Lima✨

74 4 0
                                    

Cahaya sinar matahari sudah melewati jendela kamar Ane. Ane dan Bricia bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.

"Ane.. kita berangkat pakai mobil apa motor lo?mobil aja dong biar nggak panas," ucap Bricia sambil memakai lipbalm.
"Pakai motor aja biar cepet. Gue yang gonceng tenang aja," jawab Ane dengan santai.

"Lah Ane... bedak gue luntur nanti" rengek Bricia.
"Bacot njir, bodo amat. Lo mau jalan kaki hah?" ancam Ane.

"Iye iye naik motor iye. Ah, Ane nyebelin," gerutu Bricia.
"Ayo buruan, jangan lama-lama. Cepet turun, nanti telat nih" Ane bergegas untuk turun.

"Yaa," Bricia memutar kedua bola matanya lalu mengikuti langkah Ane.

******

"Grizelle.. grizelle.. temankuu sayangg," teriak Rion didepan rumah Grizelle. Itu sudah rutinitas Rion, setiap berangkat sekolah harus menjemput Grizelle terlebih dahulu.

"Heh?! Iya tunggu, pakai sepatu dulu," Grizelle membuka pintu rumahnya, duduk di teras untuk memakai sepatu.
"Oke," jawab Rion sambil menunggu Grizelle dia memperbaiki penampilan rambutnya dengan mengaca di spion sepeda motornya.

Grizelle pun menghampiri Rion,
"Udah siap. Tumben kamu nggak pakai mobil?" tanya Grizelle.

"Lagi pengen aja, kamu gaapa kan naik motor?" tanya Rion memastikan.
"Ya gapapalah, emang aku cewek apaan nggak mau naik motor," Grizelle tersenyum manis.

"Ohh, aku kira kamu nggaksuka naik motor. Ini helmnya," Rion menyerahkan helm kepada Grizelle.
"Oke," Grizelle pun memakai helm lalu naik ke boncengan Rion.

"Meluknya yang kuat ya," goda Rion.
"Nggak mau, males," jawab Grizelle.

Rion tertawa kecil, untuk menggoda Grizelle dia mengemudikan motornya diatas kecepatan rata-rata.

"Ihh Rion nyebelin banget lo!!!!" Grizelle refleks memeluk Rion erat-erat.
"Haha!!Gitu dong yang erat meluknya," Rion tertawa lepas.

******

Grizelle dan Rion sudah tiba disekolah, saat berjalan setelah dari parkiran. Tiba-tiba tenggorokan Grizelle tidak enak.

"Ion, ke kantin yuk?" ajak Grizelle.
"Masih pagi ya ampun. Udah ngantin aja," jawab Rion sambil merangkul Grizelle.

"Lupa bawa minum aku," rengek Grizelle.
"Yaudah ayo," mereka berdua pun segera bergegas ke kantin sebelum bel sekolah berbunyi.

Tiba di kantin, mereka bertemu dengan Bricia dan Ane yang sedang asyik ghibah sambil menyeruput jus alpukat.

"Lah?lo pada udah disini aja," ucap Grizelle.
"Heh Grizelle sini deh gue kasih tahu," Ane antusias sekali saat ada Grizelle.

"Apaan?" tanya Grizelle kepada Ane. "Eh Rion tolong beliin air putih ya, nih uangnya," Grizelle mengeluarkan uangnya dari saku.
"Hemmm," jawab Rion dengan pasrah.

Rion sudah melaksanakan tugas dari Grizelle , sehingga Ane melanjutkan perkataannya.

"Bricia bentar lagi sold out loh," bisik Ane.
"Oh my God!seriusan?Ci!!!!lo kok nggak cerita," ucap Grizelle kepada Bricia.

"Apaan?" Bricia bingung.
"Lo mau sold out?" tanya Grizelle.

"Ngawur Ane iku (sembarangan Ane itu)" logat Jawa Bricia muncul dengan refleks.
"Haha!kemarin itu ada yang nelfon Bricia. Namanya Nino, lo tahu nggak manggil Bricia apa? Nino manggil Bricia dengan sebutan "Ma Bricia " dong," ledek Ane.

SAILORMOON [ Completed] Where stories live. Discover now