Pt. 38| His Anger

390 24 1
                                    

Maaf ya tadi gak sengaja kepencet publish.
Maaf juga kalo part ini ada alur yang gak pas dan juga typo.. Mohon koreksinya ya.. Maklum sekali edit hehehehe lagi gak fokus karena masalah pribadi.

Thanks buat kalian yang udah sempetin baca cerita Hazel dan Dave.

Semoga kalian suka..

Jaga kesehatan kalian dan tetep semangat ya readers..

Happy reading

°°°°°

Manhattan Cafe

Hazel mencoba bersantai sebentar di sebuah cafe di area 5th Avenue. Beberapa blok dari penthouse Dave. Wanita itu tampak fokus dengan ponselnya ditemani segelas hot caffe latte dan makanan ringan yang cukup banyak diatas mejanya. Sesekali ia melihat keluar cafe. Tampak hujan belum juga berhenti.

Ponselnya berdering. Menampilkan nama Elina disana.
"Halo Elina." sapanya

"Mommy it's me!" bukannya suara Elina yang terdengar,melainkan suara penuh semangat Ethan disebrang sana. Hazel pun tersenyum saat mendengar suara bocah itu.

"Oh Hi Ethan,kau sudah bangun tidur rupanya.." ucapnya .

"Hmm..where are you mommy?"

"Mommy sedang ada dicafe,my dear...kau menginginkan sesuatu?" tanya Hazel.

"No mommy. I just want to play with you" balas Ethan. Senyuman hangat itu terlihat jelas di wajah cantik Hazel.

"Ok, wait for me sweetheart.."

"Alright,, bye mommy.."

"Bye.."

Hazel hanya bisa menggeleng pelan seraya tersenyum ketika mendengar suara semangat Ethan disebrang sana. Tak lama kemudian saat hendak beranjak dari mejanya,seorang pria berjalan mendekatinya.

"Hazel?" panggil pria itu.

Hazel menoleh dan sedikit terkejut dengan kedatangan pria yang dikenalnya.
"Scott.."

Keduanya saling adu pandang. Dan kali ini tatapan Scott tampak begitu bersahabat padanya.
"Kau terlihat sehat hari ini..uhmm apa kau akan segera pergi?"

Hazel hanya membalas dengan anggukan dan senyuman. Tangannya sibuk memakai mantel serta meraih tasnya.
"Yeah,maafkan aku Scott. . Ethan sudah menungguku dirumah" jawab Hazel.

Sudut bibir Scott terangkat. "Alright then,berhati-hatilah Hazel"

"Terima kasih Scott.." balas Hazel seraya tersenyum lalu berjalan keluar cafe. Di lain sisi ekspresi Scott seketika berubah. Pria itu tak hentinya menatap kepergian Hazel dari Cafe. Bahkan ia duduk santai dikursi dimana Hazel duduk tadi,seraya menatap wanita itu menaiki taksi.

"Aku akui betapa bodohnya aku saat melepaskanmu saat itu Hazel..." ucapnya sendiri.

Sementara itu ditempat lain, Dave memandang lurus kearah lautan yang terhampar langsung didepannya. Pria itu tampak sedang memikirkan sesuatu. Tak lama ponsel disakunya bergetar. Ada sebuah pesan masuk dari nomor tidak dikenalnya.

Kedua rahang Dave mengeras sesaat  melihat isi pesan itu. Ia kembali menatap kedepan lalu menghela nafasnya. Mencoba menetralisir emosinya.
"Apa kau akan datang ke pesta itu Dave?" tanya Selena tiba-tiba. Wanita itu sudah berdiri dibelakang Dave.

"Aku tidak punya pilihan bukan..aku tidak menyangka ayahmu juga bisa selicik itu dengan mengancamku.." Dave hanya bisa tersenyum miring. Ia meraih sebungkus rokok di saku celananya.

A Perfect PictureWhere stories live. Discover now