83 - HAMPIR MENYERAH

512 101 91
                                    

ALVABETH BY VALENT JOSETA

Haaaiiii! Siapa yang udah liat spoiler di Instagram @hf.creations? Kalau belum tolong dilihat dulu, difollow sekalian 😆

Selamat membaca! 💜💜

Instagram : @valentj8 & @hf.creations

****

Delta menghela napasnya. Entah apa yang dia pikirkan selama setengah jam ke belakang, karena nyatanya lelaki itu tidak melakukan apapun selain menatap langit-langit kamarnya. Detik berikutnya setelah dia menghela napas, ponselnya berbunyi. Delta bergerak meraih benda pipih itu dari atas nakasnya.

Bethanny Alvirena : Gue baru sampai rumah.

Harusnya Delta senang karena Betha memberi kabar duluan setelah rapat OSIS, tapi sekarang dia malah termenung menatap layar ponselnya sampai meredup sendiri. Mungkin dirinya teringat sudah beberapa hari ini tidak pernah mengirim pesan duluan pada gadis itu.

"Bang," panggilan Gamma dari luar kembali menyadarkan Delta.

"Kenapa, Cil?" Delta bangkit dari tempat tidurnya lalu membuka pintu kamarnya. Dia tidak mendapati Gamma di lorong kamar mereka, sehingga Delta putuskan untuk turun dan mengecek dapur.

Dugaan Delta tidak meleset, gadis itu sedang berkutat dengan beberapa wortel dan air kaldu di atas panci. "Kenapa?" tanya Delta ulang.

"Kayaknya gasnya habis," jawab Gamma to the point.

Delta mengecek tungku kompor yang memang tidak mengeluarkan api kemudian memutar knop untuk memastikan kompornya benar-benar mati. Lelaki itu kemudian membuka lemari di bawah kompor dan mengeluarkan tabung gas dari dalam sana.

"Bukannya lo bisa ganti gasnya sendiri?" tanya Delta sambil membuka segel dari tabung gas yang baru.

"Kalau ada Abang, kenapa harus sendiri?" jawab Gamma tanpa beban, "Lagian, ngapain sih di kamar terus?"

Delta menggeleng. "Nggak ngapa-ngapain."

Gamma terkekeh mengejek. "Abang kayak nggak ada semangat hidup menjalani minggu ini. Kenapa, sih? Tolong, Gamma penasaran banget ini," celotehnya panjang lebar.

Delta bergeming. Benar-benar belum ada yang tahu apa yang terjadi antara dirinya dan Betha hari minggu kemarin dan Delta pun enggan bercerita pada siapapun.

"Soal Kak Betha, ya?" tembak Gamma.

Delta tersenyum miring kemudian mendorong tabung gas yang sudah siap dipakai kembali ke dalam lemari dan menutup pintunya. "Nggak kenapa-napa, Bocil," jawabnya sangat tidak meyakinkan.

Gamma mengangkat kedua bahunya. "Kalau Gamma bilang Gamma lagi berantem sama Kak Alva, Abang jadi mau cerita nggak?"

"Lo lagi berantem sama Alva?" Delta menatap Gamma serius.

Gamma membalas tatapan Delta sebentar sebelum kembali fokus pada masakannya. Dari tatapannya saja Delta tahu kalau apa yang dikatakan gadis itu serius.

"Kenapa?' tanya Delta penasaran.

Gamma tersenyum pasrah. "Kalau Kak Alva butuh cewek yang tulus, Gamma berani maju paling depan, Bang. Tapi, kalau Kak Alva butuhnya Kak Betha, Gamma bisa apa?" jawabnya penuh makna.

Deg. Delta memejamkan matanya, merasakan dengan jelas bagaimana sakit dan tulusnya Gamma sampai gadis itu bisa mengatakan kalimat tadi dengan lancar. Lelaki itu bergerak memeluk Gamma dari belakang.

ALVABETHМесто, где живут истории. Откройте их для себя