Empat Belas ✨

43 4 0
                                    

"Kalau aku cerita, apa semuanya bisa berubah?" ucap Grizelle tiba-tiba.
"Maksudnya?" tanya Rion.

Batin Grizelle sangat tersiksa, memendam semuanya sendirian. Mungkin ini saatnya Rion tahu semuanya, Grizelle akan mengakui segalanya kepada Rion.

"Kamu mau nerima kebenarannya kan?kalau aku cerita?" Grizelle memastikan.
"Iya kamu cerita aja semuanya," jawab Rion.

"Waktu itu aku telfonan sama calon tunangan aku," jawab Grizelle dengan kaku.
"Tapi kan harusnya kamu senang?kenapa waktu itu wajahmu murung banget,"

"Karena aku terpaksa nerima dia. Aku dijodohin sama mama," ujar Grizelle.
"Kalau kamu nggak cinta sama dia, kenapa nggak kamu tolak zel?Aku tahu, kamu orangnya nggak kayak gini," ucap Rion.

"Karena aku pengen move on dari seseorang," Grizelle menatap Rion dengan lekat dan menggenggam satu tangannya.
"Siapa?" Rion penasaran.

"Kamu," jawab Grizelle lirih, menahan air matanya.
"Ha?"

Rion terkejut, dia tidak menyangka Grizelle selama ini menyukainya. Ini diluar dari dugaan Rion, sebenarnya Rion juga sangat amat menyayangi Grizelle.

Tapi dia menyayangi Grizelle karena Grizelle sahabatnya dan sudah dia anggap seperti sahabat sendiri, bukan karena rasa ingin memiliki.

Grizelle menarik lengan Rion, keluar dari toko buku tersebut dan mengajaknya ke taman.

"Selama ini aku suka sama kamu Rion. Maaf," Grizelle menunduk. Dia tidak berani menatap mata Rion sekarang. Karena, malu.
"Kenapa kamu nggak bilang sama aku?" tanya Rion.

"Aku nggak mau setelah aku jujur, persahabatan kita rusak. Terus kamu bakalan risih dan nggak mau lagi temenan sama aku. Aku cuma mau selalu ada didekat kamu, makanya aku cuma bisa diem selama ini," Grizelle menjelaskan.

"Zel, jujur. Aku sebenarnya juga sayang sama kamu, tapi ya sebagai sahabat. Aku nggak nyangka kamu bakalan nganggap kayak gini," ujar Rion.

"Maaf Rion, aku keterlaluan,"
"Jadi kamu terpaksa nerima tunanganmu itu?buat move on dari aku?"

"Iya," Grizelle mengangguk.
"Aku mau kamu batalin aja tunangannya," kata Rion tiba-tiba.

"Kenapa?"
"Aku nggak mau kamu tersiksa," Rion menatap Grizelle. Sedangkan Grizelle hanya menunduk saja dari tadi.

"Nggak bisa Rion. Aku mau ngelupain perasaanku ke kamu. Dengan cara itu mungkin aku bisa," jawab Grizelle air matanya menetes. Membasahi pipinya.
"Maafin aku zel. Tapi aku mohon batalin aja, aku yakin suatu saat ada laki-laki yang bikin kamu jatuh cinta lagi. Bukan karena pilihan orang tua," ucap Rion.

"Aku sayang sama kamu Rion," Grizelle terisak. Lalu Rion memeluknya, menenangkan Grizelle.

"Aku juga zel. Kamu bebas ngelakuin semua apa aja ke aku. Luapin semuanya apa yang kamu omongin, kamu sayang aku, kamu khawatir sama aku, kamu peluk aku. Terserah, aku nggak marah. Tapi aku mohon, jangan mencintai seseorang karena atas dasar terpaksa. Itu nyiksa batin kamu sendiri Grizelle," bisik Rion.

"Tapi, Brandon sayang sama aku Rion. Dia mungkin nggak bisa terima kalau aku batalin pertunangannya," ucap Grizelle. Matanya membengkak.

"Besok suruh Brandon ke rumah kamu. Aku yang bakal bilang ke mama kamu dan Brandon," ujar Rion.
"Kamu serius?" tanya Grizelle, matanya berkaca-kaca menatap mata Rion.

"Iya serius," Rion merapikan rambut Grizelle yang agak berantakan.
"Makasih Rion. Kamu selalu baik sama aku, semoga kamu bisa nemuin perempuan yang baik sama kamu ya. Nggak kayak aku, yang selalu buat kamu tersiksa kayak gini," ucap Grizelle.

SAILORMOON [ Completed] Where stories live. Discover now