ALVABETH BY VALENT JOSETA
Belum terlambat ya kalo aku bilang,
HAPPY VALENTINE! 😉
Sejujurnya, aku nggak pernah rayain Valentine, kalo kamu?
Selamat membaca! 💜
Instagram : @valentj8 & @hf.creations
***
Rintik hujan semakin deras terdengar sesaat setelah Betha menutup gorden jendela kamarnya. Gadis itu mendengus pelan. Dia memang tidak berencana untuk langsung tidur karena masih pukul sembilan. Tapi, Betha harus mulai membayangkan apa yang akan dia lakukan jika hujannya tidak berhenti sampai larut malam.
Betha baru saja mendudukkan dirinya di atas kasur ketika memorinya kembali berputar pada kejadian beberapa jam yang lalu. Gadis itu termenung beberapa saat, menyadari ada hal lucu yang terjadi pada dirinya. Iya, kalimat-kalimat yang ia ucapkan pada Alva beberapa waktu lalu tidak lagi terasa sebagai sebuah kebohongan. Betha bahkan merasa dirinya cukup berhasil saat bisa meminta pada Alva untuk jaga jarak tanpa mata yang berkaca-kaca. Dan sekarang, Betha tengah tersenyum mengingat semua itu.
Sebuah notifikasi yang masuk ke ponselnya menginterupsi lamunan Betha. Gadis itu lanjut tersenyum saat membaca pesan singkat yang membuat ponselnya berbunyi.
Delta Elenio : Tha, diajak Valentine's dinner mau nggak?
Bethanny Alvirena : Sama siapa?
Delta Elenio : Sama gue, lah!
Bethanny Alvirena : Ehehe, ayok :)
Delta Elenio : Eh? Serius nih?
Bethanny Alvirena : Gue punya ide
Delta Elenio : Apa?
Betha memilih untuk tidak menjawab lagi setelahnya. Gadis itu menekan logo telepon di bagian kanan atas kolom pesan mereka dan menunggu nada sambungnya terputus.
"Jantungan gue ditelepon duluan sama lo." Bukan sebuah sapaan yang pertama kali Betha dapatkan.
Betha tertawa puas mendengar omelan Delta. "Maaf, Kawan!" ucapnya ceria sambil merebahkan tubuhnya dengan posisi telengkup.
"Ide apa?" tanya Delta tanpa basa-basi.
"Hm, tadi gue baru ketemu Alva."
Delta mengangguk mencoba biasa saja. "Okay, terus?"
"Gamma minta putus."
Mata Delta membelalak. Percayalah, ini informasi baru untuk Delta. Gamma benar-benar tidak bercerita apapun sejak pulang dari pertemuannya dengan Alva kemarin ini. Tapi, dari sikap Gamma, Delta tahu hubungan mereka semakin tidak baik-baik saja.
"Terus gimana, Tha?"
"Gue nggak tanya cerita lengkapnya. Alva juga nggak cerita banyak. Tapi, kayaknya kita bisa lakukan sesuatu untuk membantu mereka."
"Hah?" Delta tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar. "Kita bantu mereka? Dalam rangka?"
Betha mengangguk walaupun Delta tidak bisa melihatnya. "Gini ..." Gadis itu mengubah posisi tubuhnya, duduk bersandar sambil memeluk boneka beruangnya. "Gue kenal Alva udah sangat lama dan gue tahu banget gimana Alva kalau sayang sama orang."
"Lalu?"
"Ya ... singkatnya gue bisa lihat kalau Alva sebenarnya mulai sayang sama Gamma."
"Panjangnya?"
YOU ARE READING
ALVABETH
Teen Fiction"Lo anak IPA, belajar Fisika, 'kan? Selamanya akan selalu ada Betha di antara Alva dan Gamma." **** Kata orang, jatuh cinta itu harus siap sakit hati dan melepaskan. Hal itu dialami oleh Alva, lelaki cuek dengan jiwa kepemimpinan tinggi dan berbagai...
