Tiga Puluh Satu ✨

34 2 0
                                    

Tiga bulan sudah Rion dan Felicia menjalin hubungan, tetapi Rion saat ini sudah mulai resah. Semenjak pacaran, hidupnya sedikit berantakan. Uang gedung kuliah belum ia bayar, padahal dia sudah berjanji dengan mamanya untuk membayar dengan uangnya sendiri.

Jarang masuk saat bekerja, dan kurangnya menghabiskan waktu dengan keluarga. Rion merasa sekarang hidupnya selalu monoton hanya berfokus kepada Felicia, tidak seperti Rion dulu yang hidup penuh kebebasan. Sesuka hati melakukan apa saja dan hidupnya sangat berwarna.

Kebetulan, sekarang Rion sedang mampir ke rumah Felicia. Mereka sedang menonton televisi bersama di ruang tamu. Rion sudah cukup dekat dengan keluarga Felicia. Tiba-tiba saja,mamanya mendadak membicarakan hal yang serius dengan Rion.

"Nak Rion," panggilnya.
"Iya tante?" jawab Rion.
"Kamu kapan atuh siap married?" tanya Mama Felicia. Felicia yang mendengar itu terkejut, lalu menyenggol lengan mamanya. Memberi kode supaya tidak melanjutkan pembicaraan itu.

"Hah?Nikah te?" Rion seketika cengo. Umurnya saja baru 20 tahun, tiba-tiba sudah dihadang pertanyaan kapan nikah?Hidupnya saja belum bisa menghasilkan dari diri sendiri. Masih berpangku tangan orang tua.

"Iya nikah. Cepetan yuk lamar si Feli.. udah siap dianya," kata mamanya.
"Ih ma apaan sih. Rion maaf ya mama cuma bercanda kok," imbuh Felicia, wajahnya sudah berkeringat. Tetapi jujur saja, di dalam lubuk hati Felicia sebenarnya memang ingin cepat menikah. Karena, teman-teman sepantarannya sudah memiliki pendamping hidup masing-masing.

"Hehe.. Maaf tante. Rion kan masih kuliah, kerjanya juga masih paruh waktu. Ya nunggu mapan dulu te kalau nikah," jawab Rion dengan sopan.
"Ohh.. gitu," Mama Felicia ber-oh ria.
Rion benar-benar berkeringat dingin, pertanyaannya cukup menakutkan sekali mengalahkan film horor yang ada di dunia ini. Untung saja, suara tetangga menyelamatkannya.

"Jenggg!yuk rujakan!" teriak tetangga Felicia di depan pagar rumah. Mendengar itu mama Felicia langsung beranjak dari sofa.
"Kalian lanjut nonton ya!mama kumpul ibu ibu dulu," ujarnya sambil terburu-buru.

"Iya ma," jawab Felicia dan Samuel.
"Rion.. Sorry," ujar Felicia ketika mamanya sudah keluar dari rumah.
"Iya nggak apa. Habis ini aku pulang ya, mama udah nyariin soalnya," kata Rion.
"Iya," jawab Felicia.

*******

Di London, Grizelle tidak mempunyai teman dekat selain Daffa. Dia tidak bisa berbaur akrab dengan teman-teman kuliahnya. Andai saja dia kuliah di Indonesia, tetapi kalau dia tidak pergi. Perasaannya kepada Rion akan terus menetap di hatinya.

Berkat dia pergi, meninggalkan semua kenangan yang ada dan membiarkan Rion bahagia. Sekarang, Grizelle sudah cukup bahagia. Tidak selalu galau menunggu seseorang yang dicintainya membalas perasaannya.

Kali ini, ulang tahun Grizelle tampak hambar. Dia merayakan ulang tahunnya sendiri, dengan pergi ke restoran untuk mengenyangkan perutnya. Tidak berkesan dalam hidupnya. Di perjalanan pulang ke apartemen pikiran Grizelle hanya "Segera berbaring dan siap menghadapi esok hari".

Saat masuk ke kamarnya, dia tampak curiga. Kenapa pintu tidak terkunci?padahal dia sudah menguncinya. Apa ada perampok di London? Hati Grizelle mulai was-was. Apakah harus mendapat ke sialan di hari kelahirannya?

"Hello?Anybody out there?" ujar Grizelle ketika masuk ke ruangannya yang gelap. Dia cukup takut. Ketika dia menyalakan lampunya.. dan ya ruangan banyak sekali hiasan. Ini pasti ulah Daffa, siapa lagi kalau bukan dia?Daffa selalu baik kepadanya.

