Pt. 16|Leave The City

595 45 0
                                    

Flashback Two years ago..

Downtown Seattle,
Washington.

Seattle hari itu tampak begitu cerah. Kota terakhir yang ditinggali Hazel selama beberapa bulan karena tuntutan pekerjaan. Hazel akan kembali menuju Manhattan setelahnya. Wanita itu menuruni taksi yang membawanya kesebuah toko buku yang sekaligus sebuah perpustakaan klasik bernama Elliott Bay Books.

 Wanita itu menuruni taksi yang membawanya kesebuah toko buku yang sekaligus sebuah perpustakaan klasik bernama Elliott Bay Books

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah memasuki perpustakaan itu,ia cukup terkejut melihat betapa besarnya tempat ini. . Hazel berjalan menuju rak bertuliskan fiction novel. Tak lama setelah mendapatkan buku yang diinginkannya Hazel duduk disalah satu kursi panjang seraya menaruh satu buku lainnya diatas meja.

Hazel tidak sendirian dimeja panjang itu,seorang pria tampak duduk dimeja yang sama. Pria itu duduk bersebrangan dengan Hazel. Wajah pria itu tampak serius dan fokus dengan Macbooknya,hingga tak lama kemudian pria itu tak sengaja menoleh pada Hazel yang juga sedang fokus membaca. Sudut bibir pria itu tertarik saat membaca cover buku yang dibaca oleh Hazel.

"Hey nona!! Maaf kalau aku mengganggumu,,tapi apa itu novel karya J.K. Rowling?" tanya pria itu kemudian dengan suara pelan. Hazel langsung menoleh dan berganti menatap buku yang sedari dipegangnya.

"Yeah, Harry Potter and the chamber of secrets . ." jawab Hazel seraya tersenyum kecil pada pria itu. Sebenarnya ia tidak menyukai interaksi dengan pria asing manapun,tapi setidaknya ia mencoba bersikap sopan padanya.

"Bukankah semua novel karyanya sudah dijadikan film?kenapa kau harus susah payah membaca novelnya lagi. ." ucap pria itu lagi. Hazel yang tadinya mencoba kembali fokus membaca,perlahan menghela nafasnya. .mencoba bersabar atas interupsi pria didekatnya itu.

"Yeah,anda betul tuan . . tapi isi novel-novel ini lebih menjelaskan lebih detail tentang perjalanan Harry Potter dibandingkan melalui filmnya dan saya menyukainya,," jelas Hazel seraya menatap manik mata itu. Entah kenapa jantungnya bedebar saat bertatapan dengan pria itu.

"Wow . .okay then, anyways aku juga punya beberapa buku karya J.K. Rowling termasuk buku terakhirnya, Harry Potter and the deathly hallows---" ucapan pria itu tertahan saat menyadari Hazel berpindah tempat duduk. Wanita itu duduk tepat didepannya.

"Kau pasti ingin membohongiku ya,tuan?berapa banyak buku yang kau punya?" selanya dengan wajah penuh rasa penasaran. Pria itu menyandarkan punggungnya seraya tersenyum kecil.

"Uhm.. Kenapa juga aku harus membohongimu,,aku punya semua seri novelnya dan mungkin semua novel itu sudah berdebu saat ini" ucap pria itu.

Tanpa mengatakan apapun,Hazel kembali menatap pada dua buku yang dipegangnya.
"Namaku Scott Mauller,senang berjumpa dengan salah satu fans J.K. Rowling sepertimu. ." ucap pria itu kemudian seraya merapikan Macbooknya.

Hazel mengamati pria didepannya itu dengan penuh rasa penasaran.
"Hazel Burkins . .uhmm novel novel itu,,apa---" wanita tampak ragu melanjutkan ucapannya.

A Perfect PictureWhere stories live. Discover now