Chapter Tiga

168K 29.7K 20.7K
                                    

P E M B U K A A N

P E M B U K A A N

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Toxic tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan RL visualnya•

⚠️Bijaklah dalam berkomentar⚠️

***

"Bar! Kolor lo yang gambar minion mana? Pinjem dong, gue mager pulang."

Akbar meletakkan buku paket Biologi yang tengah ia baca. Cowok itu menatap tanpa ekspresi ke arah Mia yang tengah membongkar isi lemari pakaiannya. Selain tidak punya malu, Mia ini juga tipe manusia tidak tahu diri. Bisa-bisanya cewek itu bertingkah seperti sedang di rumah sendiri. Lihat saja sekarang pakaian yang awalnya tertata rapi di lemari, kini berserakan di lantai.

Tidak ingin Mia mengacau semakin jauh, Akbar melangkah cepat mendekatinya. Ia membungkuk untuk memungut kolor minion yang Mia cari. "Buta mata lo?" Sedetik setelah mengatakan itu, Akbar melempar kolor di tangannya ke wajah Mia.

"Padahal tadi nggak ada. Kok bisa jadi ada, ya? Btw, gue pinjem ini. Risih gue pake jeans panjang dari tadi."

"Kayak gue risih liat lo di sini."

Mia mengerucutkan bibirnya. Ditatapnya pakaian Akbar yang berserakan di lantai. Mencari-cari mana yang sekiranya cocok untuknya. Pilihannya jatuh pada kaus putih polos. "Pinjem yang ini juga," ucapnya mengangkat kaus yang ia pilih. Sebelum Akbar menyemprot dan menyuruhnya merapikan kekacauan yang sudah ia buat, Mia berlari ke arah kamar mandi.

Sudah lelah menghadapi Mia, Akbar hanya bisa menghela napas lalu memunguti pakaiannya dan menata kembali di lemari. Selesai dengan itu, Akbar melangkah ke luar kamar menuju dapur guna membuat menu makan malam ala kadarnya untuk Mia. Mi instan adalah jalan ninjanya. Sembari menunggu air mendidih, Akbar menuang bumbu ke dalam mangkuk dan memotong sosis.

"Akbar! Lo harus liat ini!" teriak Mia dari kamar. Tak lama kemudian, cewek itu muncul dan berlari ke arah Akbar. Ponsel di tangannya ditunjukkan pada Akbar.

"Gue udah punya gebetan baru dong. Lo kenal Leo nggak? Katanya sekolah di Wijayakusuma. Berarti satu sekolah sama lo, kan? IPS 1."

Leo? Akbar membuka rekapan data murid SMA Wijayakusuma di otaknya. Ia tahu siapa Leo. Cowok itu juga pernah satu kelas dengannya saat kelas VIII.
Pernah jadi jamet saat SMP.
Fungsi otak 41%.
Visual setelah glow-up dan meninggalkan dunia perjametan, 63%
Pengalaman soal cinta 91%
Gen buaya 77%

"Kenal," jawab Akbar singkat. Ia meniriskan mi dan mulai menyusun strategi perang. Meski tidak dekat dengan Leo namun Akbar sedikit tahu tentang cowok itu.

"Gimana orangnya, Bar? Foto profilnya oke juga. Sama gue cocok nggak?"

"Cocok. Cocok buat bahan bully-an maksudnya."

ToxicWhere stories live. Discover now