Empat Puluh Sembilan️✨

44 3 0
                                    

Clara dan Rion sudah siap dengan mengenakan baju yang baru dibelinya tadi. Mereka berdua pun pamit kepada Mama dan adik Rion.

"Mama.." panggil Rion.
"Iya. Mau siap-siapin ruangan ya?" tanya mamanya.
"Iya ma. Mama mau ikut?" ujar Rion.

"Enggak ah, acaranya anak muda. Lagian habisini papa pulang," jawab mamanya.
"Ohh oke oke ma," Rion mengangguk. "Rion berangkat dulu ya ma?" sambungnya.

"Tante berangkat dulu ya," imbuh Clara.
"Iya hati-hati sayang," jawab mama Rion. Lalu, Rion dan Clara mencium punggung tangannya.

Baru saja akan melangkahkan kaki keluar rumah tiba-tiba Audrey berteriak dengan hebohnya. Audrey sepertinya baru selesai mandi karena dia masih memakaikan handuk di kepalanya.

"ABANG!" teriaknya begitu lantang.
"Apa sih?suara lo menggelegar woi," protes Rion.
"Ya maaf bang. Cuma mau bilang habisini gue berangkat sama Zidan," ujar Audrey cengengesan.

"Hmm.. iya terserah," Rion mengangguk.
"Oke. Bye Kak Clara!" Audrey melambaikan tangannya ke arah Clara.
"Hehe, bye adik!" Clara membalasnya.

Akhirnya beberapa menit kemudian mereka sampai di caffe, ketika menuju ke lantai atas ternyata teman-teman SMA Rion sudah sampai terlebih dahulu dan dekorasi benar-benar tertata rapi. Rion tidak menyangka teman-temannya baik sekali kepadanya.

"Guys?" Rion datang menggandeng tangan Clara memasang wajah cengonya.
Semua temannya menoleh ke arahnya, lalu menyapanya dengan heboh. "Hai Rion!!!"

Rion dan Clara mendekati mereka semua. "Kalian yang benah-benahin ini?" tanya Rion.
"Yep. Disuruh sama si Arya," jawab Grizelle dan Daffa kompak.
"Ya ampun. Thankyou banget guys!" Rion benar-benar terharu.

"Santai aja kali," jawab Bricia.
"Yoi bro. Lo percaya kan sama gue?" Arya membanggakan dirinya.
"Iya gue percaya," Rion mengangguk sambil tertawa tipis. Clara yang ada disampingnya hanya terdiam, canggung sekali karena dia tidak dekat dengan teman Rion. Rion melihat ke arah Clara lalu teringat dia harus memperkenalkannya.

"Guys! kenalin ini pacar gue. Namanya Clara," Rion melingkarkan tangannya di pinggang Clara yang ramping.
"Oh my God!cantik banget!" puji Ane dan Nadine.

"Hai, aku Clara!" Clara menyapa teman Rion sedikit malu.
"Hai!jangan takut sama kita-kita. Santai aja," sapa Bricia mewakili semuanya.

"Congrats ya Ion!" teman-temannya memberi selamat karena akhirnya Rion bisa move on dari Felicia atau biasa disebut Rion dengan nama Sailormoon itu.
"Hehe thankyou. Nanti kalah udah mulai gue mau ngasih tahu sesuatu juga. Surprise, hehe!" ucap Rion.

"Apaan nih?kepo gue," imbuh Arya.
"Sabar lah. Teman band gue yang di Bekasi aja belum datang," ujar Rion.
"Hehe.. iya iya," Arya menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

Matahari telah terbenam, diperkiraan Rion perjalanan Jakarta - Bekasi maupun sebaliknya tidak memakan waktu cukup lama. Tetapi temannya belum datang juga, dia pun langsung menelfon mereka menanyakan keberadaan mereka sekarang sembari memerintah pelayan untuk menyiapkan masakan.

"Ion!teman lo lama amat!" protes Arya dengan kesal. "Gue makan duluan nih," sambungnya.
"Gue gampar ye lu!sabar sebentar napa sih. Ini bang Angga udah dijalan habis dari hotel," ujar Rion kesal karena Arya tidak sabaran.

Rion masih menatap layar handphonenya. Arya yang sudah mendengar ucapan pedas dari Rion diam seribu bahasa, takut emosi Rion akan meningkat hanya karena dirinya.

"Izel," bisik Clara di dekat telinga Grizelle. Kebetulan tempat duduk mereka berdekatan.
"Iya ada apa?"

"Rion orangnya gitu banget ya?" ujar Clara. Biasanya Rion jarang sekali berkata dengan nada kasar seperti itu, ya pernah tapi tidak sevulgar barusan.
" Kenapa emangnya?" Grizelle tertawa tipis.
"Kasar banget ngomongnya," bisik Clara begitu polosnya.

SAILORMOON [ Completed] Where stories live. Discover now