Empat Puluh Dua ✨

27 2 0
                                    

Keesokan harinya, tiba-tiba Felicia memikirkan perasaan Rion. Dia merasa tidak enak, mengakhiri hubungannya dengan Rion seperti itu. Kayaknya terlihat menyakitkan sekali, perasaan Felicia menjadi bimbang. Dia melamun di ruang tamu, memegang smartphonenya. Melihat foto kenangannya bersama Rion, begitu manis.

"Feli.." sapa mamanya.
"Ah?iya ma?" respon Felicia.
Mamanya tersenyum, lalu mendekati dan duduk di sampingnya. "Lagi ngapain?nggak jalan sama Gio kamu?oh ya mama dengar, kamu belum putus sama Rion ya?" tanya mamanya panjang lebar.

"Lagi lihat foto bareng sama Rion ma. Feli lagi malas keluar, kemarin aku baru putusin Rion," Felicia menjawab pertanyaan mamanya satu persatu.
"Beneran?Akhirnya," ujar mamanya.

"Mama dari awal restuin aku sama Rion apa nggak sih?" Felicia tiba-tiba penasaran, karena mamanya tampak senang dia putus dengan Rion.
"Mama awalnya ngerestuin sayang," mamanya membelai puncak kepala Felicia.

"Terus?"
"Terus mama lihat-lihat umur dia masih muda, belum siap nikah. Sedangkan umur kamu udah matang, kamu harus cari pacar atau calon suami yang seumuran. Gitu sayang," jawab mamanya.

"Iya sih ma, Rion masih nata masa depannya. Jadinya dia nggak punya waktu buat aku sedikitpun, aku nggak kuat namanya LDR. Jadi ya mau nggak mau aku putus, dan sekarang udah ada Gio. Gitu sih," Felicia curhat panjang lebar.
"Nah gitu dong. Kamu jalanin pacaran sama Gio ya!kalau udah siap nikah bilang," ujar mamanya.

"Capek diomongin tetangga?" goda Felicia.
"Tahu banget sih anak mama," mamanya mencubit pipi Felicia gemas.

********

Tibalah saatnya, hari pertunangan Daffa dan Grizelle. Sahabat-sahabat SMA terdekat Grizelle, contohnya Rion, Arya, Nadine, Ane dan Bricia. Tentu saja mereka ikut serta di hari bahagia ini. Sebenarnya Rion sangat bahagia, datang ke acara sahabatnya ini.

Tetapi, dia masih memikirkan dan tidak bisa move on dari Felicia. Dia masih membayangkan, Felicia berada di sampingnya sampai sekarang.

Di ruangan fitting baju, Grizelle mengontrol baju yang dikenakan sahabat-sahabatnya. Dan yang membuat perhatian mereka berubah adalah Rion. Rion menatap cermin sambil melamun. Ya bisa dikatakan, Rion sekalinya jatuh cinta ya benar-benar cinta. Jadi bucin deh!

"RIONNN GANTENGG!!" goda Bricia dengan logat bicaranya yang centil itu.
"Astaghfirullah," Rion terkejutnya bukan main.
"Ngelamun apa sih lo!nggak pernah nongkrong sama kite!Sekalinya ketemu di acara bahagia kek gini, ngelamun. Ada masalah apa sih hidup lo?!" ledek Bricia to the point.

"Ya Allah gue diomelin," protes Rion.
"Ya makanya cerita. Muka ganteng lo, nggak cocok ngelamun!" ucap Bricia.
"Hmm.. gue putus sama Felicia," jawab Rion.

"APA?!" Nadine, Ane, Grizelle dan Arya menoleh ke arah Rion dengan kompak. Kaget dengan berita tersebut.
"Apaan sih?" Rion bingung dengan respon teman-temannya.

"Seriusan putus lo?" tanya Arya.
"Iya. Gue putus makanya galau," ujar Rion.
"Kenape lo diputusin hah?" Ane penasaran.

"Dia nggak kuat LDR, katanya gue nggak pernah ada waktu sama dia karena kerja sama kuliah terus. Ya gitu lah," kata Rion.
"Cih!cewek alay," umpat Nadine.

Pandangan Rion kosong, dia menatap manja ke arah Grizelle. Grizelle tahu ini, Rion jika ada masalah dia hanya perlu sebuah pelukan bukan ocehan. Akhirnya Grizelle memeluk Rion.
"Need hugs?" tanya Grizelle memastikan. Rion hanya diam, lalu dia memeluk Grizelle.

"Hemm," bisik Rion.
"Yang sabar ya Rion, aku yakin  suatu saat kamu ketemu perempuan yang lebih baik. Sekarang kamu fokus sama karir dan pendidikan dulu!terus berkarya," Grizelle mencoba menyemangati Rion.

