Sepuluh✨

47 4 0
                                    

Sepulang sekolah, keadaan otak Grizelle sangat jenuh. Dia ingin cepat-cepat pulang kerumah untuk mengistirahatkan otaknya.
Di parkiran dia bertemu dengan Rion yang sedang menyalakan motornya.

Rion menatap Grizelle yang wajahnya sangat letih itu, lalu menghampiri Grizelle.

"Beb, naik gih," goda Rion.
"Ion, manggilnya jangan gitu," jawab Grizelle lirih.

"Hehe. Sorry, iya sini pulang bareng. Kamu nggak enak badan ya?" Rion memegang kening Grizelle.
"Iya aku capek. Anterin aku pulang ya Rion," ucap Grizelle.

"Iya yaudah naik,"
Grizelle hanya diam, lalu menerima helm yang diulurkan Rion dan memakainya. Untuk menenangkan diri, dia memeluk Rion sangat erat.

Rion pun melajukan motornya, dia ingin Grizelle cepat-cepat istirahat.
Tiba-tiba Rion menghentikan motornya didepan apotek, Rion pun turun.

"Rion?ngapain?" tanya Grizelle.
"Udah kamu diem aja disini. Aku mau beliin obat buat kamu," ujar Rion.

"Tapi.. Rion.." ucapan Grizelle diputus oleh Rion. "Nggak usah tapi, aku pengen kamu cepat sembuh zel," ucap Rion lalu masuk ke apotek tersebut.

Itulah sikap yang membuat Grizelle nyaman setiap berada didekat Rion. Rion sangat manis, tapi sayangnya mungkin Rion hanya halusinasi dikehidupan Grizelle.

"Nih masukin ke tas kamu. Minum obatnya habis makan ya, kalau masih nggak enak badan besok nggak usah sekolah. Oke?" Rion memberikan obat yang dia beli tadi kepada Grizelle.
"Rion.. sorry ngerepotin," ucap Grizelle.

"Gaapa zel, nggak ngerepotin kok. Ini kan demi kesehatan kamu. Kamu pakai jaket aku ya," Rion melepas jaket bombernya. Lalu mengenakannya kepada Grizelle.
"Aku balikin kapan?" tanya Grizelle.

"Zel, rumah kita deketan. Ngapain kamu bingung sih?udah ya kita sekarang pulang," Rion mengacak-acak puncak kepala Grizelle sambil tersenyum manis. Setelah itu mengenakan helm, dan menyalakan motornya. Melaju dengan kencang.

*******

Mereka pun sudah sampai didepan gerbang rumah Grizelle. Grizelle pun turun dan melepaskan helm yang dikenakannya.

"Thankyou ya Rion," Grizelle berterimakasih.
"Iya sama-sama. Cepetan masuk ya, bersihin diri dulu. Makan jangan sampai telat, terus minum obat yang aku kasih tadi," Rion mengingatkan Grizelle.

"Iya Rion. Bawel banget kamu, aku nggak lupa kok. Kamu khawatir banget aku sakit?" tanya Grizelle.
"Grizelle, kamu kan teman aku. Ya jelas aku khawatir lah, aku nggak mau kamu kenapa-napa," ucap Rion sambil memegang pipi Grizelle.

Jleb!
"Ini beneran kita cuma temenan Rion?lo terlalu manis, gue terlanjur sayang sama lo," batin Grizelle. Dia ingin lari saja dari kenyataan ini.

Meskipun perasaannya sakit, dia berusaha terlihat baik-baik saja. Lalu menjawab apa yang dikatakan Rion dengan senyuman.

"Makasih ya Rion. Permisi, aku masuk dulu," ucap Grizelle.

"Iya. Bye Grizelle," Rion melambaikan tangannya.
"Iya, bye," Grizelle pun masuk kedalam rumahnya.

Saat Grizelle membuka pintu rumahnya dia terkejut tidak dikunci. Dan ternyata diruang tamu, mamanya sedang duduk menonton tv.

"Grizelle udah pulang yaa.. eh, kamu kok pucat banget anak mama," ucap mamanya saat melihat wajah Grizelle yang sangat pucat.
"Iya ma. Grizelle nggak enak badan, mungkin terlalu stres sebentar lagi Ujian Nasional," jawab Grizelle.

SAILORMOON [ Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang