Dua Puluh Tujuh✨

24 2 0
                                    

Satu bulan lebih telah berlalu, WolfsBand belum juga membuat project baru. Karena menunggu siapnya Rion?Itulah alasannya. Rion tidak mengabari teman-temannya. Memang ceroboh sekali Rion.

"Rion kok nggak ngabarin kita ya habis dia wisuda?" tanya Edo, dia amat sangat merindukan Rion karena Rion dia anggap sebagai adik kesayangannya.
"Tau tuh, masa lagi sibuk kuliah?" Angga mencoba untuk menerka-nerka.

"Selain itu.." ucapan Angga terputus.
"Apaan?" Yudhis penasaran.
"Selain sibuk kuliah. Kata pacar gue, dia itu lagi jadian sama Felicia," ujar Bram .

Edo yang sedang khusyuk menikmati susu kotak, seketika tersedak mendengar itu.
"Serius?!" mata Edo terbelalak.
"Iye lah serius. Feli mah curhatnya sama cewek gue terus. Si Feli seneng akhirnya si Rion nembak dia," ujar Bram.

"Allahuakbar, adik gue udah sold out!" kata Edo dengan ekspresinya yang sangat gembira.
"Ish!nggak profesional sama sekali. Minggu depan ayo latihan aja yuk!" gerutu Yudhis.
"Sensi amat. Iya pasti latihan," Angga menepuk pundak Yudhis.

********

Rion sudah merasa tidak enak, karena menginap cukup lama. Akhirnya dia pun pamit, dengan Felicia, mamanya, dan adiknya yaitu Samuel.

"Te, saya pamit ya. Makasih lo te, maaf ngerepotin," sepeda motor Rion sudah didepan pagar rumah Felicia. Mereka menunggu Rion, sampai Rion pulang.

Rion mencium punggung tangan Mama Felicia.
"Sama-sama atuh. Nggak ngerepotin kok," ujarnya.

"Sam, Fel, gue pamit ya!" Rion mengajak mereka tepuk tos.
"Hati-hati Ion," ujar Felicia.
"Hati-hati abangku!" imbuh Samuel.
Rion tersenyum tipis, lalu menjawab, "Hehe.. Thankyou!Bye!" Rion pun melajukan sepeda motornya. Kembali ke rumah.

Ketika Rion sudah pergi, menghilang dari pandangan mereka. Dengan sangat antusias, Felicia memberitahu mamanya sesuatu.

"Ma,"
"Apa Fel?" tanya mamanya. Samuel hanya melihat mereka saja.
"Aku ngasih nomor telfonnya mama ke Ion boleh ya?terus jadinya dia ngesave dikasih nama Mama Sailormoon deh," ujar Felicia dengan nada bicara yang amat bahagia.

"Ihh apaan sih Fel?Sejak kapan mama jadi mamanya kartun?Aku itu mamamu Fel," jawab mamanya kebingungan.
"Bukan gitu ya ampun. Jadi, panggilan kesayangan Rion ke aku itu Sailormoon mamaku cantik," Felicia meluruskan, sambil diingat-ingat ketika Rion mengatakan itu. Membuat pipinya memerah seperti tomat.

"Anak mama dipanggil sailormoon?apaan definisinya?kamu kayak kartun?"
"Enggak," Felicia menggelengkan kepalanya.

"Sailor itu diibaratkan abang Rion, dia lagi di lautan bulan. Moon itu kak Feli, Kak Feli dianggap bersinar sama bang Rion. Mewarnai hidupnya," Samuel tiba-tiba mengatakan itu.

"Heh?lo kok tahu kalau kayak gitu sih?" mata Felicia terbelalak.
"Abang Rion itu anak pintar kak. Kelihatan banget orangnya, suka baca buku apapun. Jadi aku bisa nebak pemikirannya dia," jawab Samuel.
Felicia jadi tersipu malu.

"Duhh bucin dah anak mama sumpah. Yaudah nggak apa kasih aja," kata mamanya.
"Thankyouu mam!!" Felicia merangkul mamanya. Lalu mereka bertiga pun masuk ke rumah.

*******

"Assalamualaikum," Rion sudah sampai di rumah pada siang hari. Papa, mama, dan Audrey sedang berkumpul di ruang tamu. Papa dan mamanya sibuk menonton serial di NetFlix sedangkan Audrey sibuk dengan handphonenya. Mungkin asyik chattingan dengan Zidan.

