Empat Puluh✨

27 3 0
                                    

Satu bulan kemudian, Felicia menjalin hubungan dengan Gio. Padahal statusnya masih berpacaran dengan Rion dan masih berbincang dengan Rion walaupun hanya melewati telfon. Felicia tidak tahan dengan namanya LDR, dia butuh seseorang yang selalu ada didekatnya. Dan Gio, dia selalu menemani Felicia dimanapun Felicia berada. Kali ini Felicia benar-benar jahat, dia akan memberitahu hal ini jika Rion membuatnya dirinya kesal nanti.

"Sayang," panggil Gio.
"Eh, iya apa?" Felicia menoleh ke arah Gio, lalu meletakkan hpnya di meja.
"Kita ngedate loh. Kamu malah sibuk sama handphone mulu," protes Gio.

"Ya sorry.. ini aku lagi bales chatnya Rion," jawab Felicia dengan santai.
"Kamu tuh ya!" Gio menjadi geram.
"Kenapa?" tanya Felicia.

"Pakai kenapa lagi. Kamu kapan putus sama dia?katanya sayang sama aku, tapi kenapa kamu nggak putusin dia aja?Aku nggak tahan kalau gini terus," kata Gio.
"Sayangg!sorry. Secepatnya aku bakalan putusin dia kok," Felicia menggenggam kedua tangan Gio.

"Beneran ya?"
"Iya sayang," Felicia mengangguk sambil menebar senyum manisnya.
"Sini peluk," Gio merentangkan tangannya.

Felicia beranjak dari kursi, lalu pindah duduk di samping Gio. Mereka pun berpelukan.
"I love u!!" bisik Felicia.
"Love you too," jawab Gio.

*********

Memberi kerenggangan pada hubungan, membuat Rion sedikit tenang. Menurutnya, kini Felicia sudah mulai memahami dirinya. Rion sekarang sudah fokus dengan kuliahnya serta pekerjaan paruh waktunya.

Sekarang jam kuliah Rion telah selesai, dan kebetulan dia sedang libur bekerja. Akhirnya dia pun mengajak Arya untuk bertemu di restoran.

"Arya," panggil Rion.
"Hah?" respon Arya.
"Si Izel masih disini apa belum ya?abisnya gue intip rumahnya sepi bener kayak hidup lu," kata Rion.

"Aelah, lo lagi nanya apa ngeledek sih?Gini, Grizelle sama mamanya tuh lagi sibuk ngurusin pertunangan. Mereka nginep dirumahnya Daffa untuk sementara waktu. Emang lo nggak chattingan sama sekali sama dia?" tanya Arya.
"Enggak, nggak enak gue sama si Grizelle. Tapi 2 hari kemarin gue udah ketemu dia sih," ucap Rion.

"Dia bilang apaan?nggak marah kan dia?" Arya memastikan.
"Dia minta ke gue ngasih hadiah pertunangan lebih awal. Yaitu ngehabisin waktu sama dia kayak dulu," jawab Rion.

"Parah!hatinya Grizelle lembut banget," Arya geleng-geleng kepala.
"Kira-kira sekarang dia ngapain ya?" tanya Rion tiba-tiba.

"Tadi katanya lagi fitting baju, di butik punyanya Daffa. Nggak tahu gue dimana," jawab Arya.
"Oh lagi sibuk," Rion ber-oh ria.
"Iya."
Tiba-tiba handphone Rion berdering, dia pikir itu dari Grizelle. Dia pun cepat mengangkatnya, dan ternyata dari adiknya sendiri.

Panggilan suara masuk "Audrey"
Audrey : Assalamualaikum abang!
Rion      : Waalaikumsalam, apaan?
Audrey : Buruan pulang, dicariin mama sama papa.
Rion      : Buru-buru banget?
Audrey : Iya abang!cepat!nanti marah!
Rion      : Yaudah iya. Ini pulang.
Panggilan suara berakhir...

"Laundry kenapa heboh banget?" tanya Arya, karena suara Audrey terdengar begitu keras meskipun Rion tidak menyalakan speaker.

"Nggak tahu, katanya gue dicariin bokap sama nyokap gue. Yaudah gue pulang dulu ya bro!" Rion pamit sambil membereskan barang-barangnya.
"Yoi, hati-hati!nggak usah buru - buru," ujar Arya.
"Siap bro!" teriak Rion.

Di perjalanan pulang, Rion terburu-buru. Dia bingung, ada apa dengan mama dan papanya sampai Audrey jadi heboh seperti itu. Sampai di rumah, suasana hening mama dan papanya sudah duduk di ruang tamu sambil menatap Rion dengan datar.

"Rion pulang, ma. Pa," ucap Rion dengan hati-hati.
"Sayang sini duduk dulu," ucap mamanya memberi kode untuk duduk di sampingnya.
"Iya ma," Rion menurut lalu duduk di samping mamanya. Sesi pertanyaan dari mereka pun dimulai.

