48 - SAHABAT

512 119 60
                                    

ALVABETH BY VALENT JOSETA

Siap" ya, karena mulai dari part hari ini kalian akan lihat sisi lain dari seorang Alva 😉

Happy reading! 💜

Happy reading!

Instagram : @valentj8 & @hf.creations

****

"Bantuin gue, Bro! Dikeroyok nih gue."

"Ini juga ada musuh. Mending lo bantuin gue dulu."

"Mana bisa! Aduh, sekarat gue."

"Tower-nya tinggal setengah lagi. Yah, mati!"

Leo merebahkan tubuhnya setelah melihat hero-nya tergeletak tak berdaya disusul tulisan DEFEAT yang terpampang jelas di layar ponselnya. Kevin melangkah dan meneguk air minumnya setelah melempar ponselnya untuk ikut rebahan di samping Leo.

"Sahabat lo nggak jawab-jawab chat nih, padahal udah dibaca," ujar Leo sambil membalas beberapa pesan yang masuk ke ponselnya.

Leo memang sempat menghubungi Alva tadi untuk mengingatkan lelaki itu pada rutinitas mereka setiap selesai ujian – berkumpul di rumah Kevin. Sudah sangat lama mereka tidak quality time bertiga seperti ini, apalagi sejak Alva pacaran dengan Betha. Sekalipun berkumpul, Alva pasti lebih fokus meladeni pacarnya. Baru beberapa minggu belakangan lelaki itu kembali ingat kalau dia punya sahabat dan meluangkan waktu lebih banyak untuk melakukan keseruan bersama Kevin dan Leo.

Kevin duduk di samping Leo dan mengambil ponselnya. "Paling juga lagi sama Betha," jawab Kevin tak acuh.

Leo melempar bantal seenaknya ke arah Kevin. "Udah putus! Lo lupa atau nggak ingat?" balasnya sewot.

"Memangnya lo nggak sadar kalau mereka masih saling sayang?" sahut Kevin lebih sewot.

Untuk kedua kalinya Leo melempar peralatan tidur Kevin ke arah sang pemilik, kali ini guling. "Ya... iya. Tapi, Alva udah pacaran sama Gamma!"

Kevin memeluk guling yang dilempar Leo lalu menatap lelaki itu dalam. "Jujur sama gue," todong Kevin mendadak serius, "Lo lebih suka Alva sama Gamma atau sama Betha?"

"Gamma," jawab Leo singkat nan enteng.

Kevin mendelik tak terima. "Gue lebih suka Betha. Gamma polos banget," jujurnya.

Leo menyimpan ponselnya lalu menatap Kevin serius. "Lo nggak ngerti sama pertanyaan sendiri atau gimana? Gue bukan nggak suka orangnya. Betha baik, asyik, cantik lagi, banget malah. Cuma gue lebih suka hubungan Alva sama Gamma. Menurut gue, lebih seimbang aja gitu. Ya, walaupun kita belum kenal Gamma lebih jauh."

"Tapi, benar juga sih, sejak pacaran sama Gamma, Alva jadi lebih sering ngumpul sama kita kayak waktu SMP." Kevin manggut-manggut.

"Labil!" Leo tak segan sekali lagi melempar guling kecil tepat mengenai kepala Kevin.

"Jadi mabar nggak?"

Leo dan Kevin sama-sama tertegun melihat kehadiran Alva di ambang pintu dengan nada datar dan wajah kusutnya. Mereka bahkan tidak mendengar suara motor lelaki itu tadi.

"Sejak kapan lo di situ?" Kevin menyudahi acara tatap-tatapan tidak jelasnya dengan Leo.

Alva mengangkat sebelah alisnya. "Baru beberapa detik." Lelaki itu melangkah masuk dan mengambil duduk di karpet dekat kasur Kevin. "Ayo mabar. Invite gue."

ALVABETHWhere stories live. Discover now