31 - DISKUSI

528 111 64
                                    

ALVABETH BY VALENT JOSETA

Part hari ini latihan sebelum part 35 ya!

Mana yang katanya kangen sama Alva-Betha? Ayo absen duluu, kasih akuu hati warna unguu! 💜😜

Intinya, siap-siap baper ya kawan-kawan! Tapi, harapannya jangan ketinggian, nanti kalo jatoh sakit, hehe. Happy reading!

Instagram : @valentj8 & @hf.creations

****

Di sini Alva dan Betha sekarang. Menyusuri lorong penuh toko buku bekas. Kata Alva dirinya sudah membeli buku persiapan olimpiade keluaran terbaru, tetapi untuk persiapan akan lebih baik mengerjakan latihan soal dari tahun-tahun sebelumnya juga.

"Olimpiadenya kapan, Al?" tanya Betha di sela-sela fokusnya memperhatikan sepatu mereka yang berjalan beriringan.

"Masih semester depan," jawab Alva, "tapi kali ini tingkat nasional."

Betha mengangguk mengerti. Senyumnya kembali terbit sembari menatap Alva kagum. Lelaki yang pernah dan masih ia sayangi ini memang layak dikagumi banyak perempuan. Mungkin memang Betha seharusnya mundur agar Alva mendapatkan seseorang yang lebih layak mendampinginya.

"Tha," panggil Alva berubah serius.

"Ya?" tanggap Betha seraya menoleh menatap lelaki di sampingnya.

"Kamu udah kepikiran jurusan kuliah?" tanya Alva sekenanya. Ia ingin pembicaraan malam ini jauh dari tentang hubungan mereka dan permasalahan yang ada. Biar sore ini perbincangan tetap ringan. Layaknya perbincangan anak SMA dengan temannya pada umumnya.

Betha bergumam, baru terpikirkan hal ini sekarang. "Udah ada beberapa pilihan. Kamu sendiri?"

"Aku belum tahu pastinya, tapi kemungkinan besar ambil bisnis atau mungkin sesuatu yang berhubungan sama Kimia."

"Jauh ya dari bisnis ke Kimia." Betha terkekeh pelan.

"Ya, bisnisnya tentang Kimia," tambah Alva menyimpulkan.

"Bikin bom?" tanya Betha polos diiringi tawa renyah. Tawa yang selalu Alva rindukan.

Alva ikut tertawa sembari menggelengkan kepalanya. "Pilihan kamu apa aja?" tanya Alva balik.

Betha bergumam lagi. Jujur, Betha masih sangat ragu-ragu menjawab hal ini karena keinginannya masih belum pasti. Ditambah lagi orang tuanya ingin jurusan yang berbeda dengan yang ada di pikirannya.

"Sejujurnya aku lebih suka belajar tentang bumi dan lingkungan, mungkin berkaitan dengan Biologi juga bisa, tapi mama sama papa lebih menyarankan untuk ambil akuntansi atau sesuatu yang berhubungan sama kantor," jawab Betha jujur, "Menurut kamu, gimana?" tanya Betha meminta saran.

"Cari yang benar-benar kamu suka aja," jawab Alva ringan.

Betha mengangguk. Sedikit kurang puas dengan jawaban Alva, tapi lelaki itu memang benar. Mungkin semua orang akan menjawab serupa jika menghadapi pertanyaan itu.

"Rencananya mau masuk universitas swasta atau negeri?" tanya Alva lagi.

"Aku nggak terlalu ngejar masuk negeri sebenarnya, tapi akan aku usahakan biar mama sama papa senang," jawab Betha seraya tersenyum menatap Alva.

Alva membalas senyum Betha. "Kalau bisa dapat yang terbaik, kenapa harus yang biasa aja, 'kan?"

Betha tahu maksud Alva adalah tentang universitas, tapi entah kenapa pikirannya berkelana pada hal lain. "Tante Nadia sama Cory apa kabar, Al?" Betha memilih mencari topik lain.

ALVABETHWhere stories live. Discover now