"Waalaikumsalam," jawab ketiganya seraya menoleh ke arah Rion yang masuk ke rumah.
"Betah banget dah pacarannya," sindir papanya.

Karena ketakutan, Rion pun duduk di sebelah papanya.
"Pa, maaf kemarin itu Rion ngedate jemput Feli kesorean. Terus pas selesai ngedate, nganterin dia pulang kemaleman. Akhirnya disuruh nginep sama mamanya," Rion berusaha menjelaskan agar papanya tidak salah paham.

"Iya yaudah nggak apa. Tapi besok kalau ngedate mending siang atau pagian. Enggak enak tahu dilihat sama tetangga-tetangganya. Bukan muhrim," papanya mengingatkan.
"Iya pa. Maaf," Rion menundukkan kepalanya.

"Yaudah sana mandi dulu," kata mamanya.
"Siap ma," Rion pun pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri.
Audrey mulai berbicara, "Pa!Zidan boleh ke rumah nggak?".

"Hem?Ngapain?" tanya papanya.
"Kan Zidan kakak kelas aku pa. Aku mau tanya pelajaran yang belum aku pahami," ujar Audrey.
"Zidan anak pintar loh pa," rayu mamanya kepada papa agar menyetujui Audrey.

"Yaudah kalau gitu. Papa izinkan," jawab papanya.
"Yesss thankyouu papa!!" Audrey memeluk lalu mencium kening papanya. Dan melesat cepat ke kamarnya, untuk berganti pakaian. Harus tampil sesempurna mungkin di depan pacar.

Dua menit, akhirnya Zidan sampai juga. Dia datang tampak rapi, memakai kaos hitam polos dan celana jeans, sambil membawa ranselnya. Meskipun sederhana, tetapi dia tampak tampan.

"Assalamualaikum," Zidan mengetuk pintu rumah Audrey.
"Waalaikumsalam," mama Audrey membukakan pintu.

"Audreynya ada tante?" tanya Zidan dengan sopan.
"Iya ada dong. Sini masuk dulu," Mama Audrey mempersilahkan masuk.
Tiba-tiba papa Audrey menghampiri mereka berdua.
"Ma, buatin Audrey sama Zidan camilan ya. Mereka belajar di kamar aja. Biar fokus," ujar Papa Audrey.
"Loh om?disini aja om. Nggak enak atuh dikamar, nggak sopan saya nanti," kata Zidan.
"Nggak apa. Nanti ditemenin si abangnya drey," jawab papanya.
"Makasih om, te." Zidan menganggukkan kepalanya.
"Sini tante anter ke kamarnya Audrey," mama Audrey menggandeng tangan Zidan.
Lalu mama Audrey mengetuk pintu kamar.
"Drey?udah gantinya?ini pacarmu udah datang. Disuruh papa belajar di kamar, biar fokus. Nanti ditemenin abang. Abang disuruh papa ke kamarmu juga," teriak mamanya.
"Ah iya ma. Masuk aja," jawab Audrey dengan suara nyaring.
"Belajar ya.. mama bikinin camilan dulu. Sebentar lagi abang dateng," ujar mamanya menyuruh Zidan masuk. Lalu menutup kamar Audrey.
"Drey jujur aku nggak enak loh gini. Tapi disuruh papa kamu," kata Zidan kepada Audrey.
"Haha.. Iya nggak apa. Maafin papa aku ya," ucap Audrey malu-malu.
"Iya santai aja," Zidan tersenyum. Setelah itu mengajak Audrey memulai untuk belajar. Baru 30 detik saja mulai, Rion membuka kamar Audrey yang membuat mereka berdua terkejut.
"Udah nggak apa lanjutin belajar sambil bucinnya nggak apa. Gue santuy kok," ujar Rion lalu duduk dikasur Audrey sambil membaca novel dan mendengarkan lagu melalui headseat.

Hai semuanya😆
Kasih pendapatnya dong,butuh kritik dan saran yang membangun.
Jangan lupa follow, read, comment dan yang paling penting vote yaw :)
Kalian kalau lagi gabut atau bosen habis ngerjain tugas, baca wattpad aja, hihi😋
Semoga pandemi ini cepat berlalu ya, supaya bisa beraktifitas dengan normal. Amin!🙏
Staysafe semuanya✨
Thankyou..

- Happy Reading ☺ -

SAILORMOON [ Completed] Where stories live. Discover now