"Rion," panggil papanya.
"Iya pa?"
"Kamu masih pacaran sama Felicia?" tanya papanya, raut wajahnya sangat serius. Membuat Rion jadi keringat dingin.

"Masih pa," Rion mengangguk.
"Lebih baik kamu putusin dia," ucap Papa Rion dengan to the point membuat Rion benar-benar terkejut akan ini.
"Hah?tapi kenapa pa?" Rion meminta penjelasan.

"Gini sayang. Coba cerita ke mama sama papa, kamu selama berapa bulan pacaran 4 bulan ya?ada masalah apa aja?" tanya mamanya.
"Lumayan banyak sih ma," jawab Rion.
"Coba sebutin yang kamu ingat."

"Dia pengen aku nyamperin terus ke Bekasi, dia nggak tahan ldr. Terus, dia marah kalau nggak aku kabarin. Oh ya, dia pernah marah waktu uangku habis," Rion menceritakan semuanya.

"Oh pantesan aja ya. Mama lihat tabungan kamu berkurang terus, kamu juga jarang kerja. Jadi karena Felicia?jabanin dia nyamperin kesana?" kata mamanya.
"Iya mama. Maaf," Rion menundukkan kepalanya. Merasa bersalah kepada kedua orang tuanya.

"Nak, Felicia itu perempuan nggak baik nak. Mending putusin aja," ucap papanya.
"Tapi aku masih sayang pa," ucap Rion dengan wajahnya yang sendu.

"Gini, nggak apa kamu masih hubungan sama dia. Tapi coba kamu pelan-pelan lupain dia. Anggap aja teman," imbuh mamanya.
"Insyaallah ma. Rion bakalan coba," kata Rion.

"Berusaha ya?nggak baik tahu perempuan gitu. Namanya nggak bisa menghargai laki-laki, baru pacaran aja udah gitu. Apalagi nikah?" kata papanya.
"Oh iya pa, aku juga pernah dikode sama mamanya Feli," sambung Rion.

"Dikode apa kamu?"
"Buat cepat nikahin Feli," jawab Rion malu-malu.
"Astaghfirullah," ucap mamanya dan papanya secara bersamaan.
"Kenapa?" Rion bingung.

"Umur kamu masih muda Rion, hidup kamu masih panjang. Makanya kalau cari pacar yang lebih muda aja!dia ketuaan," kata papanya.
"Iya pa," Rion benar-benar pasrah.
"Yaudah istirahat sana kamu. Nanti malam ikut mama sama papa," ujar papa Rion.

"Kemana pa?"
"Bantu keluarga Grizelle, persiapan acara pertunangan."
"Oh iya pa. Yaudah Rion ke kamar dulu," pamit Rion.
Mereka pun mengangguk.

Ketika Rion masuk ke kamar, dia terkejut adiknya sudah menunggu dirinya di dalam kamar. Dia duduk layaknya patung tadi.

"Audrey?!!" Rion terkejut.
"Abang!!!lo nggak apa bang?" Audrey khawatir.
Rion menghela nafas, meletakkan barangnya ke meja lalu menghempaskan tubuhnya ke kasur.

"Berusaha baik-baik aja," jawabnya.
"Ih abang!serius!gue takut soalnya tadi," ucap Audrey.
"Nggak apa. Gue cuma disuruh putus aja kok sama Felicia," jawab Rion.

"Tuh kan bang!gue juga bilang gitu kemarin-kemarin. Tapi setelah dia nyakitin lo dengan berbagai macam hal, lo tetap suka sama dia bang?" kata Audrey.
"Entah, antara suka nggak suka. Gue sebenarnya risih banget diatur-atur, lo tahu sendiri kan gue orangnya kayak gimana?tapi, gue sayang sama dia. Dia cinta pertama gue," kata Rion.

"Bang, kalau lo udah merasa nggak nyaman sama dia, putusin. Dia bilang bang Rion jahat?biarin bang. Lebih jahat lagi kalau bang Rion nyiksa perasaan bang Rion sendiri," Audrey memberikan wejangan untuk abangnya yang sedang dilanda galau.

Mendengar itu, Rion langsung menatap Audrey lekat-lekat. Sambil mencerna dan memikirkan apa yang dikatakan Audrey barusan.

Hai guys!gimana puasanya?
Lancar kan? hehe..
Sorry ya baru bisa up, karena kemarin lagi nggak mood😭.
Semoga di part ini kalian suka, dan bisa menemani kalian selama masa karantina ini #dirumahaja dan selama puasa.
Jangan lupa follow,read, vote, dan comment yaw..
Butuh kritik dan saran yang membangun.
Thankyou..

- Happy Reading ☺ -

SAILORMOON [ Completed] Where stories live. Discover now