"Makasih. Sorry suasana hatiku lagi nggak enak, pas sama hari bahagia kamu. Sorry," Rion meminta maaf.
Grizelle melepas pelukannya, "Rion yang garang nggak boleh nangis!harus kuat!senyum!" perintah Grizelle.

Rion terpaksa menunjukkan senyumnya.
"Ih kok dipaksain senyumnya, yang ikhlas!" Grizelle mencontohkan bagaimana senyum yang tulus.
"Iya iya senyum," Rion menuruti Grizelle, tersenyum manis.

"Yaudah gitu dong, harus semangat. Ayo guys, langsung ke depan. Acaranya mau mulai, aku duluan ya?Rion kamu nunggu yang lain atau gimana?" ujar Grizelle.
"Aku langsung ke depan aja, yuk bareng. Guys gue duluan," Rion pamit dengan yang lainnya.
"Iyaaaa," jawab mereka kompak.

Akhirnya, sahabat terdekat Grizelle termasuk Rion bisa menyaksikan hari bahagia Grizelle. Dimana dia dipinang atau diajak berkomitmen oleh seorang laki-laki yang baik, setidaknya rasa sakit hati Grizelle yang dia dapatkan dari Rion dahulu telah hilang.

"Yeyyy koncoku wes tunangan rek! (temanku sudah tunangan guys!)" sorak Bricia dengan menggunakan bahasa jawa.
"Woi!nggak semua orang tahu bahasa lo woi!" protes Arya.

"Oh iya lupa," Bricia cengengesan.
"Selamatt Grizelle!!!" teriak Nadine dan Ane.
Semua tamu undangan bersorak gembira dan memberikan selamat kepada Grizelle dan Daffa.

*******

Semenjak Rion putus dengan Felicia, kini Rion semakin dewasa dalam menjalani hidup. Makan kesini, Rion menyadari kalau urusan masalah percintaan itu rumit. Nggak cuma masalah sayang-sayangan, tapi kita harus memikirkan masa depan. Hubungan memang nggak bisa main-main.

Bertambahnya usia, Rion menjalani kehidupan dengan normal. Dia tidak berpacaran dengan siapapun, walaupun sebenarnya dia sedikit belum bisa melupakan Felicia. Sekarang dia kembali selalu berkumpul dengan teman-teman, lalu dia menyumbangkan ide untuk projeknya dengan bandnya, berkumpul dengan keluarganya. Sudah berusaha menghilangkan image "bucin" didalam dirinya.

Kepintaran yang dimiliki Rion gini berguna begitu cepat, tanpa hambatan. Dia menyelesaikan kuliah S1nya dengan waktu yang lumayan singkat, sampai dia dijadikan dosennya sebagai asisten dosen jurusan seni.

Selain itu, dia membuat bisnis caffe buatannya sendiri serta studio foto. Ya, sedikit dibantu dengan support keluarga dan sahabatnya yang membuat dia semangat untuk bekerja keras. Setidaknya, dia sekarang memiliki pekerjaan yang layak.

"Abangg!!" teriak Audrey.
"Iya apa?" jawab Rion dengan lembut.
"Ya ampun, semenjak udah nggak bucin lembut banget. Gue betah deh dirumah," puji Audrey dengan sedikit bercanda.

"Ih lo ya!ngeledek abang teruss!!" Rion menggelitiki perutnya adiknya itu, sampai Audrey tidak bisa berhenti tertawa.
"Bang!!ampun bang!!" teriak Audrey kehabisan nafasnya. Rion pun melepaskannya.

"Bang, keluar yuk?" ajak Audrey.
"Mau kemana?"
"Gue pengen ketemu sama teman-temannya abang dulu. Seru!" ujar Audrey.

"Ye seneng ye lo?ketemu spesies yang sejenis?" ledek Rion.
"Hah?maksudnya?" Audrey tidak mengerti dengan perkataan Rion.
"Mereka kan bobrok, sama kayak lo. Hahaha!" Rion tertawa puas.

"Arghh!!bambang!!" rengek Audrey.
"Nggak nggak canda. Yaudah buruan ganti yang cakep," suruh Rion.
"Yailah mau diapa-apain gue mah udah cakep bang," ujar Audrey lalu berlari kecil menuju kamarnya untuk berganti pakaian.

Dengan gesitnya, Audrey sudah keluar dari kamarnya lalu berteriak "CUS ABANG!!"
"Hmm iya iya," jawab Rion pasrah.

Hai guys..
Gimana kabarnya?masih #dirumahaja kan?
Akhirnya aku up, semoga ini bisa mengisi waktu kalian yg lagi dirumah aja😊.
Menurut kalian ceritanya gimana?
Jangan lupa follow,read, vote dan comment ya!
Butuh kritik dan saran yang membangun, jangan jadi silent readers mulu nih. Hehe..
Stay safe and healthy semua!
Thankyou..

- Happy Reading ☺ -

SAILORMOON [ Completed] Where stories live. Discover now