat-cepat menyiapkan makanan di meja lalu duduk.

"Eh iya ya Drey," kata mamanya.
"Iya apa ma?" tanya Audrey sambil menyantap waffle.
"Akhir-akhir ini abangmu setiap hari Sabtu atau Minggu, ke Bekasi terus kan ya?" ujar mamanya.

"Iya ma. Di instastorynya tuh nge mall mulu tahu, mama pengen mantau?mau Audrey bikinin instagram?" Audrey menawarkan kepada mamanya.
"Serius?sering ngemall?ih abangmu sekarang jutek bener. Iya nanti mama bikinin iya?" jawab mamanya.

"Oke siap ma!Oh ya, papa belum pulang?" Audrey mencari keberadaan papanya.
"Habisini mau pulang,"
"Ohh okeoke"

*******

Sore hari, Daffa menerima telfon dari papanya. Apakah papanya akan ke London?

Panggilan suara masuk...
Daffa : Halo pa?ada apa?
Papa  : Ini papa lagi di bandara mau ke London. Katanya kira-kira besok siang mendarat disana. Kamu bisa jemput papa?Oh ya, Grizelle ajak juga ya! Biar kita bisa makan siang bareng
Daffa : Iya pa bisa kok jemput, nanti aku kabari Grizelle. Papa ada apa kok ke London?
Papa  : Biasa, mama pengen liburan.
Daffa : Oh, sama mama?
Papa  : Iya Daf.
Daffa : Oke pa. Udah dulu ya pa, aku nyamperin izel. Ngasih tahu dia.
Papa  : Oke, bye.
Panggilan suara terputus...

Dia menghela nafas, berharap hari ini Grizelle akan membalas perasaannya agar dia bisa kenalkan dengan bangga kepada papa dan mamanya. Indahnya berhalusinasi. Daffa pun bersiap-siap mengenakan mantelnya, hari ini suhunya cukup dingin. Meskipun berada di ruangan.

Tapi sebelum menuju kamar Grizelle, Daffa menyiapkan makanan camilan lalu dia taruh ditempat bekal. Dia tahu, Grizelle gampang lapar ketika larut malam.

Daffa keluar dari kamarnya, lalu menuju ke kamar Grizelle. Memencet bel. Grizelle akan bisa melihat wajahnya dari layar kecil yang berada didalam samping pintu. Grizelle membukakannya.

"Daff?ada apa?sini masuk," Grizelle mempersilahkan Daffa masuk. Daffa, lalu duduk di sofa ruang tamu. Tampaknya, Grizelle sedang menonton serial drama di NetFlix.
"Mau ngasih tahu sesuatu. Sama ini, aku bawain kamu camilan," ujar Daffa.

"Ya ampun Daffa. Ngerepotin," ucap Grizelle duduk di samping Daffa.
"Nggak apa. Ayo makan," Daffa membukakan tempat bekal itu. Grizelle menerimanya, lalu memakannya.

"Oh ya, mau ngasih tahu apa kamu?"
"Papa aku kan besok siang sampai di London zel. Dia pengen aku jemput sama kamu," ujar Daffa.
"Aku?" Grizelle menunjuk dirinya sendiri.

"Iya. Papa bersyukur aku di London ada teman," kata Daffa.
"Ohh gitu," Grizelle ber-oh ria.
"Kamu mau nggak?" Daffa bertanya dengan ragu.
"Emm.. ya mau dong,"
"Thankyou ya!"

"Iya sama-sama. Daff, kamu disini aja dulu ya?" Grizelle memohon.
"Kenapa?"
"Aku kesepian banget. Temenin aku lihat NetFlix," pinta Grizelle.
"Yaudah iya," Daffa mengangguk.
"Yey!tenang aja aku ada dessert. Camilan itu teman baik buat nonton," kata Grizelle.
"Iya," Daffa hanya menurut.

Mereka sudah terlarut dalam film tersebut, tidak ada sepatah kata apapun. Hanya ada suara dari film dan suara kunyahan. Grizelle pun mulai membahas apa yang dikatakan Daffa waktu itu.

"Daffa?"
"Iya, apa?" tanya Daffa, matanya mulai mengantuk.
"Aku udah mikirin apa yang kamu bilang waktu itu. Aku omongin besok pagi aja boleh?" ucap Grizelle malu-malu. Sebenarnya, berada di samping Daffa saat ini sudah cukup mendebarkan bagi Grizelle.

"Iya boleh. Terserah kamu zel, aku bakal nunggu terus," kata Daffa.
"Makasih," Grizelle tersenyum.

Tiba-tiba suasana menjadi hening, Grizelle pun melihat Daffa yang berada disampingnya. Ternyata Daffa tertidur pulas, kelihatannya sangat lelah. Grizelle pun lalu mematikan televisinya dan mengambil selimut di kamarnya untuk menyelimuti Daffa yang kedinginan.

"Goodnight Daffa," Grizelle memandangi wajah Daffa yang sedang tertidur. Lalu menyelimuti Daffa. Setelah itu, Grizelle pergi ke kamarnya dan pergi untuk tidur.

Selamat malam guys:)
Menurut kalian gimana ceritanya?
Aku harap kalian bakalan suka, dan bisa menemani kalian selama masa karantina ini, selama di rumah aja☺
Jangan lupa follow, read, comment, dan vote ya🙏
Thankyou..

- Happy Reading 🙂 -

SAILORMOON [ Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang