Pt. 42| The Special One

471 32 7
                                    

*Mohon koreksi untuk typo atau alur yang gak oke ya. Seperti biasa cuma sekali edit. Hehehehe

Stay Safe & Stay Healthy ya gais..

Happy Reading..

•••••

Waktu kian berganti. Hampir beberapa bulan sudah dilewati Dave menjalani hidupnya sendiri tanpa kehadiran Hazel. Wanita itu benar-benar pergi jauh darinya,ketempat yang sama sekali tidak ia ketahui. Dan Ethan keponakannya,tinggal dengan aunty Casey di mansion keluarga. Bocah itu tidak banyak berbicara seperti saat bersama dengan Hazel. Bahkan saat bertemu dengannya,Ethan mencoba menghindarinya. Semua benar-benar terasa berbeda saat ini.

Terhitung sudah hampir 8 bulan lamanya setelah kepergian Hazel. Dave sama sekali kehilangan informasi dimana keberadaan wanitanya saat ini...bahkan beberapa orang yang disewanya gagal mendapatkan informasi mengenai Hazel. Dan kota yang ia yakini menjadi tujuan wanita itu,adalah Massachussets.

Rambut-rambut halus mulai menghiasi wajah pria itu. Pikirannya terus diisi oleh Hazel dan Hazel,sehingga ia tidak teelalu memerdulikan penampilannya saat ini. Ia juga terus berharap orang terdekatnya mau mengatakan dimana Hazel. Pandangan pria itu lurus menatap keluar jendela ruangannya. Manhattan mulai memasuki musim hujan dan membuat udara kian dingin.
"Sampai kapan kau akan tetap disini Dave?" suara berat pria dibelakangnya,sontak membuat Dave memutar kursinya.

Riley menatapi santai bos sekaligus sahabatnya itu.
"Aku yakin kau tau dia ada dimana Riley.." ucap Dave tiba-tiba membuat Riley terkekeh pelan.

"Jika iya,aku pun tidak akan mengatakannya padamu. . aku sudah berjanji pada Hazel mengenai ini." balasnya.

Dave mengusap kasar wajahnya lalu beranjak dari tempatnya hendak menghampiri Riley.
"Dammit Riley!! Aku memang orang yang bodoh dan sangat menyesal atas apa yang kukatakan saat itu dan kau lihat sendiri bukan....aku tidak menikahi Selena dan anak yang dikandungnya bukan anakku." tegas Dave.

Riley hanya merespon santai Dave. Pria itu tampak memainkan ponselnya lalu kembali beralih pada Dave.
"Ya ya ya. . .tapi tetap saja,aku tidak bisa mengatakan apapun padamu mengenai Hazel saat ini. Jika kau mau tahu dimana,lakukan dengan caramu yang lain." setelah mengatakannya Riley beranjak pergi meninggalkan ruangan.

Dave kesal sendiri melihat jawaban Riley yang masih kekeh enggan mengatakan apapun mengenai keberadaan Hazel.
Dan selepas kepergian Riley,Dave kembali mengingat beberapa bulan sebelumnya. Saat dimana permainan yang Scott buat sebagai bentuk balas dendam untuknya...berakhir.

Flashback...

Kedua mata wanita itu terlihat begitu sembab karena terlalu banyak menangis. Namun saat pintu lift terbuka,ia langsung memakai kembali kacamata hitam yang dipegangnya. Bergegas menuju salah satu ruangan diujung lorong. Dikejauhan ia bisa melihat sang sekertaris wanita yang tampak sedang fokus, langsung menoleh padanya. Raut terkejut terlihat jelas di wajah wanita itu.

"Apa Dave ada didalam?" tanya wanita itu.

"Uhmm.. Ada nona,tapi sepertinya anda harus menunggu,,Mr. Clarke sedang ada tamu didalam---" belum sempat menyelesaikan ucapannya. Wanita itu yang tidak lain adalah Selena,langsung membuka pintu ruangan. Zoe sendiri mengutuk dirinya sendiri karena tidak berhasil menahan Selena diluar.

Seluruh orang yang tengah berbincang didalam ruangan itu,seketika terdiam dan langsung menoleh bersamaan kearah pintu. Termasuk Dave.
"Alright then everyone. . .sepertinya pertemuan kali ini kita tunda sampai jam makan siang. Saya mohon maaf atas hal ini tuan-tuan." ucap Dave dengan santai. Sedangkan Selena masih diam tak bersuara.

A Perfect PictureWhere stories live. Discover now