Daffa pun muncul dari dapur, sambil membawa kue ulang tahun dan buket bunga mawar biru. Di langit-langit banyak sekali balon yang tertempel. Dia cukup niat sekali, memberi Grizelle kejutan.

"Happy Birthday to you!the best women in the world!" Daffa memberikan ucapan selamat ulang tahun yang romantis untuk Grizelle.
"Aaaaa.." Grizelle tak kuasa menahan air matanya. Lalu dia dengan reflek memeluk Daffa begitu erat.

"Kok nangis," Daffa membelai puncak kepala Grizelle.
"Thankyou Daffaa.." bisik Grizelle lalu melepas pelukannya.
"Aku kira ini adalah pertama kalinya ulang tahunku nggak berkesan sama sekali. Tapi, kamu bikin hari ini adalah yang paling berkesan," ujar Grizelle sambil menghapus air matanya.

Daffa hanya tersenyum ketika melihat tangisan bahagia Grizelle. "Udah nggak apa. Semoga dihari bahagiamu ini,  apapun yang kamu harapkan semoga dikabulkan. Amin," ujar Daffa.
"Amin,"

"Ayo tiup lilinnya. Make a wish," Daffa menyalakan lilin di atas kue itu. Lalu menyodorkan ke arah Grizelle. Grizelle pun memejamkan matanya, sambil berdoa. Setelah itu meniupnya.

"Sekali lagi.. Makasih Daff," kata Grizelle.
"Sama-sama zel," balas Daffa.
Daffa menyuruh Grizelle duduk, dia memotongkan kue untuk Grizelle.
"Kamu tadi habis darimana?" Daffa bertanya.
"Ya kan aku disini nggak kenal siapa-siapa. Mana ada yang tahu kalau aku ulang tahun?Ya aku pergi ke restoran dekat sini, makan sendiri" ujar Grizelle.

"Oh gituu," Daffa hanya mengangguk.
Grizelle menyantap kue pemberian Daffa, lalu di meja terdapat sebuah kotak kado. "Ini kado?" Grizelle menunjuk kotak itu.
"Eh iya.. ini buat kamu," Daffa mengambil kotak itu lalu menyodorkan ke arah Grizelle.

Grizelle membuka kotak itu, dan ternyata Daffa memberikannya sebuah sepatu sporty berwarna putih.
"Makasihhh Daffa!!" Grizelle memeluk Daffa sekali lagi.
"Iya sama-sama"

*******

Rion sangat jenuh, pikirannya sudah tak karuan. Untuk melepaskan kejenuhannya dengan terpaksa, karena tidak ada yang lain. Dia mengajak adiknya, yaitu Audrey untuk makan malam di luar.
"Abang. Tumben ngajakin gue," ledek Audrey.
"Lagi stres gue," jawab Rion dengan judes sambil memainkan handphonenya.
"Dih!giliran stres gue yang diajak," gerutu Audrey tidak terima, lalu memalingkan pandangannya ke arah hpnya.
"Ih bodo amat. Protes mulu lo gue bayarin juga," ujar Rion. Audrey hanya memutar bola matanya.
Audrey dengan iseng melihat instastory Grizelle, dan oh ya dia juga seketika terlintas ingat sekarang Grizelle sedang berulang tahun.
Instastory Grizelle :

 Instastory Grizelle :

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bang," panggil Audrey.
"Apa?"
"Abang ingat kalau hari ini ulang tahunnya kak Grizelle?" Audrey langsung to the point.
"Oh iya. Gue lupa," Rion seketika gelisah, lalu cepat-cepat dia ingin mengirim pesan kepada Grizelle.
"Nggak usah chat dia bang," Audrey melarangnya.

"Kenapa?" tanya Rion bingung.
"Karena harapan abang udah terkabul," ujar Audrey.
"Hah?"
"Kak Grizelle sudah nemuin laki-laki yang lebih baik dari abang," Audrey menyodorkan hpnya ke arah Rion.

"Tapi.. gue sahabatnya," ucap Rion.
"Sementara jangan bang. Niat kak Grizelle ke London kan buat hilangin perasannya buat abang," jawab Audrey.

Yey author update!
Menurut kalian part ini gimana?
Kasih kritik dan saran yang membangun ya..
Jangan lupa follow,read, vote dan comment.
Semoga dengan aku up rajin, bisa menemani kalian yang lagi dirumah aja☺
Sebelumnya maaf, partnya pendek 😆
Staysafe ya guys☺
Thankyou..

- Happy Reading 😊 -

SAILORMOON [ Completed] Where stories live. Discover now