Sembilan Belas✨

49 3 0
                                    

Mendekati hari menjelang wisuda, perasaan Grizelle semakin tak karuan. Entah kenapa, tiba-tiba dia ingin sekali memborong semua makanan yang ada di supermarket. Dia ingin badannya lebih berisi ketika mengenakan kebayanya.

Demi memborong camilan, Grizelle melawan rasa malasnya. Dia pun bersiap-siap lalu keluar ke supermarket. Sebelumnya dia berpamitan dengan mamanya.

"Ma, Grizelle ke supermarket dulu ya?" izin Grizelle menghampiri mamanya yang sedang di dapur.
"Iya hati-hati," ucap mamanya.
Grizelle mencium punggung tangan mamanya, lalu berkata "Assalamualaikum ma"
"Waalaikumsalam," jawab mamanya.

Grizelle keluar mengendarai sepeda motor, dia benar-benar malas mengendarai mobil. Karena ingin sekali menghirup banyak udara, agar perasaannya sedikit tenang. Grizelle selalu memohon kepada semesta, agar dia selalu merasa bahagia di semesta ini.

Grizelle memborong semua camilan yang ada di supermarket itu, setelah selesai membayar. Diluar, dia bertemu dengan seseorang yang dikenalinya, bertubuh jangkung sedang duduk sambil menyeruput segelas kopi.

Laki-laki itu menoleh ke arah Grizelle yang ribet membawa belanjaannya di depan supermarket, lalu menghampiri Grizelle.
"Hei," sapa laki-laki itu lalu membantu Grizelle.
"Eh?!Daffaa?!" laki-laki itu adalah Daffa.

Semesta mempertemukannya kembali dengan Daffa,laki-laki yang selalu bersikap baik dengannya saat masa-masa sekolah dasar.

"Mau ada acara apa atuh?banyak banget beli camilannya?" tanya Daffa sambil melihat tas kresek belanjaan Grizelle yang isinya 100% camilan didalamnya.
"Nggak ada acara Daffa, ya buat aku ngemil. Hehe," jawab Grizelle malu-malu.

"Oh gitu.. Kamu mau langsung pulang?aku boleh nggak mampir?" tanya Daffa dengan to the point.
"Mau mampir?Iya boleh kok,"

"Kamu jalan tadi kesini?"
"Naik motor daf"
"Oh, sorry. Yaudah aku ngikutin kamu dari belakang ya?"
"Iya,"

Sampai dirumah Grizelle, rumah yang cukup sederhana. Grizelle mempersilahkan Daffa untum masuk, dan menyambutnya dengan baik. Mama Grizelle ternyata sedang duduk di teras.

"Izel anak mama dah pulang. Siapa ini zel?tumben nggak sama Rion?" ucap mamanya ceplas-ceplos.
"Ih mama Rion mulu. Ini teman SD aku dulu ma, Daffa namanya," Grizelle memperkenalkan Daffa.
Setelah diperkenalkan Daffa pun mencium punggung tangan mama Grizelle.

"Assalamualaikum tante.. saya Daffa," ucap Daffa.
"Waalaikumsalam.. duh kasep pisan atuh Daffa," mama Grizelle mengacak-acak rambut Daffa.

Membuat Daffa cengengesan.
"Mama ih kalau goda gitu sama Rion aja," protes Grizelle.
Nyali Daffa untuk mendekati Grizelle seketika menciut, meskipun dia hadir pasti ada pembahasan "Rion" dihadapannya.

"Duduk yuk didalam," Grizelle mengajak Daffa masuk ke ruang tamu.
"Iya," jawab Daffa.
Sebelum mengajak Daffa berbincang-bincang, Grizelle membuatkan Daffa teh terlebih dahulu.

"Kamu dulu lanjut SMP dimana Daf?aku nggak pernah dengar kabarmu," tanya Grizelle.
"Hehe.. aku SMP di London zel. Dan insyaallah lulus SMA, aku lanjut kuliah di London," jawab Daffa.

"Pantesan nggak ada kabar sama sekali. Btw, serius mau kuliah di London?aku juga mau kuliah disana. Oxford lah bismillah,"
"Really?sama aku juga Oxford. Gimana kalau kita tes bareng?" Daffa memberikan tawaran kepada Grizelle.

"Emm.. oke oke aja sih. Tapi aku masih bingung Daff," wajah Grizelle seketika menjadi sendu.
"Why?"
"Karena Rion," jawab Grizelle dengan hati-hati.
"Rion?yang waktu itu ke butik sama kamu?"

"Iya," jawab Grizelle sambil mengangguk.
"About love?" Daffa berusaha menebak.

"Iya, aku suka sama dia karena kita dekat banget. Aku yang terlalu baper jadi aku mutusin buat kuliah di luar negeri. Mau lupain dia," Grizelle cerita dengan panjang lebar. Dia percaya kalau Daffa adalah orang baik, sehingga dia berani menceritakan semuanya.

SAILORMOON [ Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang