Pt. 5| Because of Her..?

867 63 0
                                    

Happy Reading...

Tiga hari sudah setelah kepergiannya dari penthouse Scott,Hazel menutup diri di apartmentnya. Ia bahkan izin tidak bekerja selama tiga hari itu,,bukan tanpa alasan karena pria itu berhasil membuat leher dan lengannya memar cukup parah. Hazel memejamkan matanya sebentar seraya berdiri menghadap jendela yang berembun karena hujan.

"Aku lapar . ." ucapnya seraya membuka mata dan berbalik badan.
Hazel meraih mantel berhoodienya. Hujannya tidak terlalu deras hanya gerimis,lagipula ia akan ke restoran terdekat dari apartmentnya.

Saat akan berbelok hampir saja ia bertabrakan dengan seorang pria yang tampak sedang tergesa-gesa. Pria itu bahkan tak berbicara apa-apa,terus berjalan sesekali melihat kearahnya.

"Ada apa dengan pria itu?" ucap Hazel kemudian melanjutkan langkahnya bersamaan dengan seorang pria berlari lawan arah. Saat hampir sampai,Hazel melihat seorang anak kecil tengah terpaku didepan toko yang akan ia masuki. Hazel mengikuti arah pandang anak itu. Ternyata sebuah tv besar didalam restoran itu sedang menayangkan iklan mainan anak-anak. Hazel melihat kekanan dan kekirinya,mencari keberadaan orangtuanya,lalu ia menghampiri anak laki-laki itu.

"Hi boy . . kenapa kau--- kau Ethan? Aku ingat padamu boy" ucap Hazel seraya tersenyum bahagia,anak laki-laki yang ternyata adalah Ethan itupun tersenyum lalu memeluk kaki Hazel tiba-tiba. Hazel pun mensejajarkan tubuhnya.

"Dimana ayahmu dan ibumu Ethan? . .ehmm sebaiknya kau ikut aku kedalam ya, karena akan sangat dingin diluar sini" ucap Hazel kemudian menggandeng tangan Ethan. Dengan senangnya Ethan mengangguk lalu menggenggam erat tangan Hazel.

Ditempat lain,Dave yang tersengal nafasnya itu berdiri menatap kearah depan seraya berkacak pinggang. Ia baru saja seperti melihat seorang pria yang dicari-carinya selama 4 tahun ini. Ia tidak peduli pakaiannya sudah setengah basah karena hujan.

"Sial !!!aku kehilangan dia lagi" makinya sendiri kemudian berbalik badan untuk kembali kedalam mobil. Baru beberapa langkah,Dave melihat Riley yang berlari kearahnya dengan ekspresi wajah panik.

Dave menaikan sebelah alisnya.
"Kau kenapa Riley?" tanya Dave sedangkan Riley meminta waktu sebentar untuknya bernafas.

"Ethan menghilang.. Aku tinggal dia sebentar didalam mobil untuk ketoilet setelah kembali,anak itu sudah tidak ada di mobil . ." ucap Riley.

"What?!!! Shit! Ayo kita cari dia" ucap Dave seraya kembali ke tempat dimana ia memarkirkan kendaraannya.

"Ethan!!! " panggil Dave, Riley juga melakukan hal yang sama. Keduanya menajamkan mata mereka untuk menemukan Ethan.

Beberapa menit jejak Ethan belum ditemukan. Dave dan Riley berhenti tepat didepan sebuah restoran kecil yang tampak tidak terlalu ramai. Mata Dave masih menyusuri setiap jalan,ke kanan dan kekiri. Hingga akhirnya ia menoleh pada Riley yang terdiam menatap kearah lain. Riley pun menepuk bahu Dave seraya mengarahkan tangannya ke arah dalam restoran.

"Itu dia . ." tunjuk Riley ke arah restoran. Dave menoleh kearah yang dituju Riley,ia sedikit terkejut dengan apa yang dilihatnya. Ethan sedang berada didalam restoran dengan seorang wanita,keduanya tampak akrab dan sedang bersenda gurau.

Dave menatap Riley bingung.
"Kenapa kau menatapku,bodoh. .ayo kita masuk kedalam" ucap Riley.

Saat memasuki restoran,Riley dan Dave membuka mantel mereka seraya berjalan kearah meja dimana Ethan duduk. Suara tawa Ethan cukup terdengar jelas oleh Dave. Saat keduanya sudah sampai di depan meja. Ethan terdiam saat ia melihat Dave dan Riley datang,wanita yang berada bersama Ethan pun melihat ekspresi wajah Ethan berubah pun ikut menoleh.

A Perfect PictureWhere stories live. Discover now