25 - MUNDUR

600 121 41
                                    

ALVABETH BY VALENT JOSETA

Instagram : @valentj8 & @hf.creations

****

"Oh, jadi Alva gitu sekarang!" tuduh Leo tepat ketika Alva memasuki kelasnya, mengkoor satu kelas untuk ikut menoleh pada Alva dan menatapnya menghakimi.

Alva mengangkat satu alisnya dengan santai. Dia jelas tahu, semua orang pasti mempertanyakan apa hubungannya dengan Gamma.

"Jelasin," titah Kevin setelah Alva duduk di sebelahnya. Leo pun langsung membalikkan kursinya tak mau tertinggal info penting dari sang ketua OSIS.

"Biasa aja dulu, dong. Menghakimi banget lo pada," ujar Alva santai namun tajam seraya menatap Kevin dan Leo bergantian.

Kevin dan Leo menatap Alva semakin intens, belum dan tidak akan pernah puas dengan jawaban Alva sebelum lelaki itu menceritakan semuanya.

"Althea Gamma. Kelas sepuluh B. Mau tahu apalagi?" tantang Alva dengan entengnya.

"Siapanya lo?"

"Bisa kenal dimana?"

"Bagi nomor HP-nya!"

Alva mendadak melotot tak santai mendengar seruan Kevin yang terakhir. "Nggak," tolaknya cepat.

Kevin tersenyum miring. "Cie, siapa tuh sampai nggak mau bagi-bagi nomor HP?" godanya sembari menaikturunkan alis.

Anehnya, Alva malah tersenyum. Walaupun lelaki itu masih pintar menyembunyikan reaksi salah tingkahnya, tetap saja Kevin dan Leo bisa menangkapnya.

"Gitu ya lo sekarang sama sahabat sendiri. Masa Betha tahu, tapi gue sama Kevin nggak." Kini giliran Leo yang mengomel.

"Kenapa bawa-bawa Betha?" Alva mendadak tidak bersemangat, mengingat gadis itu harus ia jauhi mulai hari ini.

"Apa fungsinya sahabat kalau gini?" Leo mendadak serius menuntut penjelasan Alva.

Alva tersenyum hambar. "Iya deh gue cerita," jawab Alva akhirnya mengalah. Alva pun menceritakan ceritanya sejak putus dari Betha sampai dia kecelakaan dan semua yang Betha katakan kemarin. Tentu saja belum tentang Gamma.

"Betha bisa insecure juga ya hidupnya. Gue kira cewek cantik hidupnya mulus," komentar Kevin sejujur-jujurnya.

"Terus lo mau-mau aja nih jauhin Betha? Menyerah gitu aja?" Leo menanyakan respons Alva.

Alva menggedikkan bahunya. "Gimana lagi?"

Leo ikut menggedikkan bahunya. "Perjuangin lah. Terus Althea itu gimana?" tanyanya.

"Gamma aja," jawab Alva mengoreksi. "Teman curhat aja sih," lanjutnya seadanya.

"Teman curhat tapi masuk sekolah gandeng-gandengan?" timpal Kevin tak terima. Alva benar-benar harus menceritakan semuanya jika sudah bersama dua manusia ini.

Alva menghela napasnya sedikit kasar. "Dia yang bantu gue waktu ketemu bokap di jalan. Dia tahu semua tentang keluarga gue, masa lalu gue, tentang Betha juga."

"Secepat itu?" Leo sedikit tercengang mendengar cerita Alva. "Lo baru kenal dia 'kan?"

Alva hanya mengangguk mengiyakan. Toh, memang begitu nyatanya. Ia baru mengenal Gamma selama beberapa bulan.

"Tapi," sela Alva memberi pembelaan, "gue nyaman aja gitu sama Gamma. Cerewet sih, tapi pendengar yang baik dan dewasa banget."

Sekarang Leo dan Kevin saling berpandangan. Menurut teori, nyaman itu awal dari rasa sayang. Setuju?

ALVABETHWhere stories live. Discover now