Pt. 2| No Name

973 73 2
                                    

Hazel POV

Aku berhasil menelepon keluarga Cait. . mereka akan segera sampai dirumah sakit. Aku benar-benar masih shock atas kepergian Caitlyn. Mungkin aku baru saja bertemu dengannya hari ini,entah kenapa Caitlyn adalah sosok wanita yang baik menurutku. Aku masih berpikir bagaimana bisa seorang wanita hamil berada dalam posisi kecelakaan seperti itu sendirian. Aku teringat saat aku melihat sebuah pecahan botol whiskey didalam mobil Caitlyn. Aku sebenarnya curiga,karna si pengemudi menghilang tanpa jejak. Tapi bagaimana pun aku merasa bersyukur karena berhasil membantunya keluar dari kematian tragis didalam mobil itu bersama bayi yang dikandungnya. Aku menatap baby Ethan disebrang kaca pembatas ruangan khusus bayi. Ia terlihat pulas tertidur tanpa tau ibunya telah tiada. Kedua mataku berkaca menatap baby Ethan,aku benar-benar telah menyelamatkan nyawa bayi kecil itu.

Aku menoleh saat dua petugas polisi mendatangiku.
"Selamat siang nona. . apa benar anda berada dilokasi kejadian bersama korban?" ucap polisi itu.

"Ehmm yes,sir. . " ucapku singkat.

"Bisa ikut kami sebentar ke kantor polisi pusat,kami hanya akan meminta beberapa keterangan dari anda" ucap polisi itu lagi. Aku pun mengangguk.

"Of course sir . ." aku pun mengikuti kedua petugas menuju mobil polisi. Salah satu petugas mengatakan,kalau mobil yang kutinggalkan sudah dibawa ke kantor polisi setempat.

Tentu saja,aku akan menjelaskan secara detail apa yang telah terjadi. Namun Sebelum beranjak dari ruangan bayi,aku sempat menoleh dan tersenyum pada baby Ethan. Mungkin ini terakhir kalinya aku melihat bayi itu. Semuanya kuserahkan pada keluarga Caitlyn untuk bisa merawatnya.
'Goodbye baby Ethan. . ' ucapku pelan.

A couple hours later...

Police Station

Setelah selesai memberikan pernyataan mengenai kecelakan di Palisades Intersate Parkway kepada petugas polisi. Akhirnya mereka memperbolehkanku pergi,karena aku murni membantu korban kecelakaan. Aku sempat meminta pihak kepolisian menjaga privasiku dengan tidak memberi tahu namaku apabila keluarga korban bertanya. Aku pun sempat memberikan ponsel milik Caitlyn pada petugas agar diberikan kepada keluarga terdekat Caitlyn.

Aku melangkahkan kakiku keluar kantor polisi dengan raut wajah lelah dan terus termenung mengingat ucapan terakhir Cait padanya. Aku membuka pintu bersamaan dengan beberapa orang pria berpakaian jas rapih membuka pintu disebelahku. Tatapanku bertemu dengan salah satu pria yang bisa kubilang berwajah cukup tampan. Namun aku tak menggubris dan terus berjalan menuju mobilku.
Melajukan kembali mobilku menuju Manhattan.

Aku hanya berharap Caitlyn bahagia bersama Tuhan. Dan putranya bisa tumbuh menjadi anak yang kuat seperti ibunya.

|||||||

Pria itu menatap nanar tubuh seorang wanita yang tak lagi bernyawa. Tangannya membelai lembut sisi wajah wanita itu. Hatinya terasa sangat sakit saat menatap wanita yang dicintainya telah tiada. Kedua matanya terpenjam menahan emosi dan tangis. Sebelah tangan mengepal keras.

"I'm really sorry Cait. . aku telah gagal melindungi kalian." ucap pria itu kemudian menutup kembali kain putih hingga menutupi wajah Caitlyn.

"Aku akan segera membalaskannya untukmu Cait. . siapapun dia yang telah melukaimu dan membuat kalian seperti ini" tatapan pria itu menajam,amarah penuh dendam yang kini ia rasakan.

"Anda Mr. Dave Clarke keluarga Mrs. Caitlyn Williams?" ucap seorang dokter didepan pintu. Dave dan Riley serta dua pengawalnya pun menoleh.

"Kau dokter yang menangani Cait?" tanya Dave.

A Perfect PictureWhere stories live. Discover now